109 berpikir dan bekerja sesuai dengan
SOP standard operating procedure dan tata tertib yang telah ditetapkan untuk membentuk pola pemikiran siswa sehingga
akan tercipta kebiasaan kerja yang bersifat positif dalam setiap kinerjanya, misalnya dalam suatu pembelajaran praktik siswa diupayakan mampu untuk
mendiagnosa dengan cepat masalah yang timbul dalam proses pembelajaran dan mengatasinya dengan baik karena telah melihat masalah sebelumnya melalui
pengalaman pelatihan secara berulang dan terus-menerus, 3 sekolah hendaknya memiliki fasilitas yang memadai jumlah siswa sehingga siswa dapat
melaksanakan kegiatan berulang saat pembelajaran praktik untuk membentuk kebiasaan kerja tanpa bergantian dengan teman lainnya, 4 sekolah hendaknya
mengupayakan penempatan praktik industri sesuai dengan bidang kehlian yang ditempuh siswa di sekolah.
Hasil penelitian ini dapat dinyatakan terdapat pengaruh langsung kebiasaan kerja terhadap kompetensi siswa dengan nilai koefisien determinasi
sebesar 0,325 artinya pengalaman guru memberikan pengaruh secara langsung sebesar 32,5. Jadi kompetensi siswa meningkat apabila sekolah dapat melatih
kebiasaan berpikir dan bekerja siswa sesuai dengan standar kompetensi dunia industri. Melalui kebiasaan kerja yang telah terbentuk, siswa dapat menguasai
dan menyelesaikan tugas yang lebih kompleks selama menempuh pendidikan kejuruan maupun saat berada di dunia industri
8. Pengaruh Kemampuan Diri, Potensi Belajar, dan Kebiasaan Kerja terhadap Kompetensi Siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan teknik analisis regresi berganda dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan diri,
potensi belajar, dan kebiasaan kerja terhadap kompetensi siswa di SMK 1 Sedayu
110 Bantul. Hal tersebut dapat dilihat melalui pengaruh kemampuan diri, potensi
belajar, dan kebiasaan kerja secara simultan memiliki nilai konstanta variabel a = 66,647 dan nilai koefisien regresi masing-masing variabel b= 0,081, 0,043,
dan 0,058 yang bernilai positif. Selain itu dapat dilihat dari nilai F
hitung
Ft
abel
dan signifikansi0,05.
Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa kemampuan diri, potensi belajar, dan kebiasaan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kompetensi siswa. Kemampuan dan keterampilan yang tinggi sebagai gambaran dari kompetensi siswa tentu banyak dipengaruhi oleh faktor dalam diri siswa itu
sendiri. Siswa yang memiliki minat, bakat di bidangnya, serta di dukung oleh kecerdasan intrinsik akan memampukan dirinya untuk terus belajar dan
mengasah kemampuannya dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh.
Kemampuan diri ini tentunya juga terwujud dari proses pembelajaran yang dilaksanakan.
Proses belajar yang baik dengan mengembangkan potensi yang ada dari siswa maupun dari proses belajar itu sendiri akan bermanfaat dan menghasilkan
keuntungan bagi siswa. Hal tersebut tentu memberi pengaruh terhadap peningkatan kompetensi siswa untuk mencapai standar dunia industri. Mengingat
siswa SMK merupakan siswa yang cenderung ke materi produktif, tentu tidak cukup pada pembelajaran teoritis saja. Sehingga untuk menyamakan standar
kompetensi dunia industri dengan kompetensi yang dimiliki siswa, maka perlu membiasakan siswa untuk bekerja sesuai dengan apa yang ada di industri
Besarnya koefisien determinasi R
2
sebesar 0,469 atau sebesar 46,9. Variabel independen X
1
, X
2
, dan X
3
dapat mempengaruhi variabel dependen
111 Y sebesar 46,9, sehingga 53,1 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang
tidak dibahas dan tidak diteliti pada penelitian ini. Pemaparan diatas disimpulkan siswa yang memiliki kemampuan diri
mampu mengembangkan potensi yang ada untuk meningkatkan kompetensi. Pelatihan untuk membentuk kebiasaan berpikir dan bekerja akan membantu
siswa dalam mencapai kompetensi sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Penelitian dan hasil uji hipotesis, pembahasan hasil penelitian disini didasarkan
unsur-unsur tersebut.
112
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Untuk menjawab hipotesis penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemampuan diri terhadap kompetensi siswa kelas XII pada kelompok mata pelajaran produktif
di SMK 1 Sedayu Bantul dengan nilai t
hitung
sebesar 6,281 t
tabel
sebesar 1.99, koefisien determinasi atau besarnya sumbangan pengaruh kemampuan diri
terhadap kompetensi siswa adalah 0,319 atau sebesar 31,9, dan persamaan regresinya adalah = 71,354 + 0,121
. 2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara potensi belajar terhadap
kompetensi siswa kelas XII pada kelompok mata pelajaran produktif di SMK 1 Sedayu Bantul dengan t
hitung
sebesar 5,086 t
tabel
sebesar 1.99, koefisien determinasi atau besarnya sumbangan pengaruh potensi belajar terhadap
kompetensi siswa adalah 0,233 atau sebesar 23,3, dan persamaan regresinya adalah = 72,325 + 0,099
. 3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kebiasaan kerja
terhadap kompetensi siswa kelas XII pada kelompok mata pelajaran produktif di SMK 1 Sedayu Bantul dengan t
hitung
sebesar 6,356 t
tabel
sebesar 1.99, koefisien determinasi atau besarnya sumbangan pengaruh kebiasaan kerja
terhadap kompetensi siswa adalah 0,325 atau sebesar 32,5, dan persamaan regresinya adalah = 70,173 + 0,118
.