Prosedur Penelitian Data Hasil Penelitian

Gambar 3. Model Pemberdayaan Pemuda. Mengacu pada tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan upaya pemberdayaan pemuda melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diklat teknologi informasi di BLK Kabupaten Gunungkidul, manfaat dari proses pemberdayaan pemuda melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diklat teknolgi informasi dan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan pemuda melalui pendidikan dan pelatihan diklat teknologi informasi, atas dasar tujuan penelitian tersebut, diperoleh data dari penyelenggara, instruktur dan peserta pelatihan yaitu sebagai berikut : UPTD BLK Kab. Gunungkidul INPUT Pemuda belum berdaya dalam masyarakat PROSES Pelaksanaan diklat teknologi informasi Dibalai latihan kerja OUTPUT Pemuda semakin berkualias, terampil, responsif dengan mengikuti pelatihan teknologi informasi OUTCOME : Pemuda berdaya sehingga bisa mengaplikasikan hasil pelatihan untuk bekerja dan mendirikan usaha mandiri

a. Pemberdayaan pemuda melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

diklat teknologi informasi di BLK Kabupaten Gunungkidul. Proses pemberdayaan pemuda melalui pelaksanaan diklat teknologi informasi mempunyai unsur sebagai berikut :

I. Input

Berdasarkan hasil penelitian yang menjadi input pemberdayaan adalah pemuda di dalam masyarakat yang belum memiliki pengetahuan, ketrampilan, kualitas hidup dan serta pengembangannya untuk menjadi manusia yang berdaya guna dan siap untuk terjun ke dalam dunia ketenagakerjaan.

II. Proses

Berdasarkan hasil penelitian di Balai Latihan Kerja maka proses pelaksanaan diklat teknologi informasi sebagai rangkaian dalam pemberdayaan pemuda meliputi : a Bimbingan Kewirausahaan Bimbingan kewirausahaan merupakan pengembangan dari kegiatan pelatihan yang tujuannya adalah memberikan bekal terhadap peserta pelatihan agar nantinya setelah mengikuti pelatihan mereka dapat mengembangkan potensi, ketrampilan yang dimiliki untuk diterapkan dalam kegiatan usahanya. Bimbingan kewirausahaan adalah langkah awal dalam memulai suatu kegiatan pelaksanaan pelatihan sehingga hasil yang diperoleh peserta dalam mengikuti pelatihan akan bermanfaat untuk memulai sebuah usaha atau mendirikan sebuah usaha yang baik. Bimbingan kewirausahaan dilakukan antara lain dengan cara a memantapkan kesungguhan dalam bekerja. b cara-cara memulai sebuah usaha. c meningkatkan produksi d memberikan pelayanan yang prima. Dalam pelaksanaan bimbingan kewirausahaan proses bimbingan dilaksanakan pada awal program ini ditujukan agar peserta nantinya dapat berjiwa wirausaha lebih memahami kewirausahaan serta peserta terpacu kemana kedepannya nantinya. Proses bimbingan kewirausahaan, antara lain sebagai berikut : a. Memantapkan kesungguhan dalam bekerja, instruktur memberikan bimbingan kepada peserta agar peserta selalu bersungguh-sunguh dalam melaksanakan pekerjaan, terutama apabila peserta pelatihan bekerja pada suatu instansi atau orang lain nantinya. Jika peserta pelatihan bersungguh- sunguh dalam menjalankan suatu pekerjaaan dipastikan peserta akan mendapat apresiasi yang baik dari tempat mereka bekerja. Jika tidak demikian mereka tentu akan digeser oleh orang lain yang dapat bekerja dengan baik. b. Cara-cara memulai sebuah usaha, instruktur dengan singkat memberikan arahan bagaimana mendirikan sebuah usaha dari hasil setelah mengikuti pelatihan. instruktur memberikan arahan bahwa modal yang terpenting adalah mempunyai keahlianketrampilan yang dimiliki setelah itu biaya untuk mendirikan usaha dan bagaimana membuat pencitraan yang baik tentang usaha yang kita jalani.