Pembelajaran di sekolah Peran perpustakaan sekolah dalam pembelajaran

22 mendapatkan informasi dan pengetahuan dalam menunjang keberhasilan pembelajaran dan peningkatan prestasi belajar siswa.

2. Pemanfaatan Perpustakaan dalam Pembelajaran di Sekolah

a. Pembelajaran di sekolah

Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Suharsimi 2004:32, faktor-faktor yang mendukung pembelajaran di antaranya, guru, siswa, fasilitas, kurikulum, lingkungan dan faktor-faktor tersebut nantinya akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa dan prestasi sekolah yang bersangkutan. Sehubungan dengan proses pembelajaran tentunya membutuhkan suatu pegangan dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini perpustakaan menyediakan koleksi bahan pustaka yang dapat dijadikan sebagai pegangan dan pedoman bagi guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, sehingga pemanfaatan perpustakaan disini bisa dalam pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran ko-kurikuler. Pemanfaatan perpustakaan dalam kegiatan intrakurikuler disini bisa dari guru maupun dari diri siswa itu sendiri.

b. Peran perpustakaan sekolah dalam pembelajaran

Suatu lembaga pendidikan seharusnya menyediakan fasilitas yang lengkap untuk dapat menunjang pembelajaran dan proses kegiatan belajar mengajar siswa. Salah satu fasilitas yang harus dipenuhi adalah perpustakaan, karena kita tahu bahwa perpustakaan menjadi salah satu sumber pengetahuan selain yang didapat 23 oleh siswa dari guru sewaktu pelajaran di kelas. Namun kendati demikian masih banyak sekolah yang tidak memaksimalkan tersedianya perpustakaan sekolah. Oleh karena itu perpustakaan yang ada tersebut harus dimaksimal penggunaan dengan sebaik-baiknya. Koleksi bahan pustaka yang berada di dalam perpustakaan tersebut bukan hanya sebagai hiasan saja. Agar peranan perpustaakan dalam pembelajaran dapat diaktifkan. Menurut Noerhayati 1987:69 mempunyai dua jalan supaya buku-buku tersebut dapat dimanfaatkan untuk dibaca: 1 Secara force, misalnya dengan memberikan tugas-tugas bacaan halaman- halaman tertentu, ataupun bab-bab tertentu kepada siswa sehingga mereka akan mempunyai keperluan mendesak untuk berkunjung ke perpustakaan. Dan semua itu tentunya membutuhkan kerjasama yang baik antara petugas perpustakaan dengan guru. 2 Secara persuasive, bahwa perpustakaan baik itu gedungnya maupun ruangan- ruangannya, susunan shelvesrak hendaknya merupakan suatu tempat yang menarik bagi pemustaka, mungkin berupa display buku-buku yang menonjol, ditengah-tengah meja baca, mungkin berupa buletin board yang memuat gambar- gambar bermutu tentang pendidikan. Sedangkan dalam penelitian IFLA 2007:21, empat aktivitas siswa dalam hal penugasan di dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan yaitu mengerjakan pekerjaan rumah PR, mengerjakan tugas, mengerjakan proyek akhir, mengerjakan tugas pemecahan masalah, dan membuat karya tulis. 24 Dengan demikian dari uraian beberapa pendapat di atas dapat ditegaskan bahwasanya kegiatan pemanfaatan perpustakaan dalam pembelajaran di sekolah itu sangat beragam. Semua itu tergantung dari bagaimana guru mengarahkan dan membimbing siswanya untuk memanfaatkan perpustakaan. Dengan adanya kebiasaan memanfaatkan perpustakaan tersebut tentunya akan menumbuhkan minat baca dari dalam diri siswa sendiri. Menurut Bafadal 2009:191 pembinaan dan pengembangan minat baca berarti memelihara, mempertahankan, dan meningkatkan minat baca. Dari pengertian tersebut jika dikaitkan dengan pemanfaatkan perpustakaan dalam pembelajaran maka akan melibatkan berbagai pihak yaitu guru dan pustakawan secara aktif dalam meningkatkan kegiatan pemanfaatan perpustakaan sehingga akan menjadi pembiasaan yang positif. Pembiasan yang positif tersebut nantinya akan berkembang ke arah minat baca siswa dan hal itu perlu dikembangkan. Untuk dapat membina kemampuan siswa, guru, dan pustakawan harus benar-benar memahami seluk beluk membaca, prinsip-prinsip membaca, cara memotivasi siswa agar senang membaca dan sebagainya. Maka dari itu perlu adanya kerjasama yang baik dari semua pihak. Perpustakaan harus berusaha untuk menarik minat pemustaka ataupun pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa peranan perpustakaan dalam pendidikan dan pelaksanaan pembelajaran sangat diperlukan baik dalam pembelajaran intrakurikuler, ko-kurikuler maupun ekstrakulikuler. 25

D. Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Perpustakaan