64
3. Pengaruh antara kebiasaan kerja terhadap kompetensi siswa
pada kelompok mata pelajaran produktif Siswa SMK merupakan siswa yang dipersiapkan untuk
menjawab tantangan dunia kerja, sehingga sangat dibutuhkan lulusan SMK yang berkompeten. Pelatihan siswa untuk bekerja sesuai dengan
apa yang ada di dunia industri sangat perlu dilakukan. Kebiasaan bekerja sesuai dengan standar dunia industri yang diterapkan dalam
proses belajar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam upaya mencapai standar kompetensi kerja yang dibutuhkan
dunia industri. Tanpa pembiasaan siswa bekerja sesuai dengan apa yang ada
di dunia industri, penguasaan kompetensi siswa sesuai dengan standar dunia kerja akan sulit terwujud. Siswa hanya bisa meraba-raba dan
menerawang bagaimana sikap dan prilaku kerja di dunia industri, walaupun siswa sudah belajar bagaimana teoritis dari suatu cara kerja
tertentu. Oleh karena itu, dalam sistem pembelajaran yang diterapkan di SMK sangat penting memberi gambaran bagi siswa tentang bagaimana
sistem kerja yang diterapkan di dunia kerja dan pelatihan berulang untuk membentuk kebiasaan kerja sehingga siswa akan terbiasa bekerja
sebagaimana yang diterapkan di dunia kerja dan mencapai standar kompetensi yang ditetapkan.
4. Pengaruh antara kemampuan
diri, potensi belajar dan kebiasaan kerja terhadap kompetensi siswa pada kelompok
mata pelajaran produktif Kemampuan dan keterampilan yang tinggi sebagai gambaran
dari kompetensi siswa tentu banyak dipengaruhi oleh faktor dalam diri
65 siswa itu sendiri. Siswa yang memiliki minat, bakat di bidangnya, serta
di dukung oleh kecerdasan intrinsik akan memampukan dirinya untuk terus belajar dan mengasah kemampuannya dalam mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh. Kemampuan diri ini tentunya juga terwujud dari proses pembelajaran yang dilaksanakan. Proses belajar yang baik
dengan mengembangkan potensi yang ada dari siswa maupun dari proses belajar itu sendiri akan bermanfaat dan menghasilkan
keuntungan bagi siswa. Hal tersebut tentu memberi pengaruh terhadap peningkatan kompetensi siswa untuk mencapai standar dunia industri.
Mengingat siswa SMK merupakan siswa yang cenderung ke materi produktif, tentu tidak cukup pada pembelajaran teoritis saja.
Sehingga untuk menyamakan standar kompetensi dunia industri dengan kompetensi yang dimiliki siswa, maka perlu membiasakan siswa untuk
bekerja sesuai dengan apa yang ada di industri. Anggapan tersebut melandasi pemikiran untuk membuktikan bahwa kemampuan diri,
potensi belajar, dan kebiasaan kerja berpengaruh terhadap kompetensis siswa program keahlian TITL pada kelompok mata pelajaran produktif di
Negeri 1 Sedayu Bantul.
Gambar 1. Kerangka Pikir
66
D. Hipotesis Penelitian