123
B. Saran
1. Pihak sekolah sebaiknya mengkoordinasikan dengan pihak luar pemilik
lapangan yang disewa mengenai jadwal penggunaan lapangan olahraga yang disewa oleh sekolah, supaya jadwal sekolah tidak terganggu dalam
pemakaian lapangan. 2.
Sebaiknya sekolah menunjuk salah satu tenaga administrasi sekolah sebagai tenaga administrasi pengelola sarana dan prasarana olahraga, supaya kegiatan
pengelolaan berjalan dengan baik seperti, melayani guru PJOK dan siswa dalam peminjaman dan pengembalian sarana dan prasarana olahraga. Selain
itu untuk membersihkan dan menata tempat penyimpanan, dan melaksanakan kegiatan inventarisasi tepat waktu.
124
DAFTAR PUSTAKA
Abror Hisyam. 1991.
Fisiologi Pembelajaran dan Masa Depan Pendidikan Jasmani
. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia. Agus S. Suryobroto. 2004.
Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani
. Yogyakarta: FIK UNY.
A. L. Hartani. 2011.
Manajemen Pendidikan.
Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
Andri Ristomo. 2009.
Keadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar se-Gugus Sendangadi Mlati Berdasarkan Peraturan Menteri
No. 24 Tahun 2007
.
Skripsi
. Yogyakarta: FIK UNY. Andri Tri Pratomo. 2013.
Survei Sarana dan Prasarana Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada Sekolah Menengah
Pertama Negeri se-Kota Purbalingga Tahun 2012
. http:lib.unnes.ac.id1924916101407162.pdf pada tanggal 30 November
2014 jam 11:36 WIB. Ary H. Gunawan. 1996.
Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro
. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bappeda Sleman. 2014.
Kajian Kelas Khusus Olahraga Tingkat SMP di Kabupaten Sleman
. Sleman: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman.
Barnawi M Arifin. 2012.
Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah.
Jogjakarta: Arruz Media. B. Suryosubroto. 2004.
Manajemen Pendidikan di Sekolah
. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bungin, M. Burhan. 2007.
Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Eka Prihatin. 2011.
Teori Administrasi Pendidikan
. Bandung: Alfabeta. Emzir. 2012.
Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data
. Jakarta: Rajawali Pers.
Fery Dwi Hidayanto. 2011.
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-Kecamatan Pengasih Kabupaten
Kulon Progo
.
Skripsi
. Yogyakarta: FIP UNY. Haris Herdiansyah. 2013.
Wawancara, Observasi, dan Focus Groups
. Jakarta: Rajawali Pers.
Harsuki. 2003.
Perkembangan Olahraga Terkini
. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
125 _____2011.
Pengantar Manajemen Olahraga
. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
H.M. Daryanto. 2010.
Administrasi Pendidikan
. Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim Bafadal. 2004.
Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Cetakan 2.
Jakarta: Bumi Aksara. Kemendiknas. 2010.
Panduan Pelaksanaan Kelas Olahraga Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta tahun 2011
. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Mendikbud
.
2007
. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Menkumham. 2013.
PP No 32 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.
http:sipma.ui.ac.idfilesdokumenU_SNP_SN20PTPP20S NPPP0322013_SNP.pdf pada tanggal 1 November 2014 jam 10.00 WIB.
M. Djunaidi Chony dan Fauzan Almanshur. 2012.
Metode Penelitian Kualitatif
. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mikanda. 2014.
Buku Super Olahraga Lengkap
. Jakarta: Dunia Cerdas. Mulyono. 2010.
Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Cetakan ke-IV.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Nusa Putra. 2012.
Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi
. Jakarta: PT Indeks. Ratal Wirjasantosa. 1984.
Supervisi Pendidikan Olahraga
. Jakarta: Universitas Indonesia.
Renny Tri Rahayu. 2013.
Pembinaan Kelas Khusus Bakat Istimewa Olahraga BIO di SMA Negeri 4 Yogyakarta
.
Skripsi.
Yogyakarta: FIP UNY. Republik Indonesia. 2003.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
http:www.inherentdikti.netfilessisdiknas.pdf pada tanggal 20 Desember 2014 jam 20.25 WIB.
Republik Indonesia. 2005.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
http:portal.mahkamahkonstitusi.go.ideLawdownload_pdf.php?pdf=uu320 05.pdf pada tanggal 20 Desember 2014 jam 20.22 WIB.
SekretariatBidang Sosbud. 2014.
Bappeda Sleman Selenggarakan FGD Kajian Sekolah Olahraga
. Bappeda.slemankab.go.id. 12 Mei 2014. http:bappeda.slemankab.go.idbappeda-sleman-selenggarakan-fgd-kajian-
sekolah-olahraga.slm pada tanggal 27 November 2014 jam 10:30 WIB. S Margono. 1997.
Metodologi penelitian Pendidikan
. Jakarta: PT Rineka Cipta.
126 Soepartono. 2000.
Sarana dan Prasarana Olahraga
. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sugiyono. 2013.
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD
.
Cetakan ke-
19. Bandung: Alfabeta. Suharno. 2008.
Manajemen Pendidikan Sebuah Pengantar Bagi Calon Guru. Cetakan 2.
Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. Suharsimi Arikunto. 1987.
Pengelolaan Materiil
. Jakarta: Prima Karya. Sukandarrumidi. 2006.
Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis ntuk Peneliti Pemula. Cetakan ke-tiga
. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sulistiyono. 2011.
Stadion Maguwoharjo Sebagai Sarana Prasarana Olahraga, Rekreasi, Dan Bisnis Di Kabupaten Sleman
. http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilespenelitianSulistiyono,20S.Pd.,20
M.Pd.Stadion2020Maguwo2020Sebagai2020Sarana20Olahr aga,20Rekreasi,20dan20Bisnis.pdf pada tanggal 15 Desember 2014
jam 07:41 WIB.
Sumadi Suryabrata. 2013.
Metodologi Penelitan.
Yogyakarta: Rajawali Press. Sumaryanto. 2010.
Pengelolaan Pendidikan Kelas Khusus Istimewa Olahraga Menuju Tercapainya Prestasi Olahraga.
http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilespengabdiandr-sumaryanto- mkes5pengelolaan-pendidikan-kelas-khusus-istimewa-olahraga-
menujutercapainya prestasi-olahraga.pdf pada tanggal 30 November 2014 jam 12.30 WIB.
Tatang M Amirin, Tina Rahmawati, Pandit Isbiyanti. 2011.
Penyelenggaraan Pembinaan Program Kelas Khusus Olahraga KKO di Sekolah Menengah
Atas SMA Negeri 1 Sewon Bantul
. Penelitian Kelompok. Yogyakarta: FIP UNY.http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilesPenyelenggaraan20Pembinaa
n20KKO20di20SMAN120Sewon.pdf pada tanggal 1 Desember 2014 jam 09.27 WIB.
Tatang M. Amirin dkk. 2011.
Majanemen Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Press. Tomoliyus. 2010.
Manajemen Pengelola Prasarana Olahraga
. http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilespengabdiandr-tomoliyus-
msmanajemen-pengelola.pdf pada 15 Desember 2014 jam 8:02 WIB. Wasidin. 2011.
Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun
2007 di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. Skripsi
. Yogyakarta: FIK UNY. Yoyo Bahagia. 2007.
Fasilitas dan Perlengkapan Pendidikan Jasmnai
. http:file.upi.eduDirektoriFPOKJUR_PEND_OLAHRAGA1949031619
127 72111YOYO_BAHAGIAMODUL_FASILITAS_26_P_28MODUL2
9M-3.pdf pada tanggal 30 Oktober 2014 jam 10:31 WIB.
128
129
Lampiran 1. Surat Ijin dan Surat Keterangan Penelitian
130
131
132
133
134
Lampiran 2. Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pengelolaan Sarana dan Prasarana Olahraga
No Komponen
Indikator Sumber Data
Metode
1 Perencanaan dan
Pengadaan sarana dan
prasarana olahraga
a. Penentuan skala prioritas.
b. Analisis kebutuhan.
c. Pendataan sarana.
d. Rapat perencanaan kebutuhan.
e. Penunjukan panitia pengadaan.
f. Pelaksanaan pengadaan.
Kepala sekolah Pengelola
Waka sarana Dokumen
Wawancara Wawancara
Wawancara Pencermatan
2 Penyimpanan
sarana dan prasarana
olahraga a.
Tempat penyimpanan yang memadai.
b. Kode tempat penyimpanan
c. Penataan alat-alat olahraga.
Kepala sekolah Pengelola
Waka Sarana Tempat
Wawancara Wawancara
Wawancara Pengamatan
3 Inventarisasi
sarana dan prasarana
olahraga a.
Prosedur pencatatan. b.
Petugas inventarisasi. c.
Waktu pelaksanaan
inventarisasi. Kepala sekolah
Pengelola Dokumen
Wawancara Wawancara
Pencermatan
4 Pendistribusian
dan pemanfaatan
sarana dan prasarana
olahraga a.
Mekanisme pendistribusian. b.
Prosedur peminjaman. c.
Prosedur pengembalian. d.
Petugas penyusun jadwal. Jadwal pemakaian.
Kepala sekolah Pengelola
Guru PJOK Dokumen
Wawancara Wawancara
Wawancara Pencermatan
5 Pemeliharaan
sarana dan prasarana
olahraga a.
Pemeliharaan menurut ukuran waktu.
b. Pemeliharaan menurut ukuran
keadaan barang. c.
Petugas pemeliharaan. Kepala sekolah
Pengelola Waka Sarana
Tempat Wawancara
Wawancara Wawancara
Pengamatan
6 Penghapusan
a. Analisis keadaan.
Kepala sekolah Wawancara
135 sarana dan
prasarana olahraga
b. Usulan penghapusan.
c. Panitia penghapusan.
d. Pelaksanaan pengahapusan.
Pelaporan. Pengelola
Waka Sarana Dokumen
Wawancara Wawancara
Pencermatan
136
Lampiran 3. Pedoman Wawancara, Observasi, dan Studi Dokumentasi
Pedoman Wawancara Pengelolaan Sarana dan Prasarana Olahraga di SMPN 3 Sleman
Nama Lengkap :
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :
1. Bagaimana penentuan skala prioritas pengadaan sarana dan prasarana
olahraga? 2.
Bagaimana proses analisis kebutuhan sarana dan prasarana olahraga? 3.
Kapan dilakukan pendataan semua sarana dan prasarana olahraga? 4.
Apakah ada rapat perencanaan kebutuhan sarana dan saranaolahraga? 5.
Siapa saja yang mengikuti rapat perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana olahraga tersebut?
6. Apakah ada panitia pengadaan untuk melakukan pengadaan sarana dan
prasarana olahraga? 7.
Apakah panitia mengadakan pemeriksaan mengecek dan mencoba dibantu guru yang ahli untuk sarana dan prasarana yang akan diadakan misal matras
senam? 8.
Dengan cara apakah dalam pengadaan sarana dan prasarana olahraga? misal: alat olahraga atletik, permainan, senam
9. Darimana sumber dana pengadaan sarana dan prasarana olahraga tersebut?
10. Apakah sekolah sudah memiliki tempat yang sesuai dan cukup untuk
menyimpan semua alat-alat olahraga yang dimiliki sekolah misal disimpan di lemari atau rak atau ruangan?
11. Apakah pada tempat penyimpanan tersebut sudah ada daftar barang apa saja
yg ada di dalam tempat penyimpanan tersebut? 12.
Bagaimanakah sistem pelayanan penyimpanan sarana dan prasarana olahraga dalam hal peminjaman? apakah menggunakan sistem terbuka atau tertutup?
13. Bagaimana penataan alat-alat olahraga di tempat penyimpanan?
137 14.
Kapan dilaksanakannya inventarisasi sarana dan prasarana olahraga? 15.
