Teori-teori Motivasi Kerja Motivasi Kerja

31 oleh R. Wayne Pace dan Don F. Faules 2005: 118, mengemukakan 10 faktor yang memengaruhi motivasi kerja seseorang, yaitu: 1 Apresiasi penuh terhadap pekerjaan 2 Cocok dengan pekerjaan 3 Bantuan simpatik atas masalah pribadi 4 Keamanan pekerjaan 5 Gaji yang baik 6 Pekerjaan yang menarik 7 Promosi dan pertumbuhan dalam organisasi 8 Loyalitas pribadi pada pegawai 9 Kondisi kerja yang baik 10 Disiplin yang bijaksana Meskipun dengan istilah yang berbeda pendapat senada juga disampaikan oleh Moh. As’ad 1991: 34, yang mengemukakan beberapa faktor yang memengaruhi motivasi kerja, diantaranya: 1 Pekerjaan yang tepat. 2 Tenaga kerja yang baik. 3 Pimpinan yang baik. 4 Kesempatan memperoleh pengalaman yang baik. 5 Sarana kerja yang menyenangkan. 6 Kesempatan mengabdi pada masyarakat. 7 Jaminan sosial yang baik. 8 Kesempatan untuk memperoleh jabatan yang tinggi. 9 Keadaan tempat kerja yang menyenangkan. 10 Gaji yang tinggi. 11 Jam kerja yang singkat. 12 Pekerjaan yang mudah. Demikian halnya dengan J. Ravianto 1985: 19, menurutnya tujuh faktor yang memengaruhi motivasi kerja antara lain adalah: 1 Atasan. 2 Rekan. 3 Sarana fisik 4 Kebijaksanaan peraturan perusahaan. 5 Imbalan jasa uang dan non uang. 6 Jenis pekerjaan. 7 Tantangan. 32 Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan ada beberapa faktor yang memengaruhi motivasi kerja seseorang, yaitu jenis pekerjaan yang dilaksanakan, rekan kerja, keinginan untuk mengembangkan diri, kebijakan perusahaanperaturan yang berlaku di perusahaan, fasilitas kerjasarana fisik, gaji atau upah, lingkungan kerja, keinginan akan penghargaan dan keberhasilan, harapan masa depan, serta aktualisasi diri.

4. Fungsi Motivasi

Motivasi mendasari semua perilaku individu, ada suatu perilaku yang motivasinya tinggi dan ada suatu perilaku yang motivasinya rendah. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa motivasi memiliki fungsi yang memengaruhi perilaku individu. Menurut Ngalim Purwanto 2006: 70-71 fungsi motivasi adalah: 1. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. 2. Motif itu menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. 3. Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan- perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu. Menurut Nana Syaodih 2003: 52 motivasi memiliki dua fungsi, yaitu: 1. Mengarahkan directional function. Dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari tujuan yang ingin dicapai. 2. Mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan energizing function. Motivasi juga dapat berfungsi mengaktifkan atau meningkatkan kegiatan. Suatu perbuatan yang tidak bermotif atau motifnya sangat lemah akan dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh, tidak terarah dan kemungkinan besar tidak akan membawa hasil, begitu juga sebaliknya apabila motivasinya besar atau kuat maka akan dilakukan dengan sungguh-sungguh, terarah dan penuh semangat, sehingga kemungkinan akan berhasil. 33 Sedangkan menurut Oemar Hamalik 2005: 175, motivasi mendorong timbulnya tingkah laku. Jadi fungsi motivasi adalah: 1. Mendorong timbulnya suatu perbuatan 2. Sebagai pengarah perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan 3. Sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu kegiatan, akan tetapi motivasi juga dipengaruhi oleh tujuan. Makin tinggi dan berarti suatu tujuan, maka besar motivasinya, dan makin besar motivasi maka makin kuat kegiatan dilaksanakan. Kekuatan suatu motif atau kebutuhan sangat subjektif dan situasional, artinya bahwa kekuatan suatu motif tidak selalu sama bagi setiap individu dan semua situasi. Apabila motivasi yang ada semakin tinggi, maka akan mendorong seseorang untuk berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan kemampuannya sesuai dengan bidang pekerjaannya, atau dengan kata lain akan semakin tinggi pula tingkat Kesiapan Kerja orang tersebut.

D. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ana Fitri Yaningsih dengan judul “Hubungan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan Motivasi Memasuki Jurusan Akuntansi dengan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 1 Jatinom Tahun Ajaran 20042005”. Di dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa ada hubungan motivasi memasuki dunia kerja dengan kesiapan kerja. Hal tersebut ditunjukkan dengan r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf