Pengertian Motivasi Belajar Akuntansi

1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4 Adanya penghargaan dalam belajar, 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan 6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif. Dari beberapa indikator motivasi belajar yang dikemukakan, maka indikator Motivasi Belajar Akuntansi yang digunakan dalam penilitian ini adalah sebagi berikut: 1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, dan 3 Adanya kegitan yang menarik dalam belajar. Setiap siswa seharusnya memiliki Motivasi Belajar Akuntansi, karena akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Menurut Nana Sudjana 2006: 60 mengemukakan bahwa motivasi belajar dapat dilihat dari beberapa hal yaitu: 1 Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran. 2 Semangat siswa untuk melakukan tugas tugas belajarnya. 3 Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas tugas belajarnya. 4 Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru. 5 Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Berdasarkan penjelasan di atas maka indikator Motivasi Belajar Akuntansi dapat dilihat dari minat dan perhatian siswa, semangat siswa dan tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas belajarnya, reaksi siswa terhadap guru, rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas. Dengan demikian Motivasi Belajar Akuntansi siswa dapat dilihat dari kegiatan siswa dalam proses belajar. Menurut Sardiman A. M. 2011: 83, Ciri-ciri motivasi belajar antara lain: 1 Tekun mengahadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai 2 Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa 3 Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah 4 Lebih senang bekerja mandiri 5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif 6 Dapat mempertahankan pendapatnya 7 Tidak mudah melepasakan hal yang diyakininya itu 8 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Dapat dilihat juga siswa yang memiliki Motivasi Belajar Akuntansi yang tinggi yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap masalah, bekerja mandiri, siswa mencari hal baru untuk dipelajari, siswa berani dalam berpendapat, memiliki keteguhan pendirian yang ia yakini, mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Made Wena 2011: 33, mengemukakan bahwa secara operasional motivasi belajar ditentukan oleh indikator-indikator sebagai berikut: 1 Tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran Attention 2 Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa Relevance 3 Tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam pembelajaran confidience 4 Tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan satisfaction. Berdasakan penjelasan di atas dapat diketahui indikator Motivasi Belajar Akuntansi yang sesuai adalah sebagai berikut: 1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 4 Tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran 5 Tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam pembelajaran

d. Fungsi Motivasi Belajar Akuntansi

Belajar Akuntansi sangat diperlukan adanya motivasi. Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, jika ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang diberikan, maka akan semakin berhasil dalam proses pembelajaran. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Menurut Sardiman A. M. 2012: 85, ada tiga fungsi motivasi, yaitu: 1 Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2 Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3 Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Penjelasan tersebut dapat diuraikan bahwa siswa yang memiliki motivasi tergerak dalam setiap kegiatan yang dikerjakan, siswa terarah