Siapa yang melakukan inventarisasi sarana dan prasarana olahraga? 16.
Bagaimana prosedur pendataan sarana dan prasarana olahraga yang akan diinventarisir?
17. Bagaimana sekolah mengatur penggunaan sarana dan prasarana olahraga
dilihat dari: jumlah siswa; jumlah kelas; dan jumlah guru. 18.
Bagaimana prosedur peminjaman dan pengembalian sarana dan prasarana olahraga dalam hal pengadministrasian?
19. Bagaimana sekolah mengatur jadwal pemakaian sarana dan prasarana
olahraga untuk kelas reguler dan kelas khusus olahraga? 20.
Siapa yang membuat jadwal tersebut? 21.
Dalam kondisi seperti apa sarana dan prasarana olahraga dilakukan pemeliharaan, baik pemeliharaan rutin maupun pemeliharaan berkala?
22. Apakah ada dana tersendiri untuk pemeliharaan alat-alat olahraga misal
servis bola, mengecet lapangan? Jika ada, darimana dana tersebut? 23.
Bagaimana proses penghapusan yang dilakukan terhadap sarana dan prasarana olahraga di sekolah ini?
24. Dalam kondisi seperti apa sarana dan prasarana olahraga dilakukan
penghapusan? 25.
Bagaimana tindak lanjut yang dilakukan sekolah setelah dilaksanakan penghapusan sarana dan prasarana olahraga? misal: penghapusan dengan
cara lelang, apakah hasil lelang tersebut dikembalikan kepada pemerintah? 26.
Apakah sekolah melakukan monitoring terhadap sarana dan prasarana olahraga dalam hal pengambilan keputusan?
27. Apakah ada pertanggung jawaban terhadap sarana dan prasarana olahraga?
misal laporan
138
Pedoman PengamatanObservasi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Olahraga di SMPN 3 Sleman
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :
No. Komponen yang akan diteliti
Deskripsi
1 Penyimpanan sarana dan prasarana olahraga
2 Pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga
3 Kondisi sarana dan prasarana olahraga
139
Pedoman Dokumentasi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Olahraga di SMPN 3 Sleman
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :
No. Sub Komponen yang akan diteliti
Ada Tidak
1 Profil SMP N 3 Sleman
2 Profil KKO
3 Daftar kebutuhan alat-alat olahraga
4 Daftar pembelian alat-alat olahraga
5 Daftar alat-alat olahraga di tempat penyimpanan
6 Buku inventaris
7 Buku peminjaman dan pengembalian sarpras
olahraga 8
Peraturan-peraturan tentang sarana dan prasarana olahraga.
9 Jadwal penggunaan sarana dan prasarana olahraga
10 Daftar alat-alat olahraga yang akantelah dihapus
11 Laporan triwulan khusus sarana dan prasarana
olahraga
140
Lampiran 4. Analisis Data
ANALISIS DATA MODEL MILES DAN HUBERMAN
1. Transkrip wawancara, observasi, dan studi dokumen.
2. Kumpulan hasil wawancara berdasarkan pertanyaan wawancara yang
sama. 3.
Kumpulan hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. 4.
Display data.
141
Transkrip Hasil Wawancara
Nama Lengkap : Yohanes Sukamto Kepala SMP N 3 Sleman
Hari, tanggal : Jumat, 16 Januari 2015
Waktu : 08:46
– 09:23 WIB Tempat
: Ruang Tamu Kepala SMP N 3 Sleman
Peneliti Kepala Sekolah
Selamat pagi bapak, perkenalkan saya Riyes mahasiswa UNY program
studi Manajemen Pendidikan. Begini pak,
saya disini
mengadakan penelitian tentang pengelolaan sarana
dan prasarana olahraga di SMP N 3 Sleman.
Oh iya, saya sudah terima surat izin dan proposalnya dan sudah saya pelajari. Sebentar, saya ambilkan. Ini
dengan mbak Riyes Irasti ya? Jenjang S1 ya? Emm.. apa ini yang dengan saya? Angket atau wawancara
atau bagaimana?
Iya bapak. Saya Riyes Irasti. Iya untuk jenjang S1 bapak. Kalau
dengan bapak, saya akan melakukan wawancara
tentang bagaimana
pengelolaan sarana dan prasarana olahraga di SMP N 3 Sleman ini pak.
Langsung saja saya mulai ya pak, dalam
perencanaan sarana
dan prasarana olahraga apakah ada rapat
perencanaan terlebih dahulu? Begini mbak, dalam perencanaan sarana dan
prasarana olahraga ini perencanaan pengadaan, analisis kebutuhannya, penentuan skala prioritas, dan
pembentukan panitia
pengadaan dilakukan
bersamaan dengan perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan, yang
salah satu didalamnya ada perencanaan pengadaan sarana atau pun prasarana olahraga.
Kapan dilakukannya
rapat perencanaan kebutuhan sarana atau
pun prasarana pendidikan tersebut pak?
Biasanya di setiap awal tahun ajaran baru mbak, disitu kita merencanakan semua kebutuhan sekolah
termasuk untuk alat-alat olahraga maupun lapangan olahraga. Nah, biasanya juga, sebelum diadakan rapat
ini, para guru-guru maupun guru PJOK juga sudah menentukan apa yang menjadi kebutuhannya, yang
kemudian kebutuhan tersebut diajukan kepada wakil
142 kepala sekolah urusan sarana dan prasarana.
Lalu dalam
rapat perencanaan
tersebut apakah guru-guru PJOK selalu dilibatkan pak?
Iya, biasanya kita tawarkan biasanya mau apa, peralatan apa yang mau diminta untuk kebutuhan
alat-alat olahraga, biasanya gitu. Dalam pengadaan sarana maupun
prasarana olahraga
apakah ada
panitia pengadaan pak? Panitia pengadaannya itu tadi mbak, bersamaan
dengan panitia pengadaan sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan, kalau secara khusus
untuk olahraga tidak ada mbak. Biasanya ada tim belanja. Karena pembeliannya itu tidak melebihi
ketentuan, kalo misalnya harus ada pembanding atau lain-lain itu kan kalo sudah melebihi nominalnya
sampai 20.000.000 atau berapa itu baru ada ketentuan harus ada pembanding, harus ada surat perintah kerja
SPK. Kalau sedikit belanja langsung biasanya. Pengadaan alat-alat atau lapangan
olahraga disini biasanya dengan cara apa pak?
Kalau untuk alat-alat olahraga biasanya belanja langsung. Kalau untuk lapangan, berhubung sekolah
kita ini kekurangan lapangan untuk itu maka kita menyewa lapangan Pendowoharjo dan biasanya juga
meminjam lapangan Denggung atau lapangan Pemda Sleman.
Apakah tim
belanja selalu
melakukan pengecekan dan mencoba terhadap alat-alat olahraga yang
diadakan pak? Harus mbak, kalau tradisi kita kan kalu kita tidak
mencoba langsung, kita belum yakin kualitas barang yang akan kita beli.
Bagaimana proses analisis kebutuhan sarana dan prasarana olahraga pak?
Untuk analisis kebutuhan alat-alat olahraga kita serahkan kepada guru yang bersangkutan yang
menentukan. Untuk prasarana olahraganya kita melihat dari kebutuhan juga, misalnya kita tidak
mempunyai lapangan
sepakbola, maka
guru memberikan masukan kepada bagian wakasek sarana
143 dan wakasek sarana berkonsultasi dengan saya dan
juga bendahara untuk mempertimbangkan usulan tersebut. Berhubung sepakbola ini juga ada dalam
mata pelajaran, maka mau tidak mau kita harus ada mengadakan praktik sepakbola di lapangan terlebih
disini ada KKO dengan unggulan sepakbola juga, jadi
lapangan sepakbola
tersebut memang
dibutuhkan. Jadi seperti itu mbak analisisnya. Bagaimana penentuan skalal prioritas
pengadaan sarana dan prasarana olahraga?
Penentuan skala prioritas untuk diadakannya alat-alat olahraga kita lihat dari anggaran dananya, dan kita
lihat juga keadaan alat-alat tersebut apakah asih bisa diperbaiki ataupun harus diadakan. Apabila harus
diadakan kita melihat juga apakah alat tersebut frekuensinya harus selalu digunakan artinya dilihat
dari tingkat kepentingannya juga. Prasarana seperti lapangan, penentuan skala prioritasnya yaitu dilihat
dari anggaran dana juga, dan dilihat dari kepentingannya juga mbak.
Kapan dilaksanakan
pendataan semua alat-alat olahraga maupun
lapangan olahraga disini pak? Biasanya setiap awal tahun pelajaran, akan tetapi itu
kan yang mengurusi pengelola dan guru PJOK, iyaa tergantung
mereka kapan
akan mendatanya.
Pendataan ini
fungsinya untuk
menentukan kebutuhan. Setelah di data maka akan diketahui apa
yang kurang, apa yang dibutuhkan, atau apa yang perlu diperbaiki, yang kemudian diajukan kepada
Wakasek Sarana yang mungkin diajukan untuk perbaikan maupun pengadaan.
Bagaimana prosedur seleksi terhadap sarana dan prasarana olahraga yang
yang masih dapat dimanfaatkan? Melihat kelayakan alat-alatnya mbak, misalkan bola,
bola bocor apabila masih bisa di servis tambal, maka bola tersebut masih bisa dimanfaatkan mbak. Kalau
144 untuk prasarana lapangan juga sama seperti itu mbak.
Terkait dengan dana pengadaan sarana dan prasarana olahraga di
SMP N 3 Sleman ini darimana pak? Oh, dari dana BOS. Nah, kebetulan juga kita
mendapatkan bantuan alat-alat olahraga dari Dikpora Sleman. Cuman kalo itu kita tidak dilibatkan di
dalam perencanaannya. Jadi iya kita terima apa adanya. Kemarin kan ada beberapa macam ada meja
pingpong, ada bola, bola sepak, bola basket, bola voli, ada apa yaa.. ada ring basket, dan kemudian ada
matras. Kalau itu kita tidak mengajukan, itu programnya Dikpora Sleman.
Ini KKO SMP N 3 Sleman agak berbeda dengan yang KKO di SMP N 1 Kalasan dan SMP N 2
Tempel. Kalau mereka itu ee.. proyek kemenpora, sementara SMP N 3 Sleman ini atas inisiatif Dikpora
Sleman. Sehingga kami itu tidak mendapatkan bantuan anggaran yang hibah kayak di dua sekolah
itu tadi. Kalau yang Kalasan dan Tempel itu kan kalau tidak salah mendapat bantuan 45 juta
sebelumnya 60 juta atau berapa apa lebih besar itu, kita SMP N 3 Sleman tidak mendapatkan itu.
Sehingga kita iya tadi sumber dananya dari dana BOS itu saja.
Bagaimanakah prosedur pengajuan kebutuhan sarana dan prasarana
olahraga? Guru yang terkait mengajukan kebutuhannya dalam
bentuk catatan-catatan kebutuhan yang diserahkan kepada bagian sarana mbak.
Apa sajakah sarana dan prasarana yang telah diadakan pada tahun
pelajaran sekarang? Ada bola sepak, macam-macam mbak. Lihat saja di
ruang penyimpanan.
Apakah sekolah sudah memiliki tempat penyimpanan yang cukup
Sudah ada mbak. Nanti mbak bisa lihat-lihat disana dekat kantin depan lapangan bulutangkis, disana ada
145 untuk menyimpan semua alat-alat
olahraga pak? yang namanya ruangan osis, tetapi didalamnya
adalah tempat penyimpanan semua alat-alat olahraga sekolah.
Apakah pada tempat penyimpanan atau lemari penyimpanan sudah ada
daftar alat-alat apa saja yang
disimpan di lemari tersebut? Nah, kalau masalah itu nanti bisa bertemu dengan
bapak Setya saja, bapak Setya yang lebih tahu mengenai itu.
