Pola Makan Balita a. Pengertian Pola Makan Balita

58 4 Frekuensi Makan Sebagian besar anak usia 3-5 tahun makan lebih dari tiga kali sehari. Frekuensi makan kelihatannya tidak berhubungan dengan asupan zat gizi, kecuali apabila anak mengkonsumsi makanan kurang dari empat kali atau lebih dari empat kali sehari. Asupan energi kalsium, protein, vitamin C dan anak balita yang makan kurang dari empat kali sehari, lebih sedikit asupan zat gizinya dibandingkan rata-rata asupan anak lain sebaya yang makan empat kali sehari atau lebih. 5 Jenis Makan Balita lebih menyukai makanan dalam bentuk sederhana, tidak banyak bumbu, dan diberikan pada suhu ruang. Makanan yang baik untuk balita antara lain dalam bentuk sup, telur dadar, atau telur ceplok, semur, dan pudding. Berikan makanan dengan warna menarik misalnya wortel dan tomat. 6 Kemudahan Menangani Makanan hendaknya mudah dimakan dengan tangan anak balita yang belum yang belum terlatih dan masih kaku. Makanan dapat disajikan sedemikian rupa sehingga anak dapat memakanya dengan tangan, misalnya telur rebus dibagi empat , daging dipotong kecil dan wortel rebus dipotong sedemikian rupa sehingga dapat dipegang anak, contohnya pepaya, pisang, dan mangga dipotong-potong dalam ukuran yang dapat dipegang anak. Sebagian besar makanan hendaknya disajikan dalam bentuk potongan sekali gigit. 59 7 Karakteristik Makanan Ada tiga karakteristik makanan yang mempengaruhi pengembangan rasa, penerimaan, dan keterampilan makan sendiri. Ketiga aspek ini adalah tekstur, aroma flavour, dan berat porsi. a Tekstur Sebaiknya anak balita diberi makanan lunak yang mudah dikunyah, dan makanan renyah yang memberi kenikmatan pada anak saat mendengarnya bunyi sewaktu mengunyah. Sebaiknya daging diberikan dalam bentuk digiling, seperti dalam semur bola-bola daging. b Aroma Pada umumnya anak menolak makanan yang diberikan oleh ibu. Sebaiknya makanan yang disajikan diberikan beberapa aroma untuk menarik peratian balita. c Besar Porsi Anak biasanya menolak makanan dalam porsi besar. Lebih baik makanan diberikan dalam porsi kecil, yang kemudian dapat ditambah bila anak menginginkanya. 8 Keterampilan Makan Laju pertumbuhan fisik anak juga terefleksi pada perkembangan keterampilannya untuk makan sendiri.

6. Pola Makan a. Pengertian Pola Makan

Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh 60 satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu. Pola makan juga dikatakan sebagai suatu cara seseorang atau sekelompok orang atau keluarga memilih makanan sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, kebudayaan dan sosial Suhardjo, 1989. Pola makan yang baik mengandung makanan sumber energi, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur, karena semua zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan dan pemiliharaan tubuh serta perkembangan otak dan produktifitas kerja, serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan. Dengan pola makan sehari-hari yang seimbang dan aman, berguna untuk mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang optimal Sunita Almatsier, 2011. Pola makan di suatu daerah dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan beberapa faktor ataupun kondisi setempat, yang dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu pertama adalah faktor yang berhubungan dengan persediaan atau pengadaan bahan pangan. Termasuk di sini faktor geografi, iklim, kesuburan tanah berkaitan dengan produksi bahan makanan, sumber daya perairan, kemajuan teknologi, transportasi, distribusi, dan persediaan suatu daerah. Kedua, adalah faktor -faktor dan adat kebiasaan yang berhubungan dengan konsumen. Taraf sosio-ekonomi dan adat kebiasaan setempat memegang peranan penting dalam pola konsumsi penduduk. Ketiga, hal yang dapat berpengaruh di sini adalah bantuan atau subsidi terhadap bahan-bahan tertentu Santoso dan Ranti, 2004. Pola makan dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain adalah kebiasaan kesenangan, budaya, agama, taraf ekonomi, lingkungan alam, dan sebagainya.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK BALITA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA GANDON KECAMATAN KALORAN KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 3 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN TINGKAT KEHADIRAN ANAK BALITA DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dan Tingkat Kehadiran Anak Balita di Posyandu Dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Gedongan Kecamatan Colomadu

0 3 17

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN TINGKAT Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dan Tingkat Kehadiran Anak Balita di Posyandu Dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Gedongan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar.

1 4 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Ka

0 4 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolal

0 2 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN KELUARGA DAN PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA SELODOKO Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dan Pengetahuan Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Desa Selodoko Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

0 3 17

HUBUNGAN LAMA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KMS DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA Hubungan Lama Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Tentang Kms Dengan Status Gizi Balita Di Desa Selodoko Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN.

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesm

0 0 15