Pemeliharaan PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA PADA SEKOLAH PENYELENGGARA KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO) DI SMP NEGERI 3 SLEMAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

99 Gambar 5. Buku Peminjaman dan Pengembalian Sarana dan Prasarana Olahraga. Adapun kendala yang dihadapi oleh sekolah dalam kegiatan pemanfaatan ini adalah khusus KKO dan pelajaran sepakbola, hambatannya sekolah tidak memiliki lapangan sendiri, oleh karena itu sekolah menyewa lapangan sepakbola di luar sekolah. Ketika sekolah akan memakai lapangan yang telah disewa tersebut, ternyata lapangan tersebut sedang digunakan oleh pemilik lapangan tersebut. Dengan begitu maka sekolah tidak bisa melaksanakan latihan. Solusi yang telah dilakukan sekolah terhadap kendala tersebut adalah sekolah mencari lapangan yang lain yang masih kosong atau yang belum digunakan untuk melaksanakan latihan sepakbola. Lapangan yang disewa adalah lapangan Pendowoharjo, sedangkan lapangan yang sering dipinjam yaitu stadion Tridadi dan lapangan Pemda Sleman, serta lapangan Denggung.

6. Pemeliharaan

Pemeliharaan terhadap alat-alat olahraga diberikan kepada masing-masing guru untuk menentukan kapan akan dilakukan pemeliharaan ataupun perbaikan terhadap sarana maupun prasarana olahraga. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan AS sebagai wakasek sarana SMP Negeri 3 Sleman pada tanggal 29 Januari 2015 bahwa, 100 “Pemeliharaan kita berikan kepada guru yang bersangkutan. Waktunya misal ada yang rusak guru yang bersangkutan mengajukan ke sarpras dan ke bendahara. Nanti dari kami beri butuhnya berapa ada nota nanti kita gantikan. Tetapi barang-barang yang rusak tersebut dikumpulkan dahulu, apabila sudah banyak baru dilakukan perbaikan. Karena apabila dana pemeliharaannya kecil maka sulit dicairkan dananya, dan sebaliknya juga apabila biaya pemeliharaannya terlalu besar dananya juga sulit, lebih baik dihapus saja apabila dananya sudah terlalu besar. Pemeliharaan rutin servis bola, servis raket, ring basket. Pemeliharaan rutin ini kita telpon servismannya datang ke sekolah. Pemeliharaan berkala yaitu pengecetan lapangan paling tidak 2 tahun sekali di cat”. YS sebagai kepala SMP Negeri 3 Sleman pada tanggal 16 Januari 2015 mengungkapkan bahwa pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana olahraga yaitu seperti, “Kalau seperti bak pasir atletik, ring basket itu kalau rusak ringan kita perbaiki, mungkin ini yang berkala. Kalau yang rutin saya rasa setiap kali alat-alat itu digunakan, misal habis menggunakan matras, sebelum dikembalikan di ruangan penyimpanan mungkin siswa harus membersihkan ataupun membereskannya dahulu. Misalnya lagi untuk lapangan futsal dan voli mungkin pemeliharaan rutinnya membersihkan ataupun menjaga kebersihan lapangan”. Ungkapan lain yang dikemukakan oleh S sebagai pengelola sarana dan prasarana olahraga SMP Negeri 3 Sleman pada tanggal 13 Januari 2015 mengungkapkan bahwa pemeliharaan terhadap sarana dan prasrana olahraga ialah, “Sedikit banyak memang alat-alat olahraga ini harus dipelihara dengan baik. Dalam arti penyimpanan. Contoh bola basket harusnya digantung di paku- paku mbak. Untuk membersihkan tempat penyimpanan kadang-kadang saja dibersihkan. Tapi kalo pemeliharaan rutin selalu kita laksanakan, misal membersihkan lapangan apabila ingin dipakai, membersihkan dan membereskan matras dan meja ping pong setelah dipakai”. Ungkapan ketiga informan tersebut terlihat bahwa kegiatan dalam pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga sudah diberikan kepada masing-masing guru untuk mentukan kapan akan dilaksanaknnya pemeliharaan. Pemeliharaan alat-alat tidak hanya terfokus pada perbaikan saja akan tetapi dalam hal penyimpanan juga perlu 101 diperhatikan pemeliharaannya seperti ungkapan salah satu informan di atas bahwa pemeliharaan dalam penyimpanan berarti memperhatikan cara-cara penyimpanan alat-alat olahraga tersebut. Contohnya bola-bola yang ada di tempat penyimpanan sehausnya digantung pada paku-paku yang telah disediakan. Alat-alat olahraga yang rusak tidak langsung dilakukan perbaikan, tetapi dikumpulkan dahulu apabila sudah banyak baru dilaksanakan pemeliharaan. Hal ini untuk menyesuaikan supaya dana pemeliharaan tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Terkait dengan dana pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga sudah menjadi satu dengan dana pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan keseluruhan. Prosedur pengajuan pelaksanaan pemeliharaan yaitu guru PJOK sudah menentukan atau sudah mengumpulkan alat-alat olahraga apa saja yang akan dilakukan perbaikan, kemudian diajukan kepada bagian sarana dan ke bendahara sekolah. Kemudian dari bagian sarana dan bendahara memberikan dana dengan jumlah tertentu disertai dengan nota pembayaran pemeliharaan. Pemeliharaan rutin yang dilakukan sekolah terhadap alat-alat olahraga yaitu servis bola, servis raket bulutangkis, servis ring basket, servis matras, membersihkan lapangan apabila ingin dan telah dipakai, mbersihkan dan membereskan matras dan meja pingpong apabila telah memakainya, serta menjaga kebersihkan lapangan. Pemeliharaan berkala yang telah dilakukan oleh sekolah yaitu mengecet lapangan olahraga 2 tahun sekali, memperbaiki bak pasir atletik, menambal lantai lapangan yang bolong, dan membersihkan tempat penyimpanan alat-alat olahraga. Artinya di sini sekolah telah melaksanakan pemeliharaan rutin dan berkala terhadap sarana dan prasarana olahraga yang ada. 102 Adapun hambatan yang sering ditemui oleh pengelola sarana dan prasarana olahraga dalam kegiatan pemeliharaan yaitu jarang melaksanakan pemeliharaan karena sudah capek dari mengajar, sering kali menunda membereskan dan membersihkan ruang penyimpanan. Selain itu kekurangan personil khusus mengurusi dan membersihkan alat-alat olahraga. Solusi yang telah dilakukan sekolah yaitu dengan memanfaatkan tenaga yang ada, yaitu pengelola dan guru PJOK membereskan dan membersihkan alat-alat olahraga dan tempat penyimpanan.

7. Penghapusan