Apakah bapak
Setya adalah
pengelola sarana dan prasarana olahraga di SMP N 3 Sleman ini
pak? Iya mbak. Kebetulan disini ada 2 guru PJOK. Ada
bapak Setya dan bapak Agung. Akan tetapi bapak Agung termasuk guru baru disini, baru sekitar 6
bulanan. Selama ini yang mengurusi bagian alat-alat olahraga adalah bapak Setya.
Bagaimanakah sistem
pelayanan penyimpanan sarana dan prasarana
olahraga dalam hal peminjaman? apakah menggunakan sistem terbuka
atau tertutup? Biasanya kalau siswa ingin menggunakan alat-alat
olahraga harus izin dahulu dengan bapak Setya. Lebih detailnya nanti bisa tanya-tanya dengan bapak
Setya. Apabila lapangan sepertinya menyesuaikan mbak.
Bagaimana penataan
alat-alat olahraga di tempat penyimpanan
pak? Untuk penataan alat-alat olahraga saya kurang tahu
mbak. Nanti mbak bisa langsung lihat-lihat diruang penyimpanan.
Kapan dilaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana olahraga pak?
Inventarisasi itu biasanya setiap tahunnya diupdate, dikarenakan selalu ada barang-barang baru. Sekitar
awal tahun ajaran baru mbak. Siapa yang melakukan inventarisasi
sarana dan prasarana olahraga? Pengelola dan dibantu guru PJOK mbak.
Bagaimana prosedur
pendataan sarana dan prasarana olahraga yang
akan diinventarisir? Biasanya kalau ada barang bantuan atau barang baru
datang, langsung di data apa saja barang-barang tersebut, dan di daftar inventarisnya nanti di
tambahkan berapa banyak barang tersebut yang sejenis atau yang lainnya.
146 Bagaimana prosedur peminjaman
dan pengembalian
sarana dan
prasarana olahraga
dalam hal
pengadministrasian? Mungkin maksudnya apakkah ada buku peminjaman
atau pengembaian seperti itu? Untuk hal teknis seperti itu nanti ketemu pak Setya lagi ya.
Bagaimana sekolah
mengatur penggunaan sarana dan prasarana
olahraga dilihat dari jumlah siswa, jumlah kelas, dan jumlah guru?
Kita mengaturnya sesuai jadwal pelajaran saja mbak, untuk pembagian seperti itu tergantung praktik
materi apa yang sedang dipelajari. Kalo untuk pelajaran olahraga bola kaki mungkin cukup 1 atau 2,
tapi kalo yang KKO ketika latihan perlu 6 bola atau 10 bola misalnya seperti itu.
Bagaimana sekolah mengatur jadwal pemakaian sarana dan prasarana
olahraga untuk kelas reguler dan KKO?
Sarana maupun prasarana yang digunakan oleh KKO dengan kelas reguler adalah sarana dan prasarana
olahraga yang sama. Ini KKO SMP N 3 Sleman agak berbeda dengan yang KKO di SMP N 1 Kalasan dan
SMP N 2 Tempel. Kalau mereka itu ee.. proyek kemenpora, sementara SMP N 3 Sleman ini atas
inisiatif Dikpora Sleman. Sehingga kami itu tidak mendapatkan bantuan anggaran yang hibah kayak di
dua sekolah itu tadi. Kalau yang Kalasan dan Tempel itu kan kalau tidak salah mendapat bantuan 45 juta
sebelumnya 60 juta atau berapa apa lebih besar itu, kita SMP N 3 Sleman tidak mendapatkan itu.
Sehingga kita iya tadi sumber dananya dari dana BOS itu saja. Sehingga peralatannya iya memang
yang ada di sekolah ini saja. Peralatannya yang penting cukup untuk kebutuhan KKO dan mata
pelajaran olahraga kelas reguler, tetapi fasilitas yang lain memang terbatas, seperti lapangan kita ada yang
menyewa. Yang menjadi pembeda adalah jadwal pemakaian sarana dan prasarana olahraga dan alokasi
147 waktunya saja.
Siapa yang
membuat jadwal
tersebut? Mengenai jadwal yang mengurusi adalah bagian
kurikulum. Dalam kondisi seperti apa sarana dan
prasarana olahraga
dilakukan pemeliharaan? baik pemeliharaan
rutin, berkala Kalau seperti bak pasir atletik, ring basket itu kalau
rusak ringan kita perbaiki, mungkin ini yang berkala. Kalau yang rutin saya rasa setiap kali alat-alat itu
digunakan, misal habis menggunakan matras, sebelum dikembalikan di ruangan penyimpanan
mungkin siswa harus membersihkan ataupun membereskannya dahulu. Misalnya lagi untuk
lapangan futsal dan voli mungkin pemeliharaan rutinnya membersihkan ataupun menjaga kebersihan
lapangan. Apakah ada dana tersendiri untuk
pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga? misal : servis bola,
mengecet lapangan Secara terpisah tidak ada anggaran tersendiri khusus
untuk pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga. Jadi disini pemeliharaan sarana dan prasarana sudah
semua sarana dan prasarana yag ada di SMP N 3 termasuk untuk olahraga. Dan anggaran tersebut
dikelola sekolah, dananya berasal dari BOS tadi. Karena juga kita tidak ada dana alokasi khusus untuk
KKO. Pemeliharaan apa saja yang sudah
pernah dilakukan oleh sekolah terkait dengan olahraga?
Servis alat-alat seperti bola, raket, ring basket dan sebagainya.
Bagaimana proses penghapusan yang dilakukan
terhadap sarana
dan prasarana olahraga di SMP N 3
Sleman? Penghapusan untuk sementara ini belum ada. Kalau
bola itu barang habis pakai, kalau barang habis pakai pecah atau hilang iya sudah. Tapi kalau yang pakai
penghapusan itu misalnya box untuk senam lantai, kemudian ring basket dan yang lain, kalau rusak
perlu penghapusan baru dilakukan. Kalau yang
148 sifatnya investasi penghapusan itu prosedurnya
harusnya lewat anu.. melaporkan ke Bupati lewat DPKAD, tetapi selama ini kami belum pernah dan
memang tidak pernah ada yang sifatnya investasi yang rusak, karena rusak nanti bisa diperbaiki.
Apakah sekolah
melakukan monitoring terhadap sarana dan
prasarana olahraga
dalam hal
pengambilan keputusan? Tidak ada mbak, biasanya pengelola dan guru PJOK
langsung mengajukan kebutuhan kepada Wakasek Sarpras.
Apakah ada pertanggung jawaban terhadap
sarana dan
prasarana olahraga?
misal laporan
dari pengelola
Tidak ada mbak, laporannya langsung secara keseluruhan tentang sarana dan prasarana pendidikan
yang ada di SMP N 3 Sleman.
Ada hambatan-hambatan
atau kesulitan tidak pak, dalam hal
pengelolaan sarana dan prasarana olahraga di SMP N 3 Sleman ini?
Kesulitan mungkin ini mbak, mengenai lapangan kita memang kekurangan, solusinya kita meminjam dan
menyewa. Kalau untuk sarananya kita sudah lengkap, kita juga selalu mendapat bantuan dari Dikpora
Sleman. Kalau menurut saya seperti itu, nanti bisa tanya-tanya dengan pak setya barangkali ada
kesulitan-kesulitan dalam pengelolaannya. Baik bapak, terima kasih atas
waktunya, saya langsung pamitan pak
untuk melihat-lihat
ruang penyimpanan.
Iya sama-sama silahkan mbak.
149
Transkrip Hasil Wawancara
Nama Lengkap : Setya, S.Pd PengelolaGuru PJOK SMP N 3 Sleman
Hari, tanggal : Selasa, 13 Januari 2015
Waktu : 10.32 - 11.13 WIB
Tempat : Ruang Penyimpanan Sarpras Olahraga SMP N 3 Sleman
Peneliti Pengelola Sarpras Olahraga
Selamat pagi bapak Setya, saya Riyes mahasiswa UNY yang melaksanakan
penelitian di SMP N 3 Sleman, tentang
pengelolaan sarana
dan prasarana olahraganya, saya sudah
menghadap ke bapak Kepala, dan saya ditunjuk untuk menemui bapak.
Oh iya, dengan mbak yang dulu pernah kesini to? Jadi sekarang sudah mulai penelitian? Iya, apa ini
yang dapat saya bantu?
Bagaimana proses analisis kebutuhan sarana dan prasarana penunjang siswa
KKO maupun siswa reguler? Jadi begini mbak, kami melihat prioritas, skala
prioritas mana yang sangat dibutuhkan. Untuk itu karena KKO unggulannya adalah sepakbola dan
bola voli, minimal sepakbola dan voli lengkap alatnya, baik itu lapangan maupun alatnya dan yang
lain-lain. serta paling tidak kita sesuaikan, paling tidak standarlah. Kalau untuk pelajaran olahraga
juga sama mbak, karena alat-alat olaharaga yang digunakan sama mbak.
Nah, ini perlu kami sampaikan, kemarin dapat dropping dari Dikpora Sleman, ini belum kami buka
semua isinya dan belum kami inventaris juga. Jadi alat-alat yang kita perlukan harus sesuai dengan
unggulan. Contoh sepakbola, iya bolanya harus standar jumlah anak, paling tidak bola itu banyak.
Sehingga anak frekuensi untuk latihannya itu anak cukup aktif. Misalnya bolasepak, kita minimal
150 harus punya 15-20 bola itu harus ada. Katakanlah
anak 1 iya harus pegang bola 1. Bola voli, bola basket juga sama seperti itu. Di SMP N 3 Sleman
ini alat-alat olahraganya lengkap mbak, hanya saja kekurangan lapangan.
Bagaimana penentuan skala prioritas pengadaan
sarana dan
prasarana olahraga?
Iyaa.. kita lihat dari kebutuhan kita yang mendesak mbak, mana yang kurang, yang kita butuhkan apa,
kalau misal perlu pengadaan, iya kita ajukan untuk pengadaan. Apabila masih bisa di perbaiki iya kita
perbaiki dulu mbak. Kapan dilakukan pendataan semua
sarana dan prasarana olahraga? Biasanya dilakukan pada awal tahun pelajaran baru.
Akan tetapi sekarang ini kami sedang melakukan pendataan, karena kebetulan kami mendapat
bantuan alat-alat olahraga dari Dikpora Sleman. Bagaimana prosedur seleksi terhadap
sarana dan prasarana olahraga yang masih dapat dimanfaatkan?
Kalau untuk alat-alat kita lihat dari kelayakannya mbak. Apabila masih layak namun perlu diperbaiki
dahulu, iya kita perbaiki. Kalau prasarana lapangan layak tidak layak tetap kita gunakan mbak, seperti
lapangan bulutangkis itu sudah bolong-bong tetap digunakan, karena tidak ada lapangan lagi.
Apakah ada panitia pengadaan sarana dan prasarana olahraga?
Eee.. begini, untuk sekolah itu ada Tim yang namanya Wakasek Sarpras. Kadang-kadang kami
guru PJOK mengajukan kebutuhan olahraga kepada Wakasek sarpras. Pengadaan itu nanti kadang-
kadang dari Wakasek sarpras dan guru PJOK itu mencari. Tapi minimal pengajuan dulu, kami butuh
ini tolong diusahakan. Panitia pengadaannya bersama-sama dengan panitia pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan. Apakah
panitia pengadaan Iya selalu mbak, kalu pengadaan alat-alat olahraga
151 mengadakan pemeriksaan mengecek
dan mencoba dibantu guru yang ahli untuk sarana dan prasarana yang akan
diadakan misal matras senam? saya selalu terlibat, karena guru PJOK yang tahu
kualitas seperti apa yang baik dan yang diperlukan.
