Kerangka Berpikir PEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TEKNOLOGI INFORMASI DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA.

C. Penelitian yang relevan

Penelitian oleh Ngadilah tentang evaluasi pelaksanaan program pendidikan ketrampilan bahwa pada penelitian ini menggunakan data dokumentasi yang telah peneliti cek ulang melalui wawancara dengan pihak penyelenggara dalam mengungkap kondisi wagra belajar. Proses pendidikan ketrampilanpelatihan dipanti sosial bina remaja yang berkaitan dengan penggunaan metode pembelajaran, komunikasi dengan peserta, pendemonstrasian metode pembelajaran, mendemonstrasikan penguasaan materi pembelajaran , pelaksanaan pelatihan ketrampilan dan evaluasi keberhasilan peserta dalam pelatihan.proses kerja peserta telah berjalan dengan lancar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pada proses pembelajaran. Tingkat kenberhasilan program pendidikan pelatihan dipanti sosial bina remaja tridadi sleman, yogyakarta dilihat dari hasil evaluasi menunjukan nilai diatas rata-rata 6 enam ada 89,74 dinyatakan lulus. Karena telah meluluskan sebagian besar peserta atau sebnyak 89,74 peserta program ketrampilanpelatihan ini dapat dinyatakan efektifberhasil, Ngadilah 2001:61-66. Penelitian menurut Rahardian mengenai Efektivitas proses pembelajaran diklat, menerangkan bahwa efektifitas proses pembelajaran diklat dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu ketepatan dalam pemakaian metode pembelajaran, optimalisasi pemakaian sarana dan prasarana yang dan hasil yang dicapai sesuai dngan yang diharapkan. Efektifitas dalam penelitia ini lebih ditekankan pada proses transformasi nilai-nilai, ilmu peengetahuan dan ketrampilan dengan melihat pada kemampuan peserta dilihat dalam menyerap, menerima, memahami dan pelaksanaan nilai-nilai tersebut dengan bentuk perubahan perilaku. Dari hasil penelitian diungkapkan bahwa pada proses pembelajaran dinilai cukup efektif dengan melihat pada hasil yang dicapai yaitu proses pembelajaran diklat mampu memberikan kemampuan teknis, kemampuan teknis yang dimaksud ialah informasi, teknologi dan kemampuan potensial dalam mengembangkan sumberdaya manusia. Dari prospektif penerima program diklat peserta, kemampuan teknis yang diperoleh dari proses pembelajaran dklat berupa tambahan pengetahuan, keahlian dan ketrampilan. Dengan kemampuan teknis ini peseta dapat tumbuh dorongan, inovasi dan disertai masing-masing individu memberikan citra lingkungan yang positif atas emampuan yang dimiliki, Rahardian 2001 :80-83. Penelitian menurut Dina Rosalina yang berjudul Efektifitas Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Di Diklat Pemda Provinsi DIY : Kinerja Instruktur Dalam Pembelajaran, mengungkapkan bahwa dalam proses pembelajaran kemampuan afektif instruktur diwujudkan melalui salam awal dari instruktur terhadap peserta. Langkah tersebut merupakan upaya nyata instruktur untuk menerima perhatian. Dalam proses kemampuan intelektual instruktur diwujudkan dengan melalui kegiatan membuat garis besar materi dan menjelaskan materi secara umum. Dengan melihat garis besar materi dan menjelaskannya secara umum maka peserta pelatihan akan mengetahui secara menyeluruh materi yang akan dipelajari. Dalam kemampuan psikomotorik instruktur,seorang instruktur dituntut dan diharakan mempunyai kemampuan dalam memanfaatkan media pembelajaran, salah satunya adalah OHP, mengingat OHP ini cukup efektif untuk membantu poses pembelajaran. Hasil penelitia menunjukan bahwa kemampuan instruktur dalam proses pembelajaran selama kegiatan diklat secara umum dikatakan baik. Hal ini mengingat kemampuan-kemampuan yang perlu dikuasai dan diharapkan oleh instruktur dalam proses pembelajaran seperti kemampuan afektif, intelektual, dan psikomotor secara umum telah dimiliki oleh instruktur dan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, Dina Rosalina 2000:65:73

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana pemberdayaan pemuda melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diklat teknologi informasi di Balai Latihan Kerja Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. 2. Bagaimanakah manfaat dari proses pemberdayaan pemuda melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diklat teknologi informasi di Balai Latihan Kerja Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. 3. Faktor-faktor yang pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan pemuda melalui pendidikan dan pelatihan diklat teknologi informasi di Balai Latihan Kerja Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberdayaan pemuda melalui pendidikan dan pelatihan diklat teknologi informasi di Balai Latihan Kerja Kabupaten Gunungkidul, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, melalui pendekatan ini diharapkan peneliti dapat menghasilkan data yang bersifat deskriptif guna mengungkap sebab dan proses dilapangan. Arikunto 2004:29, mengatakan pendekatan kualitatif yaitu pendekatan dengan cara memandang obyek kajian sebagai suatu sistem, artinya obyek kajian dilihat sebagai satuan yang terdiri dari unsur-unsur yang saling terkait dan mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada. Sedangkan Bogdan dan Taylor Moleong, 2005:4, mendefinisikan metodologi kualitatif sebagi prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti bermaksud mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan bagaimana pemberdayaan pemuda melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diklat di Balai Latihan Kerja Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta.