99 = 70,173 + 0,118
Konstanta sebesar 70,173 menyatakan bahwa jika variabel independen kebiasaan kerja dianggap konstan, maka nilai rata-rata
kompetensi siswa sebesar 70,173. Koefisien regresi kebiasaan kerja sebesar 0,118 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai kebiasaan kerja
sebesar 1 akan meningkatkan nilai kompetensi siswa sebesar 0,118.
b. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui signifikansi konstanta variabel independen yang terdiri dari variabel
kemampuan diri X1, potensi belajar X2, dan kebiasaan kerja X3 apakah secara simultan berpengaruh terhadap variabel kompetensi siswa
Y. Hipotesis keempat menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh
kemampuan diri, potensi belajar, dan kebiasaan kerja terhadap kompetensi siswa di SMK 1 Sedayu Bantul”. Data yang dianalisis berjumlah 83 sesuai
dengan jumlah responden siswa. Pengujian hipotesis dianalisis dengan teknik statistik parametrik menggunakan analisis regresi berganda. Proses
analisis dibantu dengan menggunakan program SPSS Versi 19 dan hasil
perhitungan rinci dapat dilihat pada Lampiran 21. Melalui output analisis regresi berganda kemampuan diri, potensi
belajar, dan kebiasaan kerja secara langsung terlihat bahwa besaran regresi variabel ditunjukkan oleh perbandingan nilai F
hitung
= 25,129F
tabel
= 2,72 dengan signifikansi 0,000. Ketentuan H
a
diterima apabila nilai F
hitung
F
tabel
dan signifikansi0,05 sebaliknya H diterima apabila nilai
F
hitung
F
tabel
dan signifikansi0,05.
100 Berdasarkan hasil perhitungan dapat dibuktikan bahwa seluruh
variabel independen kemampuan diri, potensi belajar, dan kebiasaan kerja berpengaruh dan signifikan terhadap variabel dependen kompetensi
siswa dengan persamaan regresi sebagai berikut. = 66,647 + 0,081
+ 0,043 + 0,058 Konstanta sebesar 66,647 menyatakan bahwa jika variabel
independen kemampuan diri, potensi belajar, dan kebiasaan kerja dianggap konstan, maka nilai rata-rata kompetensi siswa sebesar 66,647.
Dari masing-masing koefisien regresi pada persamaan tersebut berarti kompetensi siswa akan meningkat, jika kemampuan diri, potensi belajar,
dan kebiasaan kerja siswa ditingkatkan.
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan dalam menerangkan pengaruh masing-masing variabel bebas,
baik secara parsial terhadap variabel terikat maupun secara keseluruhan. Besarnya koefisien determinasi dihitung menggunakan program
SPSS versi 19. Hasil perhitungan koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Hasil perhitungan koefisien determinasi variabel X1, X2, X3 secara parsial terhadap Variabel Y
Variabel R
R
2
Kemampuan Diri 0,572
0,319 31,9
Potensi Belajar 0,492
0,233 23,3
Kebiasaan Kerja 0,577
0,325 32,5
Berdasarkan Tabel secara parsial besarnya koefisien determinasi R
2
untuk variabel kemampuan diri sebesar 0,319 yang artinya adalah variabel tersebut memberikan kontribusi sebesar 31,9 terhadap
kompetensi siswa. Besarnya koefisien determinasi R
2
untuk variabel
101 potensi belajar sebesar 0,233 yang artinya adalah variabel tersebut
memberikan kontribusi sebesar 23,3 terhadap kompetensi siswa. Besarnya koefisien determinasi R
2
untuk variabel kebiasaan kerja sebesar 0,325 yang artinya adalah variabel tersebut memberikan kontribusi sebesar
32,5 terhadap kompetensi siswa. Hasil perhitungan koefisien determinasi secara
keseluruhan variabel kemampuan diri, potensi belajar, dan kebiasaan kerja terhadap
kompetensi siswa dapat dilihat pada tabel . Tabel 14. Hasil perhitungan keseluruhan variabel X1, X2, X3 secara
simultan terhadap Variabel Y
Variabel R
R
2
X1,X2,X3 0,699
0,469 46,9
Berdasarkan Tabel di atas diketahui bahwa besarnya nilai koefisien determinasi R
2
adalah sebesar 0,469. Variabel independen kemampuan diri, potensi belajar, dan kebiasaan kerja mampu memberikan kontribusi
terhadap variabel dependen kompetensi siswa sebesar 46,9. Kontribusi tiga prediktor ini adalah sebesar 46,9 terhadap variabel dependen,
berarti sisanya variabel kompetensi siswa bisa dipengaruhidijelaskan oleh variabel-variabel independen yang lainnya di luar persamaan model regresi
berganda pada penelitian ini yaitu sebesar 53,1. Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa
variabel independen kemampuan diri, potensi belajar, dan kebiasaan kerja berpengaruh terhadap variabel dependen kompetensi siswa cukup
kuat. Terbukti dengan tiga prediktor variabel independen mampu menjelaskan sebesar 46,9.
102
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel kemampuan diri, potensi belajar, dan kebiasaan kerja berkontribusi berpengaruh
secara langsung terhadap kompetensi siswa program keahliah TITL di SMK 1 Sedayu Bantul. Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan karakteristik masing-
masing variabel penelitian dan hasil uji hipotesis. Pembahasan hasil penelitian disini didasarkan pada kedua unsur tersebut.
1. Kemampuan Diri X1
Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui penyebaran angket kemampuan diri dapat diketahui hasil penelitian menggunakan analisis deskriptif
bahwa sebagian besar siswa 56,63 menganggap kemampuan diri berperan penting terhadap kompetensi siswa kelas XII TITL di SMK 1 Sedayu Bantul dan
termasuk dalam kategori tinggi. Melihat dari hasil tersebut dapat diketahui secara umum bahwa kemampuan diri siswa dalam mnempuh pendidikan kejuruan
cenderung berperan penting meningatkan kompetensi siswa dalam kelompok mata pelajaran produktif.
Kemampuan diri dapat dilihat dari karakteristik dalam diri siswa yang meliputi minat, bakat, dan kecerdasan siswa
multiple intelligences. Siswa yang memiliki kemampuan tidak akan mengalami kesulitan belajar, karena ia memiliki
kemampuan dalam dirinya untuk belajar dan mengerjakan semua tugas-tugas dengan baik sehingga dapat meningkatkan kompetensinya. Siswa yang dapat
mengembangkan bakat, minat dan kecerdasan yang dimiliki pada tingkat yang paling tinggi akan memiliki kemampuan diri untuk mencapai standar kompetensi
yang ditargetkan.