87 median Me, modus Mo, standar deviasi SD, dan kecenderungan skor,
pengujian hipotesis 1, 2, 3, dan 4 beserta pengujian persyaratan analisisnya.
a. Deskriptif Variabel Kemampuan diri
Data variabel kemampuan diri diperoleh dari hasil pengisian angket siswa yang digunakan sebagai gambaran kemampuan diri yang
dimiliki siswa selama menempuh pendidikan di SMK. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dari jumlah siswa sebanyak 83 orang yang diperoleh
dari angket yang terdiri dari 19 butir pertanyaan dengan skala 1-4 maka rentang skor teoretis adalah 19-76. Diketahui bahwa
mean = 62,94; median = 65,00; modus = 70,00; standar deviasi = 8,28; skor minimum =
43,00; dan skor maximum = 75,00. Secara lebih rinci hasil perhitungan statistik deskriptif untuk variabel kemampuan diri dapat dilihat pada
Lampiran 18. Dengan nilai rata-rata dan nilai standar deviasi, maka selanjutnya adalah mengelompokkan skor tiap subjek ke dalam empat
kategori yaitu tinggi, cukup, kurang, dan rendah. Kategori kecenderungan skor variabel kemampuan diri dapat
dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Distribusi Kecenderungan Skor Kemampuan Diri
No Interval
Frekuensi Presentase
Kategori
1. X
≥ 63 47
56,63 Tinggi
2. 63 X
≥ 48 32
38,55 Cukup
3. 48 X
≥ 33 4
4,82 Kurang
4. X 33
0,00 Rendah
Total 83
100
88 Berdasarkan Tabel 7 distribusi kecenderungan skor variabel
kemampuan diri secara keseluruhan dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut.
Gambar 4. Diagram Kencendrungan Skor Kemampuan Diri Berdasarkan Tabel 7 dan Gambar 4 di atas, dapat diketahui bahwa
dari sampel 83 siswa kelas XII SMK 1 Sedayu Bantul terdapat sebanyak 47 siswa 56,63 memiliki kemampuan diri dalam kategori tinggi, 32 siswa
38,55 memiliki kemampuan diri dalam kategori cukup, dan 4 siswa 4,82 memiliki kemampuan diri dalam kategori kurang. Berdasarkan
ketentuan di atas maka dapat disimpulkan sebagian besar 56,63 siswa memiliki kemampuan diri dalam kategori tinggi.
b. Deskriptif Variabel Potensi Belajar
Data variabel potensi belajar diperoleh dari hasil pengisian angket siswa yang digunakan sebagai gambaran potensi belajar yang dapat
dikembangkan siswa siswa sebagai hasil belajar selama menempuh pendidikan. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dari jumlah siswa
sebanyak 83 orang yang diperoleh dari angket yang terdiri dari 20 butir pertanyaan dengan skala 1-4 maka rentang skor teoretis adalah 20-80.
Tinggi 56,63
Cukup 38,55
Kurang 4,82
Kemampuan Diri
89 Diketahui bahwa
mean = 67,07; median = 70,00; modus = 72,00; standar deviasi = 8,69; skor minimum = 45,00; dan skor maximum = 80,00.
Secara lebih rinci hasil perhitungan statistik deskriptif untuk variabel potensi belajar dapat dilihat pada Lampiran 18. Dengan nilai rata-rata dan
nilai standar deviasi, maka selanjutnya adalah mengelompokkan skor tiap subjek ke dalam empat kategori yaitu tinggi, cukup, kurang, dan rendah.
Kecenderungan skor variabel potensi belajar dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Distribusi Kecenderungan Skor Potensi Belajar
No Interval
Frekuensi Presentase
Kategori
1. X
≥ 65 54
65,06 Tinggi
2. 65 X
≥ 50 27
32,53 Cukup
3. 50 X
≥ 35 2
2,41 Kurang
4. X 35
0,00 Rendah
Total 83
100
Berdasarkan Tabel 8 distribusi kecenderungan skor variabel potensi belajar dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut.
Gambar 5. Diagram Kencendrungan Skor Potensi Belajar
Tinggi 65,06
Cukup 32,53
Kurang 2,41
Potensi Belajar
90 Berdasarkan Gambar 5 dapat diketahui bahwa dari sampel 83
siswa kelas XII SMK 1 Sedayu Bantul terdapat sebanyak 55 siswa 65,06 memiliki potensi belajar dalam kategori tinggi, 26 siswa 32,53 memiliki
potensi belajar dalam kategori cukup, dan 2 siswa 2,41 memiliki potensi belajar dalam kategori kurang. Berdasarkan ketentuan di atas maka
dapat disimpulkan sebagian besar 65,06 siswa memiliki potensi belajar dalam kategori tinggi.
c. Deskriptif Variabel Kebiasaan Kerja