Cara pengadaan sarana dan prasarana olahraga di SMP N 3 Sleman dengan
cara apa pak? Kalau cara pengadaannya pengelola kurang tahu
mbak, karena kita dari pengelola dan sekaligus guru PJOK, biasanya kalau butuh apa tentang olahraga,
biasanya tinggal mengajukan saja dengan Wakasek Sarpras. Tapi biasanya belanja langsung mbak.
Akan tetapi ini kita selalu banyak dropping dari Dikpora Sleman.
Darimana sumber dana pengadaan sarana
dan prasarana
olahraga tersebut?
Masalah dana juga pengelola kurang mengetahui mmbak.
Bagaimanakah prosedur pengajuan kebutuhan
sarana dan
prasarana olahraga?
Kita mengajukan ke bagian sarana mbak. Bisa dengan pengisian draf permintaan atau sekedar
catatan-catatan kecil saja. Apa sajakah sarana dan prasarana
yang telah diadakan pada tahun pelajaran sekarang pak?
Berbagai macam bola, raket bulutangkis, meja pingpong, nanti bisa dilhat-lihat disini mbak.
Ada kendala apa tidak pak, dalam pengajuan
sarpras olahraga
ke Wakasek sarpras?
Iyaaa.. ada. Kadang-kadang disetujui, kadang- kadang tidak. Tergantung dengan pendanaannya.
Tergantung skala prioritas mana yang penting dulu. Tetapi selama ini, selama saya disini dalam
pengadaan tidak pernah ada masalah. Karena kami melaporkan apa adanya, kalau tidak ada betul, iyaa..
ada kebijakan yang perlu diadakan, sehingga selama ini nggak ada masalah dalam pengajuan
pengadaan. Dengan adanya KKO ini yang sangat mendukung
152 adalah paguyuban orang tua. Pada tahun ajaran baru
kita mengumpulkan orang tua siswa KKO kita sampaikan bahwa sekolah programnya ini. Kadang-
kadang terbentur masalah lapangan sepakbola. Sewa lapangan orang tua urunan mbak. Pengelolaan
mirip SSB Sekolah Sepak Bola. Jadi kalau tandingan itu yang nanggung orang tua mulai dari
lapangan, wasit, sampai dengan konsumsi. Setiap bulan orang tua ini urunan 30-50 ribu tergantung
dengan kesepakatan orang tua, pihak sekolah tidak tahu termasuk membuat kaos, jaket.
Apakah sekolah
sudah memiliki
tempat penyinpanan sarana olahraga yang mencukupi pak?
Iyaa.. seperti ini mbak keadaannya ada lemari untuk kostum drum band, lemari khusus untuk bola,
lemari khusus kostum sepakbola, banyak lemari- lemari ini sekitar ada lemari 2 pintu sebanyak 5
lemari, dan 1 loker 9 pintu. Saya rasa tempat penyimpanannya sudah cukup.
Apakah pada tempat penyimpanan sudah ada daftar barang apa saja yang
ada di dalamnya? Belum ada mbak, belum diinventaris semua. Ini
baru kami buatkan.
Bagaimanakan sistem
pelayanan penyimpanan sarana dan prasarana
olahraga dalam hal peminjaman? apakah menggunakan sistem terbuka
atau tertutup? Menggunakan sistem tertutup. Apabila siswa atau
pak Agung guru PJOK ingin meminjammemakai alat-alat olahraga harus izin dengan saya dahulu.
Karena saya yang memegang kuncinya. Lapangan menyesuaikan jadwal pelajaran penjas, misal pada
hari dan jam tersebut jadwalnya praktek bola voli, berarti meminjamnya seperangkat gitu yaitu
lapangan, net, beserta bolanya. Bagaimana penataan alat-alat olahraga
di tempat penyimpanan? Tidak tertata mbak. Ini kan ada paku-paku yang
nempel-nempel di dinding, ini seharusnya tempat
153 menggantungkan bola-bola mbak, tetapi ini tidak
dimanfaatkan. Iyaa.. seperti yang mbak lihat sendiri saja mbak.
Ada hambatan-hambatan tidak pak dalam kegiatan penyimpanan ini?
Solusinya bagaimana pak? Iyaa ada. Tidak tertatanya alat-alat olahraga ini
mbak karena banyaknya alat. Tidak ada personel yang membereskan.
Solusinya iya, memanfaatkan tenaga yang ada saja. Kapan
dilaksanakan inventarisasi
sarana dan prasarana olahraga? Biasanya setiap tahun pelajaran baru mbak, tetapi
ini belum kami inventaris semua mbak. Karena ini ada alat-alat yang baru datang dari dropping
Dikpora Sleman. Siapa yang melakukan inventaris?
Saya pengelola dan guru PJOK. Bagaimana prosedur pendataan sarana
dan prasarana olahraga yang akan diinventarisir?
Emm.. prosedurnya begini mbak, barang datang dari pengadaan langsung kita data, misalnya bola
sepak, ada katakanlah 30, baik berapa dan rusaknya berapa. Misalnya kostum berapa stel gitu.
Apakah ada
hambatan-hambatan dalam kegiatan inventarisasi?
Bagaimana solusinya pak? Hambatan
sering terlambat
melakukan inventarisasi.
Solusinya diusahakan pda periode berikutnya tidak terlambat menginventarisasi.
Bagaimana prosedur peminjaman dan pengembalian sarana dan prasarana
olahraga dalam
hal pengadministrasian?
Ini baru mau kita buatkan buku peminjaman dan pengembaliannya mbak. Selama ini belum ada buku
tersebut.
Apakah ada kendala dalam kegiatan pendistribusian ini pak?
Tidak ada mbak.
Bagaimana sekolah
mengatur penggunaan sarana dan prasarana
olahraga dilihat dari jumlah siswa, jumlah kelas, dan jumlah guru?
Emm.. ini tergantung materi pelajaran. Misalnya katakanlah kita mau mengajar iya, mengajar dengan
melatih lain. kalo melatih itu memang memerlukan alat yang banyak. Misalnya anak 20 maka perlu 20
154 bola. Tetapi kalau pelajaran, kita sesuaikan,
misalnya ada laki-laki dan perempuan, kadang- kadang jumlah siswa ada 32, dalam pelajaran basket
itu kita punya 10 bola saja sudah jalan. Kalau mengajar alatnya bisa sampel secukupnya, kalau
melatih alatnya harus lebih banyak. Bagaimana sekolah mengatur jadwal
pemakaian sarana dan prasarana olahraga KKO dengan kelas reguler?
Kita ada jadwal mbak. Sudah diatur oleh sekolah bagian kurikulum. Sehingga tidak ada masalah.
Disini ada 2 guru, jadi pelajrannya beda, misal kalau saya pelajaran basket, pak Agung pelajaran
senam, jadi ada pembagian gitu mbak, jarang kalau jamnya bentrokan.
Siapa yang membuat jadwal tersebut? Pak Kamidi bagian kurikulum.
Apakah ada ambatan-hambatan dalam penggunaan sarana dan prasarana
olahraga pak?
Bagaimana solusinya pak? Ada. Hambatannya kita kan KKO khususnya
sepakbola, hambatannya kita tidak punya lapangan. Kita sewa, kadang-kadang kita sewa itu pun dipakai
yang punya. Jadi kita cari solusi di tempat lain, ditempat lain pun kita sewa juga.
Selain tiu, hambatannya belum adanya buku peminjaman tadi, jadi seringkalai kostum sepakbola
ini banyak yang hilang. Solusi untuk kekurangan lapangan dari pihak
sekolah menyewakan lapangan sepakbola. Solusi yang kedua, saya menanyakan kepada anak-
anak siapa yang belum mengambalikan kostum, jadi seperti itu.
Dalam kondisi seperti apa sarana maupun prasarana olahraga dilakukan
pemeliharaan rutin atau berkala? Sedikit banyak memang alat-alat olahraga ini harus
dipelihara dengan baik. Dalam arti penyimpanan. Contoh bola basket harusnya digantung di paku-
paku mbak.
155 Untuk membersihkan tempat penyimpanan kadang-
kadang saja dibersihkan. Tapi kalo pemeliharaan rutin selalu kita laksanakan, misal membersihkan
lapangan apabila ingin dipakai, membersihkan dan membereskan matras dan meja pingpong setelah
dipakai. Pemeliharaan seperti apa yang sudah
pernah dilakukan pak? Ada servis bola, mengecet lapangan. Akan tetapi
sekarang kita mendapat banyak alat-alat olahraga, karena kita mendapat dropping dari Dikpora
Sleman. Alat-alat olahraganya disini lengkap, banyak, hanya saja kekurangan lapangan sepakbola.
Ada dana tersendiri atau tidak untuk pemeliharaan sarana dan prasarana
olahraga pak? Untuk dana pemeliharaan menjadi satu pada dana
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan di sekolah, biasanya kalau kita
akan nyervis bola kita mengajukan kepada Wakasek sarana dan prasarana, kalau untuk mengecet
lapangan tadi juga urusannya ke Wakasek sarana dan prasarana.
Apakah ada
hambatan-hambatan dalam kegiatan pemeliharaan pak?
Solusinya pak? Hambatannya jarang melaksanakan pemeliharaan
karena sudah capek dari mengajar, sering kali menunda membereskan dan membersihkan ruang
penyimpanan. Selain tiu kekurangan personil khusus mengurusi alat-alat olahraga.
Iyaa.. mau tidak mau kita bersihkan sendiri. Bagaimana proses penghapusan sarana
maupun prasarana olahraga di SMP N 3 Sleman?
Penghapusan untuk alat-alat olahraga hanya dibuang saja, karena alat-alat olahraga ini adalah
barang habis pakai. Kalau untuk prasarananya sementara
ini belum
ada mbak,
belum melaksanakan penghapusan. Baru servis saja kalau
untuk prasarananya.
156 Apakah
sekolah melakukan
monitoring terhadap
sarana dan
prasarana olahraga
dalam hal
pengambilan keputusan? Tidak ada, apabila kita bagian olahraga kurang apa,
butuh apa, kita tinggal mengajukan kepada bagian sarana dan prasarana.
Apakah ada pertanggung jawaban terhadap
sarana dan
prasarana olahraga? misal laporan khusus
sarana dan prasarana olahraga Tidak ada laporan khusus sarana dan prasarana
olahraga. Karena laporannya sudah menjadi satu pada laporan sarana dan prasarana pendidikan
secara keseluruhan.
157
Transkrip Hasil Wawancara
Nama Lengkap : Agung Prasetiya, S.Pd. K.Or. Guru PJOK
Hari, tanggal : Jumat, 16 Januari 2014
Waktu : 09:24 - 10:00 WIB
Tempat : Ruang Keterampilan SMP N 3 Sleman
Peneliti Guru PJOK
Selamat pagi bapak. Perkenalkan saya Riyes
Mahasiswa UNY,
saya melakukan penelitian disini tentang
pengelolaan sarana dan prasarana olahraga di SMP N 3 Sleman. Dengan
bapak saya
akan melakukan
wawancara mengenai pendistribusian dan pemanfaatan sarana dan prasarana
olahraga di sekolah ini pak. Mungkin langsung saja saya mulai ya pak.
Mohon maaf bapak sebelumnya, ini dengan bapak siapa, dan bapak disini
sebagai guru PJOK atau sebagai pelatih KKO?
Iya mbak Riyes. Saya dengan bapak Agung. Saya guru PJOK disini, tetapi jadwal mengajar juga ada
megang anak KKO. Saya guru baru disini mbak, baru sekitar 6 bulanan saya disini. Saya disini
memegang siswa kelas VIII, tapi ada beberapa juga yang kelas VII.
