28 Dari berbagai pendapat dan uraian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi kerja adalah usaha yang mampu mendorong atau menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja secara efektif untuk
mencapai kepuasan.
2. Teori-teori Motivasi Kerja
Motivasi kerja dalam penerapannya juga didukung oleh beberapa teori guna menekankan pengertian yang ada, diantaranya adalah:
a. Teori Maslow Teori Abraham Maslow yang dikutip dan diterjemahkan oleh
Ngalim Purwanto 2006: 77-78 mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan manusia. Kelima tingkatan inilah yang kemudian dijadikan
pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia. Adapun kelima tingkatan kebutuhan pokok tersebut adalah sebagai berikut:
1 Kebutuhan fisiologis: kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ang menyangkut fungsi-fungsi
biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, dan sebagainya.
2 Kebutuhan rasa aman dan perlindungan safety and security seperti terjamin keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancaman
penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil dan sebagainya.
3 Kebutuhan sosial social needs yang meliputi antara lain kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui
sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerjasama dan lain sebagainya.
4 Kebutuhan akan penghargaan esteem needs, termasuk kebutuhan dihargai karena prestasi, kemampuan, kedudukan, dan status,
pangkat dan sebagainya. 5 Kebutuhan akan aktualisasi diri self actualization seperti antara
lain kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas dan ekspresi diri.
29 Tingkatan atau hirarki dari Maslow ini tidak termasuk sebagai
suatu kerangka yang dapat dipakai setiap saat, tetapi lebih merupakan acuan yang dapat digunakan sewaktu-waktu bilamana diperlukan untuk
memperkirakan tingkat kebutuhan mana yang mendorong seseorang yang akan termotivasi bertindak melakukan sesuatu.
b. Teori Herzberg Teori Herzberg disebut sebagai teori motivasi dan hygiene. Faktor-
faktor yang mendorong aspek motivasi atau faktor yang menimbulkan kepuasan kerja menurut Frederick Herzberg Sondang P. Siagian, 1995:
164 ialah sebagai berikut: 1 Prestasi Achievement adalah kebutuhan untuk memperoleh
prestasi di bidang pekerjaan yang ditangani. Seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai kebutuhan “need” dapat
mendorongnya mencapai sasaran. 2 Pengakuan recognition adalah kebutuhan untuk memperoleh
pengakuan dari pimpinan atas hasil karyahasil kerja yang telah dicapai.
3 Sifat pekerjaan the work it self adalah kebutuhan untuk dapat menangani pekerjaan secara aktif sesuai minat dan bakat.
4 Tanggungjawab Responsibility adalah kebutuhan untuk memperoleh tanggung jawab di bidang pekerjaan yang
ditangani. 5 Kesempatan meraih kemajuan advencement adalah kebutuhan
untuk memperoleh peningkatan karier jabatan. 6 Kemungkinan berkembang the work it self adalah kebutuhan
untuk dapat menangani pekerjaan secara aktif sesuai minat dan bakat.
Sedangkan faktor-faktor hygiene atau faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kerja ialah Sondang P. Siagian, 1995: 164:
1 Kebijakan perusahaan 2 Kondisi pekerjaan
3 Upah dan gaji 4 Hubungan dengan rekan kerja