4. Balai Latihan Kerja
Balai Latihan Kerja merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi D.I. Yogyakarta yang
menyelenggarakan Program Pendidikan dan Pelatihan untuk perorangan, sekolah, lembaga masyarakat maupun instansi pemerintah dan swasta.
G. Manfaat
Dari penelitian ini diharapakan mempunyai kegunaan ataupun manfaat sebagai berikut :
1. Melalui penelitian ini diharapkan diketahui adanya pemberdayaan pemuda
melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diklat teknologi informasi di Balai Latihan Kerja Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta.
2. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pihak-
pihak yang berkepentingan khususnya Balai Latihan Kerja dalam pelaksanaan program pelatihan.
3. Hasil penelitian ini diharapkan tepat digunakan sebagai informasi yang dapat
memberikan gambaran pada penelitian lain mengenai masalah yang berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
perkembangan Ilmu Pendidikan pada umumnya dan bagi Pendidikan non formal khususnya dalam pengembangan program pendidikan dan pelatihan.
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kajian tentang Pemberdayaan Pemuda
a. Kajian tentang Pemberdayaan
I. Pengertian Pemberdayaan
Kajian teori ini akan menyajikan beberapa pengertian mengenai pemberdayaan, pengertian pemberdayaan sebenarnya mengacu kata “empowerment”
yaitu sebagai upaya untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki masyarakat. Secara etimologi pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang berarti
kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut, maka pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya atau proses menuju berdaya atau
proses pemberiaan dayakekuatankemampuan dari pihak yang mempunyai daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya Ambar Teguh, 2004:77.
Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang kelompok masyarakat yang rentan dan lemah, sehingga mereka memiliki kekuatan atau dalam: a
memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu mereka memiliki kebebasan freedom, dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari
kelaparan, kebodohan dan kesaktian, b menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh
barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan, c berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang memengaruhi mereka.