Bagaimana prosedur peminjaman dan pengembalian sarana dan prasarana
olahraga dalam
hal pengadministrasian? Apakah sudah
ada buku
peminjaman dan
pengembalian seperti itu pak? Kalau penggunaan sarana dan prasarana olahraga
kita izin dahulu dengan bapak Setya. Misalkan saya hari ini ada jadwal mengajar olahraga kelas VII,
dan saya menyuruh anak-anak mengambil alat-alat olahraga misal bola di ruang penyimpanan,
apabila di tempat penyimpanan ada bapak Setya, maka anak-anak tersebut meminta izin dahulu
dengan bapak
Setya. Begitu
juga dalam
pengembalian, karena kunci tempat penyimpanan berada dengan bapak Setya, jadi anak-anak juga
158 mengembalikannya ngomong kepada pak Setya
kalau bola sudah dikembalikan. Apabila untuk prasarana lapangan peminjamannya tergantung
dengan materi pelajaran mbak. Kalau saya yang meminjam alat-alat olahraga juga sama mbak, izin
dulu dengan bapak setya, biasanya kalau saya tidak izin juga tidak masalah, karena bapak Setya pasti
sudah tahu jadwal kita mengajar. Apakah ada kendala dalam kegiatan
pendistribusian ini pak? Menurut
saya tidak
ada. Karena
kita melaksanakannya fleksibel saja.
Bagaimana sekolah
mengatur penggunaan sarana dan prasarana
olahraga dilihat dari: jumlah siswa; jumlah kelas; dan jumlah guru?
Saya kurang tahu mengenai pembagian jadwal mbak. Mungkin ini tergantung materi pelajarannya
mbak. Kalau selama ini fleksibel saja. Apabila bisa untuk semuanya, iya semuanya bisa memakai alat,
apabila harus bergantian, iya bergantian ataupun untuk beberapa saja sebagai sampel.
Bagaimana sekolah mengatur jadwal pemakaian sarana dan prasarana
olahraga untuk kelas reguler dan KKO? Apakah ada pembedaan?
Keliahatannya iya ada dibedakan. Karena yang sore itu biasanya sudah dikasih kan ke pelatihnya, misal
untuk sepakbola sudah dikasih kebebasan untuk mengambil yang sore untuk jadwal latihannya.
Sudah ada plot sendiri ini untuk bola latihan dan untuk bola pelajaran sendiri, kayaknya kemarin
sudah seperti itu sama pak Setya. Kalau untuk lapangan latihan KKO memakai lapangan di luar
sekolah. Siapa yang membuat jadwal tersebut?
Terkait jadwal yang mengatur dari pihak sekolah mbak.
Sarana dan prasarana olahraga di SMP N 3 Sleman ini apakah sudah
mencukupi untuk kelas reguler dan Kalau menurut saya sudah. Karena dengan adanya
bantuan dari BOS, bantuan dari Dikpora Sleman, dan bantuan dari yang lain-lain itu kan alat-alatnya
159 KKO?
sudah banyak dan sudah mencukupi. Akan tetapi hanya lapangan sepakbola saja yang
masih menyewa di luar sekolah. Apakah bapak memegang kelas KKO
juga? Iya, kan yang KKO di pelajaran yang biasa saja
yang ada di kurikulum saja. Kalo untuk latihan, mereka yang KKO diluar jam
sekolah sudah ke pelatih maasing-masing, ada klub- klubnya sendiri.
Kita pihak sekolah hanya memegang olahraga reguler saja.
Yang KKO mereka latihannya di klub masing- masing dan itu diluar jam pelajaran sekolah.
Apakah ada
hambatan dalam
penggunaan sarana maupun prasarana olahraga pak?
Lalu bagaimana solusinya pak? Secara alat-alat olahraga sudah terpenuhi. Akan
tetapi prasarananya mbak, yaitu lapangan. Kita menyewa lapangan, dan tenpatnya jauh mbak,
biasanya ke lapangan denggung, lapangan pemda, lapangan pendowoharjo, dan biasanya juga di
stadion Tridadi. Kendalanya seperti itu, dan juga biasanya lapangannya berbarengan dipake oleh
sekolah lain, kita sudah capek kesana, dan disana lapangannya sudah dipakai sekolah lain.
Iya kita haarus mencari lapangan lain yang masih kosong.
Apakah guru PJOK terlibat dalam kegiatan pemeliharaan sarana maupun
prasarana olahraga? Iyaa.. kita harus ngerawat sendiri, kita harus
memanage sendiri barangnya supaya jalur keluar masuknya dari kita sendiri. Biasanya siswa juga
diikut sertakan dalam pemeliharaan, misalnya habis memakai matras, dibersihkan dan diminta untuk
mengembalikakn di ruangan penyimpanan. Apakah sekolah melakukan perbaikan Kebiasaan disini, kalau bola sudah rusak iya rusak,
160 terhadap
alat-a;at atau
lapangan olahraga yang rusak pak?
berarti nanti pengajuan barang lagi. Kalo untuk servis kayaknya tidak mbak. Kalau lapangan saya
kurang tahu mbak hehe... Kalau begitu terima kasih banyak
bapak atas waktu dan informasinya. Mungkin ini dulu wawancara dengan
bapak. Iya mbak sama-sama.
161
Transkrip Hasil Wawancara
Nama Lengkap : Agustinus Sudarisman Wakasek Sarana
Hari, tanggal : Kamis, 29 Januari 2015
Waktu : 11:45
– 12:07 WIB Tempat
: Ruang Tamu SMP N 3 Sleman
Peneliti Wakasek Sarana
Selamat siang bapak, perkenalkan saya Riyes mahasiswa UNY program
studi Manajemen Pendidikan. Begini pak,
saya disini
mengadakan penelitian tentang pengelolaan sarana
dan prasarana olahraga di SMP N 3 Sleman. Dengan bapak saya akan
melakukan wawancara mengenai perencanaan,
pemeliharaan, dan
penghapusan sarana dan prasarana olahraga.
Dikarenakan kegiatan
tersebut tidak dilaksanakan khusus melainkan secara bersamaan dengan
sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan yang ada di
sekolah. Iya mbak Riyes. Saya wakasek sarana yang lama.
Langsung saja mbak apa yang dapat saya bantu.
Apakah ada
rapat perencanaan
kebutuhan sarana dan prasarana olahraga?
Kalo rapat perencanaan secara khusus sarana dan prasarana olahraga tidak. Akan tetapi menjadi satu
dengan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan secara
umum, rapat
perencanaan biasanya
dilaksanakan sebelum tahun pelajaran baru berjalan, waktu liburan sekolah kita melaksanakan rapat
kebutuhan. Setelah masuk tahun pelajaran baru hasil rapat kebutuhan tersebut diajukan kepada Wakasek
162 Sarana, dan diseleksi oleh bendahara mana yang
prioritas yang sangat dibutuhkan, yang disesuaikan dengan anggaran dana. Kegiatan kita pada rapat ini
konsultasi-konsultasi saja bersama-sama. Siapa saja yang mengikuti rapat
perencanaan kebutuhan tersebut? Yang mengikuti rapat guru-guru yang bersangkutan,
Kepala sekolah, Wakasek Sarana, dan bendahara. Disini guru diminta mengajukan kebutuhannya
dengan cara mengisi form pengajuan. Dalam pengajuan ini tidak dengan menggunakan proposal,
tetapi cukup dengan catatan-catatan atau oret-oretan guru saja. Setelah kebutuhan tadi yang berkaitan
dengan sarana dan prasarana dikumpulkan, maka hasil kebutuhan guru-guru tersebut di programkan
dengan menyesuaikan anggaran sekolah. Bagaimana proses analisis kebutuhan
sarana dan prasarana olahraga? Analisis kebutuhannya itu tadi mbak, setelah
pendataan secara keseluruhan, dan setelah kita menerima masukan-masukan dari para guru terkait
sarana, kita kumpulkan dan kita programkan. Proses analisisnya guru PJOK mengisi draft permintaan itu
tadi mbak, disesuaikan dengan kebutuhannya untuk olahraga apa, kurang apa, perlunya apa.
Bagaimana penentuan skala prioritas pengadaan sarana dan prasarana
olahraga? Penentuan skala prioritas pengadaan ditentukan oleh
dana yang tersedia dan disesuaikan dengan tingkat kepentingannya
mbak. Yang
menyeleksinya bendahara dan kepala sekolah mbak, karena
disesuaikan dengan dana. Kapan dilakukan pendataan semua
sarana dan prasarana pendidikan maupun
sarana dan
prasarana olahraga?
Biasanya kita di awal tahun ajaran baru tepatnya sebelum tahun pelajaran baru berjalan, hasil
pendataan tersebut kita konsultasi dengan kepala sekolah sama guru-guru yang berkaitan dengan
163 sarpras kita persilahkan untuk memberikan masukan.
Disamping kita juga punya program sendiri. Bagaimana prosedur seleksi terhadap
sarana dan prasarana olahraga yang masih dapat dimanfaatkan?
Kita melihatnya dari keadaan alat-alatnya mbak, apabila keadaan alat-alat olahraga masih bagus dan
layak digunakan maka belum perlu pengadaan sekarang, mungkin diperbaiki, begitu mbak.
Apakah ada
panitia pengadaan
sarana dan prasarana olahraga? Panitianya menjadi satu dengan panitia sarana dan
prasarana pendidikan secara keseluruhan. Biasanya bagian sarpras, kepsek, dan bendahara, serta guru
yang berkaitan, misal olahraga iya ada guru PJOK terlibat, misal pengadaan buku-buku perpus, iya
pihak perpus dilibatkan. Apakah
panitia mengadakan
pemeriksaan mengecek
atau mencoba dibantu dengan guru yang
ahli untuk sarana dan prasarana yang akan diadakan?
Iya mbak. Dalam pembeliannya kita selalu melibatkan guru yang terkait. Contohnya tahun
ajaran ini kita pengadaan alat-alat olahraga, kita melibatkan bapak Setya selaku pengelola dan guru
PJOK. Karena mereka yang tahu kualitas yang seperti apa yang dibutuhkan.
Dengan cara
apakah dalam
pengadaan sarana dan prasarana olahraga?
Kalau alat-alat olahraga dengan cara pembelian langsung, dan ada bantuan dari Dikpora Sleman.
Untuk lapangan, kita ada yang sudah punya sendiri, akan tetapi kita kekurangan lapangan sepakbola,
maka kita menyewa dan meminjam lapangan pemda. Darimana sumber dana pengadaan
tersebut? Berasal dari dana BOS. Yang dirancang dalam
anggaran sekolah. Bagaimanakah prosedur pengajuan
kebutuhan sarana dan prasarana olahraga?
Pengajuan kebutuhan para guru-guru mengisi draft permintaan kepada Wakasek Sarana. Selanjutnya
wakasek sarana menyerahkan kepada bendahara untuk diseleksi sesuai dengan dana yang ada.
Apa sajakah sarana dan prasarana Ada macam-macam bola-bola, raket bulutangkis,
164 yang telah diadakan pada tahun
pelajaran sekarang pak? meja pingpong, ada banyak mbak, nanti di lihat
diruangan penyimpanan. Adakah hambatan dalam kegiatan
perencanaan pengadaan? Untuk hambatan, saya kira tidak ada mbak.
Dalam kondisi seperti apa sarana dan prasarana
olahraga dilakukan
pemeliharaan, baik pemeliharaan rutin maupun berkala?
Pemeliharaan kita berikan kepada guru yang bersangkutan. Waktunya misal ada yang rusak guru
yang bersangkutan mengajukan ke Sarpras dan ke bendahara. Nanti dari kami beri butuhnya berapa ada
nota nanti kita gantikan. Tetapi barang-barang yang rusak tersebut dikumpulkan dahulu, apabila sudah
banyak baru dilakukan perbaikan. Karena apabila dana pemeliharaannya kecil maka sulit dicairkan
dananya misal servis bola 3 bola biaya servis hanya Rp3000, jadi biaya servis tersebut hanya
Rp9000 nah, ini bisa kita bayar dengan uang sendiri saja,
dan sebaliknya
juga apabila
biaya pemeliharaannya terlalu besar dananya juga sulit,
lebih baik dihapus saja apabila dananya sudah terlalu besar. Pemeliharaan rutin servis bola, servis raket,
ring basket. Pemeliharaan rutin ini kita telpon servismannya datang ke sekolah.
