Penghapusan PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA PADA SEKOLAH PENYELENGGARA KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO) DI SMP NEGERI 3 SLEMAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

102 Adapun hambatan yang sering ditemui oleh pengelola sarana dan prasarana olahraga dalam kegiatan pemeliharaan yaitu jarang melaksanakan pemeliharaan karena sudah capek dari mengajar, sering kali menunda membereskan dan membersihkan ruang penyimpanan. Selain itu kekurangan personil khusus mengurusi dan membersihkan alat-alat olahraga. Solusi yang telah dilakukan sekolah yaitu dengan memanfaatkan tenaga yang ada, yaitu pengelola dan guru PJOK membereskan dan membersihkan alat-alat olahraga dan tempat penyimpanan.

7. Penghapusan

Proses penghapusan terhadap sarana dan prasarana olahraga berdasarkan hasil wawancara dengan S sebagai pengelola sarana dan prasarana olahraga SMP Negeri 3 Sleman pada tanggal 13 Januari 2015 bahwa, “penghapusan untuk alat- alat olahraga hanya dibuang saja, karena alat-alat olahraga ini adalah barang habis pakai. Kalau untuk prasarananya sementara ini belum ada, belum melaksanakan penghapusan. Baru servis saja kalau untuk prasarananya”. Pendapat yang sama diungkapkan oleh AS sebagai wakasek sarana SMP Negeri 3 Sleman pada tanggal 29 Januari 2015 bahwa, “kalau penghapusan untuk alat-alat ataupun lapangan olahraga belum ada. Karena alat-alat olahraga ini sifatnya barang habis pakai. Jangankan untuk penghapusan, kita saja kekurangan lapangan”. YS sebagai kepala SMP Negeri 3 Sleman pada tanggal 16 Januari 2015 mengungkapkan bahwa, “penghapusan untuk sementara ini belum ada. Kalau bola itu barang habis pakai, kalau barang habis pakai pecah atau hilang iya sudah. Tapi kalau yang pakai penghapusan itu misalnya box untuk senam lantai, kemudian ring basket dan yang 103 lain, kalau rusak per lu penghapusan baru dilakukan”. Berdasarkan ungkapan dari ketiga informan tersebut terlihat bahwa tidak ada penghapusan terhadap alat-alat olahraga dikarenakan alat-alat olahraga ini sifatnya adalah barang habis pakai, jadi apabila ada alat-alat olahraga yang pecah atau rusak tidak dilaksanakan proses penghapusan. Prasarana olahraga seperti lapangan, ring basket, dan bak pasir atletik belum dilaksanakan penghapusan juga, baru sebatas pemeliharaan saja. Pertanggung jawaban terhadap sarana dan prasrana olahraga berdasarkan hasil wawancara dengan S sebagai pengelolasarana dan prasarana olahraga SMP Negeri 3 Sleman pada tanggal 13 Januari 2015 bahwa, “tidak ada laporan khusus sarana dan prasarana olahraga. Karena laporannya sudah menjadi satu pada laporan sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan”. Hasil wawancara dengan YS sebagai kepala SMP Negeri 3 Sleman pada tanggal 16 Januari 2015 me nunjukkan bahwa, “laporannya langsung secara keseluruhan tentang sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SMP N 3 Sleman”. Pendapat yang sama diungkapkan oleh AS sebagai wakasek sarana SMP Negeri 3 Sleman pada tanggal 29 Januari 2015 bahwa, “pertanggungjawaban sarana dan prasarana olahraga menjadi satu dengan laporan pertanggung jawaban sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan. Bentuknya yaitu laporan yang dilaporkan setiap satu semester”. Dari ungkapan ketiga informan tersebut terlihat bahwa pertanggungjawaban terhadap sarana dan prasarana olahraga menjadi satu dengan pertanggungjawaban sarana dan prasarana pendidikan keseluruhan. Yaitu berupa laporan sarana dan prasarana pendidikan SMP Negeri 3 Sleman per-satu semester. 104

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Data mengenai pengelolaan sarana dan prasrana olahraga meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pendistribusian dan pemanfaatan, pemeliharaan, dan penghapusan, yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumen. Berikut akan disajikan pembahasan hasil penelitian yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah seperti apa yang telah dikemukakan pada bab I. Pengelolaan sarana dan prasarana olahraga di SMP Negeri 3 Sleman dimulai dari kegiatan sebagai berikut:

1. Perencanaan