Bagi Masyarakat Desa Kemiri Bagi Pemerintah Setempat

12 dapat memegang gelas, sendok, dan piring. Pada usia ini pola perkembangan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, fisik dan psikis yang menimbulkan perbedaan tampilan dari setiap anak Ari I stiany, 2013: 119. Perkembangan fisik pada balita antara lain dapat berjalan, berdiri, dan menggapai. Perkembangan kognitif pada balita antara lain penguasaan bahasa, dan dapat mencari objek yang hilang. Sementara itu, perkembangan psikososial pada balita adalah semakin dekat dengan yang memberi pengasuhan. Perkembangan anak balita juga berhubungan dengan perkembangan motorik, kecerdasan mental, kemampuan bicara dan bahasa, dan perkembangan emosi. Tabel 1 menunjukkan pola perkembangan motorik anak menurut Ari I stiany 2013: 120. Tabel 1. Perkembangan Motorik Anak Usia Motorik kasar Motorik halus 1-2 tahun Merangkak Mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk Berdiri dan berjalan beberapa langkah pada sekitar usia 12 buah Mengambil benda kecil dalam mangkuk Berjalan cepat pada usia 15 bulan Membuka 2-3 halaman buku secara bersama Cepat-cepat duduk agar tidak jatuh Menyusun beberapa bakul menjadi menara Merangkak ditangga Menuang cairan dari satu wadah ke wadah lain Merangkak ditangga Memakai kaos kaki dan sepatu sendiri dengan hasil yang kurang sempurna Berdiri dikursi tanpa berpegangan Memutar tombol radio atau tv Menarik dan mendorong benda keras, seperti meja kursi Mengupas pisang dengan hasil kurang sempurna Melempar bola 2-3 tahun Melompat di tempat Melakukan kegiatan dengan satu tangan seperti mencoret- coret Berjalan mundur hingga 3 metar Mengambar garis lurus serta lingkaran tak teratur Menendang bola dengan mengayuhkan kali Membuka gerendel pintu Memanjat mebel Menggengam pensil 13 Berdiri di atasnya Menggunting dengan hasil yang kurang maksimal Langsung bangun tanpa berpegangan ketika berbaring Memancing baju dan resleting Berjalan jinjit Membuka tutup stoples Berdiri sebelah kaki Memakai baju lengkap sendiri Naik tangga dengan kaki Lompat dari anak tangga terakhir Melempar bola 4 tahun Berlari Menangis bila ditinggal pergi orang tuanya Melompat Tidak suka bermainan interaktif Memanjat Mengajak teman sebaya bermain Naik sepeda roda tiga Menulis dengan genggaman tangan yang sempurna Bertanya Mengeja bacaan 5 tahun Menendang bola Melompat dengan satu kaki Mengambar dan mewarnai Memanjat Membaca dengan kurang sempurna Bermain sepatu roda Berbicara cukup jelas Bermain sepeda Berteriak Berlari cepat Mandi sendiri Belajar berbahasa lebih baik 3 Tumbuh Kembang Balita a. Pengertian pertumbuhan Pertumbuhan growth berkaitan dengan perubahan, dalam besar, jumlah, ukuran, dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur dengan ukuran berat gram, pound, kilogram, ukuran panjang cm, meter, umur tulang, dan keseimbangan metabolik retensi kalsium dan nitrogen tubuh Tanuwidjaja, 2002. Menurut Jelliffe D.B. 1989 pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ, dan jaringan masa konsepsi sampai remaja. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan adalah perubahan, jumlah, ukuran, dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur Lanjutan Tabel 1.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK BALITA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA GANDON KECAMATAN KALORAN KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 3 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN TINGKAT KEHADIRAN ANAK BALITA DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dan Tingkat Kehadiran Anak Balita di Posyandu Dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Gedongan Kecamatan Colomadu

0 3 17

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN TINGKAT Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dan Tingkat Kehadiran Anak Balita di Posyandu Dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Gedongan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar.

1 4 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Ka

0 4 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolal

0 2 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN KELUARGA DAN PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA SELODOKO Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dan Pengetahuan Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Desa Selodoko Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

0 3 17

HUBUNGAN LAMA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KMS DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA Hubungan Lama Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Tentang Kms Dengan Status Gizi Balita Di Desa Selodoko Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN.

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesm

0 0 15