Pemeliharaan berkala yaitu pengecetan lapangan paling tidak 2 tahun sekali di cat.
Apakah ada dana tersendiri untuk pemeliharaan sarana dan prasarana
olahraga? Terkait dengan dana pemeliharaan ini sudah menjadi
satu dengan dana pemeliharaan semua sarana dan prasarana pendidikan mbak. Jadi itu tadi mbak,
apabila ada yang akan memperbaiki maka silahkan perbaiki, setelah perbaikan menyerahkan nota kepada
bagian sarana atau kepada bendahara, dan kami ganti dananya. Atau mengajukan kepada kami akan
165 memperbaiki apa, nanti kami yang mendatangkan
teknisi ahli. Pemeliharaan apa saja yang sudah
pernah dilakukan oleh sekolah terkait dengan olahraga?
Servis bola, servis ring basket, servis raket, servis matras, mengecet lapangan, memnambal lapangan.
Adakah hambatan dalam kegiatan pemeliharaan?
Saya kira tidak ada mbak, karena apabila ada yang mengakukan perbaikan sesuatu pasti kita perbaiki
mbak. Bagaimana
proses penghapusan
yanng dilakukan terhadap sarana dan prasarana olahraga di SMP N 3
Sleman? Kalau penghapusan untuk alat-alat ataupun lapangan
olahraga belum ada mbak. Karena alat-alat olahraga ini sifatnya barang habis pakai. Jangankan untuk
penghapusan, kita saja kekurangan lapangan. Apakah
sekolah melakukan
monitoring terhadap sarana dan prasarana
olahraga dalam
hal pengambilan keputusan?
Tidak ada mbak.
Apakah ada pertanggung jawaban terhadap
sarana dan
prasarana olahraga? misal laporan
Pertanggung jawaban sarana dan prasarana olahraga menjadi satu dengan laporan pertanggung jawaban
sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan. Bentuknya yaitu laporan yang dilaporkan setiap satu
semester. Kalau begitu terima kasih banyak
bapak atas waktu dan informasinya, saya kira sudah cukup wawancara
dengan bapak. Iya mbak, sama-sama.
166
Hasil PengamatanObservasi
Hari, tanggal : Selasa, 30 Januari 2015
Waktu : 09:00
– 11:30 WIB. Tempat
: Ruang penyimpanan alat-alat olahraga SMP N 3 Sleman
No Komponen yang diamati Deskripsi
1 Penyimpanan alat-alat
olahraga Tempat penyimpanan alat-alat olahraga yang dimiliki
sekolah menggunakan ruangan osis yang dinamakan ruang penyimpanan alat-alat olahraga yang di dalamnya
terdapat lemari untuk kostum drum band, lemari khusus untuk bola, lemari khusus kostum sepakbola, lemari-
lemari ini sekitar ada lemari 2 pintu sebanyak 5 lemari, dan 1 loker 9 pintu, sebagai ruangan pengelola sarana dan
prasarana olahraga juga sebagai tempat penyimpanan alat-alat olahraga yang didalamnya ada alat-alat olahraga
yang berkondisi baik dan berkondisi rusak, sistem penyimpanannya belum tertata dengan rapi, alat-alat
olahraga masih ditaruh sembarang tempat, walaupun sudah ada yang tertata.
Daftar barang
yang disimpan
pada tempat
penyimpanan lemarirak baru dibuatkan oleh sekolah. Sistem pelayanan dalam penyimpanan menggunakan
sistem tertutup, apabila guru atau siswa akan
menggunakan alat-alat olahraga, maka harus izin terlebih dahulu dengan pengelola.
2 Inventarisasi
Pada kegiatan ini peneliti ikut serta dalam kegiatan inventarisasi, peneliti ikut menghitung dan mencatat
sarana dan prasarana olahraga yang dimiliki sekolah ke dalam format yang telah disediakan oleh sekolah.
Pencatatannya dimulai prasarana olahraga yang dimiliki
167 sekolah, kolom pertama diisi dengan jenis prasarana
olahraga yang dimiliki oleh sekolah, jenis prasarana misalnya lapangan sepakbola, lapangan bola voli,
lapangan bola basket, lapangan bulutangkis. Kolom kedua diisi jumlah prasarana olahraga yang dimiliki sekolah.
Kolom ketiga diisi dengan kondisi prasarana, misalnya berkondisi
rusak, baik.
Selanjutnya pencatatan
saranaalat-alat olahraga, diawali dengan kolom pertama diisi dengan sarana apa yang dimiliki oleh sekolah, kolom
kedua diisi dengan jumlah sarana olahraga yang dimiliki oleh sekolah, kolom ketiga diisi dengan kondisi sarana
olahraga yaitu sama seperti pengisian kondisi prasarana olahraga yaitu kondisi baik atau rusak. Pada kolom
terakhir ada “ket” berupa keterangan yang diisi untuk keterangan kepemilikan prasarana olahraga, misalnya
lapangan sepakbola keterangannya sewa, lapangan bola voli keterangannya milik sendiri.
3 Pendistribusian
Mekanisme pendistribusian alat-alat olahraga setelah dilakukan inventarisasi, maka alat-alat olahraga sudah
dapat digunakan oleh guru atau siswa. 4
Pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga
Pemeliharaan secara rutin seperti membersihkan lapangan, membersihkan matras sehabis dipakai dan
merapikan kembali setelah dipakai, servis bola dan alat- alat lainnya. Pemeliharaan berkala seperti membersihkan
ruangan penyimpanan dan pengecetan lapangan 2 tahun sekali.
5 Kondisi sarana dan
prasarana olahraga Saranaalat-alat olahraga di SMP N 3 Sleman
berkondisi baik dan lengkap, baru-baru ini mendapat bantuan dari Dikpora Sleman. Prasarana olahraga masih
kekurangan lapangan sepakbola.
168
Hasil Dokumentasi
Hari, tanggal : Selasa, 03 Februari 2015
Waktu : 09:00
– 11:00 WIB. Tempat
: SMP N 3 Sleman
No. Sub Komponen yang akan diteliti
Ada Tidak
1 Profil SMP N 3 Sleman
√
2 Profil KKO
√
3 Daftar kebutuhan alat-alat olahraga
√
4 Daftar pembelian alat-alat olahraga
√
5 Daftar alat-alat olahraga di tempat penyimpanan
√
6 Buku inventaris
√
7 Buku peminjaman dan pengembalian sarpras
olahraga
√
8 Peraturan-peraturan tentang sarana dan prasarana
olahraga.
√
9 Jadwal penggunaan sarana dan prasarana olahraga
√
10 Daftar alat-alat olahraga yang akantelah dihapus
√
11 Laporan triwulan khusus sarana dan prasarana
olahraga
√
169
Kumpulan Hasil Wawancara Berdasarkan Pertanyaan Wawancara Pengelolaan Sarana dan Prasarana Olahraga di SMP Negeri 3 Sleman
Lokasi : SMP Negeri 3 Sleman
Informan : Pengelola sarana dan prasarana olahraga = PO informan utama
Kepala sekolah = KS Wakasek sarana = WS
Guru PJOK = G PJOK 1.
Dalam perencanaan sarana dan prasarana olahraga di SMP Negeri 3 Sleman apakah ada rapat perencanaan kebutuhan?
KS : Dalam perencanaan sarana dan prasarana olahraga ini
perencanaan pengadaan, analisis kebutuhannya, penentuan skala prioritas, dan pembentukan panitia pengadaan dilakukan
bersamaan dengan perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan, yang salah satu didalamnya ada
perencanaan pengadaan sarana atau pun prasarana olahraga. WS
: Kalo rapat perencanaan secara khusus sarana dan prasarana olahraga tidak. Akan tetapi menjadi satu dengan perencanaan
sarana dan prasarana pendidikan secara umum, rapat perencanaan biasanya dilaksanakan sebelum tahun pelajaran baru berjalan,
waktu liburan sekolah kita melaksanakan rapat kebutuhan. Setelah masuk tahun pelajaran baru hasil rapat kebutuhan tersebut diajukan
kepada Wakasek Sarana, dan diseleksi oleh bendahara mana yang prioritas yang sangat dibutuhkan, yang disesuaikan dengan
anggaran dana. Kegiatan kita pada rapat ini konsultasi-konsultasi saja bersama-sama.
2. Kapan dilaksanakannya rapat perencanaan kebutuhan tersebut?
KS : Biasanya di setiap awal tahun ajaran baru mbak, disitu kita
merencanakan semua kebutuhan sekolah termasuk untuk alat-alat olahraga maupun lapangan olahraga. Nah, biasanya juga, sebelum
diadakan rapat ini, para guru-guru maupun guru PJOK juga sudah menentukan apa yang menjadi kebutuhannya, yang kemudian
170 kebutuhan tersebut diajukan kepada wakil kepala sekolah urusan
sarana dan prasarana. WS
: Rapat perencanaan biasanya dilaksanakan sebelum tahun pelajaran baru berjalan, waktu liburan sekolah kita melaksanakan
rapat kebutuhan. 3.
Siapa saja yang mengikuti rapat perencanaan tersebut? KS
: Guru PJOK juga terlibat. Biasanya kita tawarkan biasanya mau apa, peralatan apa yang mau diminta untuk kebutuhan alat-alat
olahraga, biasanya gitu. WS
: Yang mengikuti rapat guru-guru yang bersangkutan, Kepala sekolah, Wakasek Sarana, dan bendahara. Disini guru diminta
mengajukan kebutuhannya dengan cara mengisi form pengajuan. Dalam pengajuan ini tidak dengan menggunakan proposal, tetapi
cukup dengan catatan-catatan atau oret-oretan guru saja. Setelah kebutuhan tadi yang berkaitan dengan sarana dan prasarana
dikumpulkan, maka hasil kebutuhan guru-guru tersebut di programkan dengan menyesuaikan anggaran sekolah.
4. Bagaimana proses analisis kebutuhan sarana dan prasarana olahraga?
PO : Jadi begini mbak, kami melihat prioritas, skala prioritas mana
yang sangat dibutuhkan. Untuk itu karena KKO unggulannya adalah sepakbola dan bola voli, minimal sepakbola dan voli
lengkap alatnya, baik itu lapangan maupun alatnya dan yang lain- lain. serta paling tidak kita sesuaikan, paling tidak standarlah.
Kalau untuk pelajaran olahraga juga sama mbak, karena alat-alat olaharaga yang digunakan sama mbak. Jadi alat-alat yang kita
perlukan harus sesuai dengan unggulan. Contoh sepakbola, iya bolanya harus standar jumlah anak, paling tidak bola itu banyak.
Sehingga anak frekuensi untuk latihannya itu anak cukup aktif. Misalnya bola sepak, kita minimal harus punya 15-20 bola itu
harus ada. Katakanlah anak 1 iya harus pegang bola 1. Bola voli,
171 bola basket juga sama seperti itu. Di SMP N 3 Sleman ini alat-alat
olahraganya lengkap mbak, hanya saja kekurangan lapangan. KS
: Untuk analisis kebutuhan alat-alat olahraga kita serahkan kepada guru yang bersangkutan yang menentukan. Untuk prasarana
olahraganya kita melihat dari kebutuhan juga, misalnya kita tidak mempunyai lapangan sepakbola, maka guru memberikan masukan
kepada bagian wakasek sarana dan wakasek sarana berkonsultasi dengan saya dan juga bendahara untuk mempertimbangkan usulan
tersebut. Berhubung sepakbola ini juga ada dalam mata pelajaran, maka mau tidak mau kita harus ada mengadakan praktik sepakbola
di lapangan terlebih disini ada KKO dengan unggulan sepakbola juga, jadi lapangan sepakbola tersebut memang dibutuhkan. Jadi
seperti itu mbak analisisnya. WS
: Analisis kebutuhannya itu tadi mbak, setelah pendataan secara keseluruhan, dan setelah kita menerima masukan-masukan dari
para guru terkait sarana, kita kumpulkan dan kita programkan. Proses analisisnya guru PJOK mengisi draft permintaan itu tadi
mbak, disesuaikan dengan kebutuhannya untuk olahraga apa, kurang apa, perlunya apa.
5. Bagaimana penentuan skala prioritas pengadaan sarana dan prasarana
olahraga? PO
: Iyaa.. kita lihat dari kebutuhan kita yang sangat mendesak. KS
: Penentuan skala prioritas untuk diadakannya alat-alat olahraga kita lihat dari anggaran dananya, dan kita lihat juga keadaan alat-
alat tersebut apakah masih bisa diperbaiki ataupun harus diadakan. Apabila harus diadakan kita melihat juga apakah alat tersebut
frekuensinya harus selalu digunakan artinya dilihat dari tingkat kepentingannya juga. Prasarana seperti lapangan, penentuan skala
prioritasnya yaitu dilihat dari anggaran dana juga, dan dilihat dari kepentingannya juga mbak.
172 WS
: Penentuan skala prioritas pengadaan ditentukan oleh dana yang tersedia dan disesuaikan dengan tingkat kepentingannya mbak.
Yang menyeleksinya bendahara dan kepala sekolah mbak, karena disesuaikan dengan dana.
6. Kapan dilakukan pendataan semua sarana dan prasarana olahraga?
PO : Biasanya dilakukan pada awal tahun pelajaran baru. Akan tetapi
sekarang ini kami sedang melakukan pendataan, karena kebetulan kami mendapat bantuan alat-alat olahraga dari Dikpora Sleman.
KS : Biasanya setiap awal tahun pelajaran, akan tetapi itu kan yang
mengurusi pengelola dan guru PJOK, iyaa tergantung mereka kapan akan mendatanya. Pendataan ini fungsinya untuk
menentukan kebutuhan. Setelah di data maka akan diketahui apa yang kurang, apa yang dibutuhkan, atau apa yang perlu diperbaiki,
yang kemudian diajukan kepada Wakasek Sarana yang mungkin diajukan untuk perbaikan maupun pengadaan.
WS : Biasanya kita di awal tahun ajaran baru tepatnya sebelum tahun
pelajaran baru berjalan, hasil pendataan tersebut kita konsultasi dengan kepala sekolah sama guru-guru yang berkaitan dengan
sarpras kita persilahkan untuk memberikan masukan. 7.
Bagaimanakah prosedur seleksi terhadap sarana dan prasarana olahraga yang masih dapat dimanfaatkan?
PO : Kalau untuk alat-alat kita lihat dari kelayakannya mbak. Apabila
masih layak namun perlu diperbaiki dahulu, iya kita perbaiki. Kalau prasarana lapangan layak tidak layak tetap kita gunakan
mbak, seperti lapangan bulutangkis itu sudah bolong-bong tetap digunakan, karena tidak ada lapangan lagi.
KS : Melihat kelayakan alat-alatnya mbak, misalkan bola, bola bocor
apabila masih bisa di servis tambal, maka bola tersebut masih bisa dimanfaatkan mbak. Kalau untuk prasarana lapangan juga sama
seperti itu mbak.
173 WS
: Kita melihatnya dari keadaan alat-alatnya mbak, apabila keadaan alat-alat olahraga masih bagus dan layak digunakan maka belum
perlu pengadaan sekarang, mungkin diperbaiki, begitu mbak. 8.
Apakah ada panitia pengadaan untuk melakukan pengadaan sarana dan prasarana olahraga?
PO : Eee.. begini, untuk sekolah itu ada Tim yang namanya Wakasek
Sarpras. Kadang-kadang kami guru PJOK mengajukan kebutuhan olahraga kepada Wakasek sarpras. Pengadaan itu nanti kadang-
kadang dari Wakasek sarpras dan guru PJOK itu mencari. Tapi minimal pengajuan dulu, kami butuh ini tolong diusahakan. Panitia
pengadaannya bersama-sama dengan panitia pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.
KS : Panitia pengadaannya itu tadi mbak, bersamaan dengan panitia
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan, kalau secara khusus untuk olahraga tidak ada mbak. Biasanya ada
tim belanja. Karena pembeliannya itu tidak melebihi ketentuan, kalo misalnya harus ada pembanding atau lain-lain itu kan kalo
sudah melebihi nominalnya sampai 20.000.000 atau berapa itu baru ada ketentuan harus ada pembanding, harus ada surat perintah kerja
SPK. Kalau sedikit belanja langsung biasanya. WS
: Panitianya menjadi satu dengan panitia sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan. Biasanya bagian sarpras, kepsek,
dan bendahara, serta guru yang berkaitan, misal olahraga iya ada guru PJOK terlibat, misal pengadaan buku-buku perpus, iya pihak
perpus dilibatkan. 9.
Apakah panitia mengadakan pemeriksaan mengecek dan mencoba dibantu guru yang ahli untuk sarana dan prasarana yang akan diadakan misal matras
senam? PO
: Iya selalu mbak, kalau pengadaan alat-alat olahraga saya selalu terlibat, karena guru PJOK yang tahu kualitas seperti apa yang baik
dan yang diperlukan.
174 KS
: Harus mbak, kalau tradisi kita kan kalu kita tidak mencoba langsung, kita belum yakin kualitas barang yang akan kita beli.
WS : Iya mbak. Dalam pembeliannya kita selalu melibatkan guru yang
terkait. Contohnya tahun ajaran ini kita pengadaan alat-alat olahraga, kita melibatkan bapak Setya selaku pengelola dan guru
PJOK. Karena mereka yang tahu kualitas yang seperti apa yang dibutuhkan.
10. Dengan cara apakah dalam pengadaan sarana dan prasarana olahraga? misal:
alat olahraga atletik, permainan, senam? PO
: Biasanya belanja langsung mbak. Akan tetapi ini kita selalu banyak dropping dari Dikpora Sleman.
KS : Kalau untuk alat-alat olahraga biasanya belanja langsung. Kalau
untuk lapangan, berhubung sekolah kita ini kekurangan lapangan untuk itu maka kita menyewa lapangan Pendowoharjo dan
biasanya juga meminjam lapangan Denggung atau lapangan Pemda Sleman.
WS : Kalau alat-alat olahraga dengan cara pembelian langsung, dan ada
bantuan dari Dikpora Sleman. Untuk lapangan, kita ada yang sudah punya sendiri, akan tetapi kita kekurangan lapangan sepakbola,
maka kita menyewa dan meminjam lapangan pemda. 11.
Darimana sumber dana pengadaan sarana dan prasarana olahraga tersebut? PO
: Masalah dana juga pengelola kurang mengetahui mbak. KS
: Dari dana BOS. Ini KKO SMP N 3 Sleman agak berbeda dengan yang KKO di SMP N 1 Kalasan dan SMP N 2 Tempel. Kalau
mereka itu ee.. proyek kemenpora, sementara SMP N 3 Sleman ini atas inisiatif Dikpora Sleman. Sehingga kami itu tidak
mendapatkan bantuan anggaran yang hibah kayak di dua sekolah itu tadi. Kalau yang Kalasan dan Tempel itu kan kalau tidak salah
mendapat bantuan 45 juta sebelumnya 60 juta atau berapa apa lebih besar itu, kita SMP N 3 Sleman tidak mendapatkan itu. Sehingga
kita iya tadi sumber dananya dari dana BOS itu saja.
175 WS
: Berasal dari dana BOS. Yang dirancang dalam anggaran sekolah. 12.
Bagaimanakah prosedur pengajuan kebutuhan sarana dan prasarana olahraga? PO
: Kita mengajukan ke bagian sarana mbak. Bisa dengan pengisian draf permintaan atau sekedar catatan-catatan kecil saja.
KS : Guru yang terkait mengajukan kebutuhannya dalam bentuk
catatan-catatan kebutuhan yang diserahkan kepada bagian sarana mbak.
WS : Pengajuan kebutuhan para guru-guru mengisi draft permintaan
kepada Wakasek Sarana. Selanjutnya wakasek sarana menyerahkan kepada bendahara untuk diseleksi sesuai dengan dana yang ada.
13. Apa sajakah sarana dan prasarana yang telah diadakan pada tahun pelajaran
sekarang? PO
: Berbagai macam bola, raket bulutangkis, meja pingpong, nanti bisa dilhat-lihat disini mbak.
KS : Ada bola sepak, macam-macam mbak. Lihat saja di ruang
penyimpanan. WS
: Ada macam-macam bola-bola, raket bulutangkis, meja pingpong, ada banyak mbak, nanti di lihat diruangan penyimpanan.
14. Apakah sekolah sudah memiliki tempat yang sesuai dan cukup untuk
menyimpan semua alat-alat olahraga yang dimiliki sekolah misal disimpan di lemari atau rak atau ruangan?
PO : Iyaa.. seperti ini mbak keadaannya ada lemari untuk kostum drum
band, lemari khusus untuk bola, lemari khusus kostum sepakbola, banyak lemari-lemari ini sekitar ada lemari 2 pintu sebanyak 5
lemari, dan 1 loker 9 pintu. Saya rasa tempat penyimpanannya sudah cukup.
KS : Sudah ada. Disana ada yang namanya ruangan osis, tetapi
didalamnya adalah tempat penyimpanan semua alat-alat olahraga sekolah.
176 15.
Apakah pada tempat penyimpanan tersebut sudah ada daftar barang apa saja yg ada di dalam tempat penyimpanan tersebut?
PO : Belum ada mbak, belum diinventaris semua. Ini baru kami
buatkan. 16.
Bagaimanakah sistem pelayanan penyimpanan sarana dan prasarana olahraga dalam hal peminjaman? apakah menggunakan sistem terbuka atau tertutup?
PO : Menggunakan sistem tertutup. Apabila siswa atau pak Agung
guru PJOK ingin meminjammemakai alat-alat olahraga harus izin dengan saya dahulu. Karena saya yang memegang kuncinya.
Untuk lapangan menyesuaikan jadwal pelajaran penjas, misal pada hari dan jam tersebut jadwalnya praktek bola voli, berarti
meminjamnya seperangkat gitu yaitu lapangan, net, beserta bolanya.
KS : Biasanya kalau siswa ingin menggunakan alat-alat olahraga harus
izin dahulu dengan bapak Setya. 17.
Bagaimana penataan alat-alat olahraga di tempat penyimpanan? PO
: Tidak tertata mbak. Ini kan ada paku-paku yang nempel-nempel di dinding, ini seharusnya tempat menggantungkan bola-bola
mbak, tetapi ini tidak dimanfaatkan. Apakah ada kendala dalam kegiatan penyimpanan?
PO : Tidak tertatanya alat-alat olahraga ini mbak karena banyaknya
alat. Tidak ada personel yang membereskan. Bagaimana solusinya?
PO : Memanfaatkan tenaga yang ada.
18. Kapan dilaksanakannya inventarisasi sarana dan prasarana olahraga?
PO : Biasanya setiap tahun pelajaran baru mbak, tetapi ini belum kami
inventaris semua mbak. KS
: Inventarisasi itu biasanya setiap tahunnya diupdate, dikarenakan selalu ada barang-barang baru. Sekitar awal tahun ajaran baru
mbak.
177 19.
Siapa yang melakukan inventarisasi sarana dan prasarana olahraga? PO
: Pengelola dan guru PJOK. KS
: Pengelola dan dibantu guru PJOK. 20.
Bagaimana prosedur pendataan sarana dan prasarana olahraga yang akan diinventarisir?
PO : Emm.. prosedurnya begini mbak, barang datang dari pengadaan
langsung kita data, misalnya bola sepak, ada katakanlah 30, baik berapa dan rusaknya berapa. Misalnya kostum berapa stel gitu.
KS : Biasanya kalau ada barang bantuan atau barang baru datang,
langsung di data apa saja barang-barang tersebut, dan di daftar inventarisnya nanti di tambahkan berapa banyak barang tersebut
yang sejenis atau yang lainnya. Apakah ada kendala dalam kegiatan inventarisasi?
PO : Sering terlambat melakukan inventarisasi.
Bagaimana solusinya? PO
: Diusahakan
pada periode
berikutnya tidak
terlambat menginventarisasi.
21. Bagaimana prosedur peminjaman dan pengembalian sarana dan prasarana
olahraga dalam hal pengadministrasian? PO
: Baru mau kita buatkan buku peminjaman dan pengembaliannya mbak. Selama ini belum ada buku tersebut.
G PJOK : Kalau penggunaan sarana dan prasarana olahraga kita izin dahulu dengan bapak Setya.
22. Bagaimana sekolah mengatur penggunaan sarana dan prasarana olahraga
dilihat dari: jumlah siswa; jumlah kelas; dan jumlah guru? PO
: Ini tergantung materi pelajaran. Misalnya katakanlah kita mau mengajar iya, mengajar dengan melatih lain. kalo melatih itu
memang memerlukan alat yang banyak. Misalnya anak 20 maka perlu 20 bola. Tetapi kalau pelajaran, kita sesuaikan, misalnya ada
laki-laki dan perempuan, kadang-kadang jumlah siswa ada 32, dalam pelajaran basket itu kita punya 10 bola saja sudah jalan.
178 Kalau mengajar alatnya bisa sampel secukupnya, kalau melatih
alatnya harus lebih banyak. KS
: Kita mengaturnya sesuai jadwal pelajaran saja mbak, untuk pembagian seperti itu tergantung praktik materi apa yang sedang
dipelajari. Kalo untuk pelajaran olahraga bola kaki mungkin cukup 1 atau 2, tapi kalo yang KKO ketika latihan perlu 6 bola atau 10
bola misalnya seperti itu. G PJOK : Mungkin ini tergantung materi pelajarannya mbak. Kalau selama
ini fleksibel saja. Apabila bisa untuk semuanya, iya semuanya bisa memakai alat, apabila harus bergantian, iya bergantian ataupun
untuk beberapa saja sebagai sampel. 23.
Bagaimana sekolah mengatur jadwal pemakaian sarana dan prasarana olahraga untuk kelas reguler dan kelas khusus olahraga?
PO : Kita ada jadwal mbak. Sudah diatur oleh sekolah bagian
kurikulum. Sehingga tidak ada masalah. Disini ada 2 guru, jadi pelajrannya beda, misal kalau saya pelajaran basket, pak Agung
pelajaran senam, jadi ada pembagian gitu mbak, jarang kalau jamnya bentrokan.
KS : Sarana maupun prasarana yang digunakan oleh KKO dengan
kelas reguler adalah sarana dan prasarana olahraga yang sama. Sehingga peralatannya iya memang yang ada di sekolah ini saja.
Peralatannya yang penting cukup untuk kebutuhan KKO dan mata pelajaran olahraga kelas reguler, tetapi fasilitas yang lain memang
terbatas, seperti lapangan kita ada yang menyewa. Yang menjadi pembeda adalah jadwal pemakaian sarana dan prasarana olahraga
dan alokasi waktunya saja. G PJOK : Keliahatannya iya ada dibedakan. Karena yang sore itu biasanya
sudah dikasih kan ke pelatihnya, misal untuk sepakbola sudah dikasih kebebasan untuk mengambil yang sore untuk jadwal
latihannya. Sudah ada plot sendiri ini untuk bola latihan dan untuk bola pelajaran sendiri, kayaknya kemarin sudah seperti itu sama
179 pak Setya. Kalau untuk lapangan latihan KKO memakai lapangan
di luar sekolah. 24.
Siapa yang membuat jadwal tersebut? PO
: Pak Kamidi bagian kurikulum. KS
: Mengenai jadwal yang mengurusi adalah bagian kurikulum. G PJOK : Terkait jadwal yang mengatur dari pihak sekolah mbak.
Apakah ada kendala dalam kegiatan pemanfaatan? PO
: Ada. Hambatannya kita kan KKO khususnya sepakbola, hambatannya kita tidak punya lapangan. Kita sewa, kadang-kadang
kita sewa itu pun dipakai yang punya. Jadi kita cari solusi di tempat lain, ditempat lain pun kita sewa juga. Selain tiu,
hambatannya belum adanya buku peminjaman tadi, jadi seringkalai kostum sepakbola ini banyak yang hilang.
KS : Kekurangan lapangan.
G PJOK : Secara alat-alat olahraga sudah terpenuhi. Akan tetapi prasarananya mbak, yaitu lapangan. Kita menyewa lapangan, dan
tenpatnya jauh mbak, biasanya ke lapangan denggung, lapangan pemda, lapangan pendowoharjo, dan biasanya juga di stadion
Tridadi. Kendalanya seperti itu, dan juga biasanya lapangannya berbarengan dipake oleh sekolah lain, kita sudah capek kesana, dan
disana lapangannya sudah dipakai sekolah lain. Bagaimana solusinya?
PO : Solusi untuk kekurangan lapangan dari pihak sekolah
menyewakan lapangan sepakbola. Solusi yang kedua, saya menanyakan kepada anak-anak siapa yang belum mengambalikan
kostum, jadi seperti itu. KS
: Meminjam dan mennyewa. G PJOK : Iya kita haarus mencari lapangan lain yang masih kosong.
180 25.
Dalam kondisi seperti apa sarana dan prasarana olahraga dilakukan pemeliharaan, baik pemeliharaan rutin maupun pemeliharaan berkala?
PO : Sedikit banyak memang alat-alat olahraga ini harus dipelihara
dengan baik. Dalam arti penyimpanan. Contoh bola basket harusnya digantung di paku-paku mbak. Untuk membersihkan
tempat penyimpanan kadang-kadang saja dibersihkan. Tapi kalo pemeliharaan rutin selalu kita laksanakan, misal membersihkan
lapangan apabila ingin dipakai, membersihkan dan membereskan matras dan meja pingpong setelah dipakai.
KS : Kalau seperti bak pasir atletik, ring basket itu kalau rusak ringan
kita perbaiki, mungkin ini yang berkala. Kalau yang rutin saya rasa setiap kali alat-alat itu digunakan, misal habis menggunakan
matras, sebelum dikembalikan di ruangan penyimpanan mungkin siswa harus membersihkan ataupun membereskannya dahulu.
Misalnya lagi untuk lapangan futsal dan voli mungkin pemeliharaan rutinnya membersihkan ataupun menjaga kebersihan
lapangan. WS
: Pemeliharaan kita berikan kepada guru yang bersangkutan. Waktunya misal ada yang rusak guru yang bersangkutan
mengajukan ke Sarpras dan ke bendahara. Nanti dari kami beri butuhnya berapa ada nota nanti kita gantikan. Tetapi barang-barang
yang rusak tersebut dikumpulkan dahulu, apabila sudah banyak baru dilakukan perbaikan. Karena apabila dana pemeliharaannya
kecil maka sulit dicairkan dananya misal servis bola 3 bola biaya servis hanya Rp3000, jadi biaya servis tersebut hanya
Rp9000 nah, ini bisa kita bayar dengan uang sendiri saja, dan sebaliknya juga apabila biaya pemeliharaannya terlalu besar
dananya juga sulit, lebih baik dihapus saja apabila dananya sudah terlalu besar. Pemeliharaan rutin servis bola, servis raket, ring
basket. Pemeliharaan rutin ini kita telpon servismannya datang ke
181 sekolah. Pemeliharaan berkala yaitu pengecetan lapangan paling
tidak 2 tahun sekali di cat. 26.
Apakah ada dana tersendiri untuk pemeliharaan alat-alat olahraga misal servis bola, mengecet lapangan? Jika ada, darimana dana tersebut?
PO : Untuk dana pemeliharaan menjadi satu pada dana pemeliharaan
sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan di sekolah, biasanya kalau kita akan nyervis bola kita mengajukan kepada
Wakasek sarana dan prasarana, kalau untuk mengecet lapangan tadi juga urusannya ke Wakasek sarana dan prasarana.
KS : Secara terpisah tidak ada anggaran tersendiri khusus untuk
pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga. Jadi disini pemeliharaan sarana dan prasarana sudah semua sarana dan
prasarana yag ada di SMP N 3 termasuk untuk olahraga. WS
: Terkait dengan dana pemeliharaan ini sudah menjadi satu dengan dana pemeliharaan semua sarana dan prasarana pendidikan mbak.
Jadi itu tadi mbak, apabila ada yang akan memperbaiki maka silahkan perbaiki, setelah perbaikan menyerahkan nota kepada
bagian sarana atau kepada bendahara, dan kami ganti dananya. Atau mengajukan kepada kami akan memperbaiki apa, nanti kami
yang mendatangkan teknisi ahli. 27.
Pemeliharaan apa saja yang sudah pernah dilakukan oleh sekolah terkait dengan olahraga?
PO : Ada servis bola, mengecet lapangan.
KS : Servis alat-alat seperti bola, raket, ring basket dan sebagainya.
WS : Servis bola, servis ring basket, servis raket, servis matras,
mengecet lapangan, memnambal lapangan. Apakah ada kendala dalam kegiatan pemeliharaan?
PO : Hambatannya jarang melaksanakan pemeliharaan karena sudah
capek dari mengajar, sering kali menunda membereskan dan membersihkan ruang penyimpanan. Selain tiu kekurangan personil
khusus mengurusi alat-alat olahraga.
182 WS
: Hambatannnya jarang dipelihara, sering ada yang menemukan bola hilang.
Bagaimana solusinya? PO
: Kita bersihkan sendiri. 28.
Bagaimana proses penghapusan yang dilakukan terhadap sarana dan prasarana olahraga di sekolah ini?
PO : Penghapusan untuk alat-alat olahraga hanya dibuang saja, karena
alat-alat olahraga ini adalah barang habis pakai. Kalau untuk prasarananya sementara ini belum ada mbak, belum melaksanakan
penghapusan. Baru servis saja kalau untuk prasarananya. KS
: Penghapusan untuk sementara ini belum ada. Kalau bola itu barang habis pakai, kalau barang habis pakai pecah atau hilang iya
sudah. Tapi kalau yang pakai penghapusan itu misalnya box untuk senam lantai, kemudian ring basket dan yang lain, kalau rusak
perlu penghapusan baru dilakukan. WS
: Kalau penghapusan untuk alat-alat ataupun lapangan olahraga belum ada mbak. Karena alat-alat olahraga ini sifatnya barang
habis pakai. Jangankan untuk penghapusan, kita saja kekurangan lapangan.
29. Apakah ada pertanggung jawaban terhadap sarana dan prasarana olahraga?
misal laporan PO
: Tidak ada laporan khusus sarana dan prasarana olahraga. Karena laporannya sudah menjadi satu pada laporan sarana dan prasarana
pendidikan secara keseluruhan. KS
: Tidak ada mbak, laporannya langsung secara keseluruhan tentang sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SMP N 3 Sleman.
WS : Pertanggung jawaban sarana dan prasarana olahraga menjadi satu
dengan laporan pertanggung jawaban sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan. Bentuknya yaitu laporan yang
dilaporkan setiap satu semester.
183
Kumpulan Hasil Wawancara, Observasi dan Studi Dokumen Pengelolaan Sarana dan Prasarana Olahraga di SMP Negeri 3 Sleman
1. Perencanaan