Instrumen Penelitian Uji Keabsahan Data

67 artistic , foto, dan memorabilita dan tanggapan tertulus untuk survei terbuka Emzir, 2012: 66. Pendapat yang memperkuat peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang disebutkan di atas sebagaimana yang diungkapkan oleh M. Djunaidi dan Fauzan 2012: 164 pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan teknik kondisi yang alami, sumber data primer, dan lebih banyak pada teknik observasi berperan, serta wawancara mendalam, dan dokumentasi. Menurut Sugiyono 2013: 137, pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting , berbagai sumber , dan berbagai cara . Apabila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, dan pada suatu semidar, diskusi, dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber data, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara, angket, observasi, dan gabungan ketiganya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Hal ini dikarenakan pendekatan penelitian yang dipakai adalahh kualitatif sehingga diperlukan instrumen yang fleksibel untuk mendalami fenomena yang terjadi dan yang ditemukan di lapangan. Untuk membantu peneliti mengungkap data secara lebih mendalam digunakan panduan wawancara, panduan observasi, dan panduan studi dokumen. Dapat dilihat pada lampiran 3. 68 Menurut Sugiyono 2012: 222, peneliti kualitatif sebagai human instrument , berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Menurut M. Djunaidi dan Fauzan 2012: 95, instrumen dalam penelitian kualitatif adalah yang melakukan penelitian itu sendiri, yaitu peneliti. Oleh karena itu hasil penelitian kualitatif bergantung pada orang yang menelitinya. Human instrument dalam penelitian kualitatif dipahami sebagai alat yang dapat mengungkap fakta- fakta lokasi penelitian.

G. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik yaitu mengecek data yang didapat ke lapangan menggunakan tiga metode yang berbeda yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah didapat dari wawancara dibandingkan dengan data hasil observasi dan catatan hasil dokumen. Data yang diperoleh dari dari satu informan akan dikonfirmasikan ke informan lain yang juga terlibat dalam pengelolaan sarana dan prasarana olahraga. Dalam hal ini data yang diperoleh dari pengelola sarana dan prasarana olahraga dibandingkan dan dicari lebih mendalam dengan wawancara kepala sekolah, wakasek sarana, dan guru PJOK. Uji keabsahan data kualitatif menurut Emzir 2012: 79 bahwa penelitian kualitatif dinyatakan absah apabila memiliki derajat keterpercayaan credibility , keterahlian transferability , kebergantungan dependability , dan kepastian 69 confirmability . Dalam penelitian ini uji keabsahan data yang digunakan adalah derajat kepercayaan credibility dengan triangulasi sumber data. Menurut Nusa 2012: 189, tringulasi yaitu pengecekan data menggunakan beragam sumber, teknik, dan waktu. Beragam sumber maksudnya digunakan lebih dari satu sumber untuk memastikan apakah datanya benar atau tidak. Beragam teknik berarti penggunaan berbagai cara secara bergantian untuk memastikan apakah datanya memang benar. Cara yang digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen. Beragam waktu berarti memeriksa keterangan dari sumber yang sama pada waktu yang berbeda pagi, siang, sore, atau malam.

H. Teknik Analisis Data Penelitian