pembelajaran menggunakan Media Pembelajaran Berbentuk Komik. Angket diberikan kepada 16 Siswa Kelas X Akuntansi SMK
Muhammadiyah 2 Moyudan sebagai responden. Angket motivasi dibagi menjadi dua bentuk pertanyaan menggunakan skala likert yaitu bentuk
pertanyaan positif dan bentuk pertanyaan negatif. Dalam pemberian skor kepada masing-masing indikator yang diamati menggunakan empat
alternatif jawaban. Adapun kisi-kisi dari angket Motivasi Belajar Akuntansi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Akuntansi
No. Indikator
No. Item
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
1 – 5
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
6 – 8
3. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 9
– 12 4.
Tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran 13
– 16 5.
Tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam pembelajaran
17 – 20
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis data kualitatif dari hasil observasi dan wawancara terhadap guru
dan Siswa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Moyudan dalam pelaksanaan
pembelajaran digunakan
sebagai pedoman
dalam mengembangkan Media Pembelajaran Berbentuk Komik.
2. Analisis data kuantitatif dari hasil angket penilaian Media Pembelajaran Berbentuk Komik oleh Ahli Materi, Ahli Media dan Guru Akuntansi
diperoleh data kuantitatif. Teknik analisis data penilaian terhadap Media
Pembelajaran Berbentuk Komik dilakukan dengan acuan tabel konversi nilai sebagai berikut:
Konversi empat skala menggunakan acuan Djemari Mardapi 2008: 123 yaitu dengan cara menghitung rata-rata skor tiap indikator terlebih dahulu
menggunakan rumus:
Keterangan: X = skor rata-rata
∑X = jumlah skor n
= jumlah penilai Adapun acuan pengubahan data kuantitatif skor penilaian ke data kualitatif
kategori nilai dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 6. Konversi Skor Penilaian menjadi Kategori Nilai
Keterangan: X dan S
B diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Skor Maksimal Ideal = Jumlah butir soal
� jumlah skor tertinggi Skor Minimum Ideal = Jumlah butir soal
� jumlah skor terendah X
= skor aktual skor yang dicapai X
= skor rerata ideal = skor maksimal ideal + skor minimal ideal
S B
= simpangan baku ideal = skor maksimal ideal
– skor minimal ideal Pedoman tersebut digunakan untuk menentukan kriteria kelayakan
Media Pembelajaran Berbentuk Komik. Media Pembelajaran Berbentuk
No. Rentang Skor
Rentang Nilai
Kategori
1. x ≥ X + 1SB
x
x ≥ 3 A
Sangat Baik 2.
X + 1SB
x
x ≥ X 3 x ≥ 2,5
B Baik
3. X x ≥ X – 1 SB
x
2,5 x ≥ 2 C
Cukup Baik 4.
x X – 1SB
x
x 2 D
Kurang
X
=
∑ � �
Komik dikatakan layak digunakan apabila hasil penilaian dari para
responden minimal masuk dalam kategori cukup baik.
3. Analisis Data Peningkatan Motivasi Belajar Akuntansi Langkah-langkah yang digunakan untuk mengukur persentase
Motivasi Belajar Akuntansi, yaitu: a. Data kuantitatif skor angket Motivasi Belajar Akuntansi dianalisis
dengan acuan tabel konversi nilai pada Tabel 7. Tabel 7. Kriteria Penilaian Skala Likert Angket Motivasi Belajar
Akuntansi
Pilihan Jawaban Skor Pertanyaaan
Positif Negatif
Sangat Setuju Selalu 4
1 Setuju Sering
3 2
Tidak Setuju Kadang-Kadang 2
3 Sangat Tidak Setuju Tidak Pernah
1 4
b. Menjumlahkan skor untuk masing-masing indikator. c. Menghitung skor dari motivasi siswa setiap aspek dengan rumus:
Skor motivasi belajar =
� � � � �
� �
� �
�
100
Sumber: Sugiyono, 2015: 135 Motivasi Belajar Akuntansi dikatakan mengalami peningkatan
ketika skor motivasi belajar akhir lebih besar dari skor motivasi belajar awal. Selanjutnya dilakukan uji beda terhadap peningkatan skor Motivasi
Belajar Akuntansi menggunakan Uji t berpasangan. Nilai t
hitung
dicocokkan dengan t
tabel
pada taraf signifikan 5. Apabila t
hitung
lebih besar dari t
tabel
maka terdapat perbedaan secara signifikan.
=
̅
�̅ √