Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diklat teknologi informasi yang dilakukan di Balai Latihan Kerja Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta meliputi 5 unsur pokok, yaitu : a Input program pelatihan yaitu pemuda yang memerlukan pengetahuan, ketrampilan serta pengembangan kualitas, b proses melalui bimbingan kewirausahan, motivasi kerja, dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, c out put program pemberdayaan melalui pelatihan meliputi : adanya peningkatan skill individu melalui evaluasi yang diberikan, memiliki pengetahuan yang luas, dan memiliki sikap positif dalam mengembangkan kualitas sumberdaya manusia melalui pelatihan teknologi informasi d outcome hasil pemberdayaan adalah pemuda semakin berdaya dengan mengimplemetasikan bekal ketrampilan skill yang dimilikinya untuk mendirikan usaha dan bekerja dari hasil mengikuti pelatihan. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pelaksanaan pelatihan teknologi informasi dimulai pada bulan 25 November 2010 – 27 Desember 2010. Pembelajaran dimulai dri hari senin sampai dengan hari jum’at. Peserta pelatihan berumur pada rentan umur 20 sampai 40 tahun, ini diketahui dari tanggal lahir peserta yang paling muda adalah pada November 1990 dan yang tertua dari semua peserta adalah Desember 1970 jadi dalam pelatihan teknologi informasi diikuti peserta paling muda berumur 20 tahun dan yang tertua dari keseluruhan peserta adalah 40 tahun. Dari penjelasan tentang pemuda, dikatakan pemuda apabila seseorang telah berumur diantara 16-40 tahun. Adapun jumlah peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan berjumlah kurang lebih 16 orang, yang terdiri dari 6 orang perempuan dan 10 orang laki-laki yang berasal dari Kabupaten Gunungkidul. Materi yang diberikan dalam pelaksanaan teknologi informasi antara lain sebagai berikut : mendeskripsikan cara kerja komputer, mengidentifikasi komponen- komponen utama sebuah komputer, mendeskripsikan cara kerja masing-masing komponen utama pada komputer, melakukan perawatan-perawatan terhadap komponen-komponen komputer, mengidentifikasi langkah-langkah dalam perakitan perangkat keras komputer, perakitan sebuah komputer dapat dilakukan, menguji kinerja komputer, setting dan konfigurasi komputer, mengidentifikasi masalah- masalah yang sering terjadi pada komputer, mengidentifikasi jenis-jenis alat bantu untuk deteksi masalah pada komputer, mengoperasikan alat bantu deteksi masalah pada komputer, mengidentifikasi alternatif solusi atas jenis-jenis masalah pada komputer, diagnosa masalah berdasarkan hasil deteksi, penanganan permasalahan, mengoperasikan jaringan internet perangkat keras dan piranti lunak pada komputer, dan pengenalan virus dan antivirus serta penanganan virus pada sebuah komputer. Berikut ini akan disajikan gambar dalam pelaksanaan pelatihan teknologi informasi, yaitu sebagai berikut : Gambar 9. Membongkar komputer Gambar 10. Merakit komputer Gambar 11. Menginstal komputer Gambar 12. Menguji kinerja komputer Penilaian terhadap peserta melalui tes diketahui bahwa peserta mendapat nilai diatas rata-rata sehingga peserta dinilai berkompeten dalam mengikuti pelatihan teknologi informasi ini. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah dengan menggunakan metode praktek dan teori dengan perhitungan 70 praktek dan 30 teori. Cara penyampaian metode antara lain : pertama, ceramah dan tanya jawab, dengan metode ini instruktur lebih dalam dan jelas mengetahui permasalahan atau kesulitan yang dialami oleh peserta dalam pelatihan. Metode ini memudahkan untuk membantu menyelesaikan apa saja masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh peserta dalam pelaksanaan diklat teknologi informasi. Hal ini dikarenakan metode ini dilakukan dengan cara bertatap muka langsung dengan peserta pelatihan sehingga mudah memahami kesulitan yang dialami peserta pelatihan. Kedua, diskusi merupakan salah satu metode yang dapat menimbulkan rasa keakraban para peserta satu dengan yang lainnya karena para peserta dibagi dengan beberapa kelompok untuk berpartisipasi dalam membahas ataupun melakukan pembelajaran. Metode ini akan mendorong aktivitas penyesuaian diri, kerjasama, tanggung jawab, kepercayaan diri serta mengembangkan bakat dan cita-cita. Ketiga, pendalaman materi : dengan adanya metode ini perserta dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan