Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kesiapan Kerja

1. Pengertian Kesiapan

Sekolah Menengah Kejuruan SMK berbeda dengan Sekolah Menengah Atas SMA. Jika SMA bertujuan untuk menjadikan siswa sebagai orang yang berilmu pengetahuan dan menjadi manusia yang berakhlak baik, tujuan SMK tidak sebatas pada hal itu saja. SMK juga berkewajiban untuk membekali siswa dengan keterampilan, sesuai dengan program keahlian masing-masing dan dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Menurut Tohirin 2006: 135 “Kesiapan atau readiness merupakan kesediaan untuk memberikan respon atau bereaksi. Kesediaan itu datang dari dalam diri peserta didik dan juga berhubungan dengan kematangan”. Kesiapan amat perlu diperhatikan dalam suatu proses, karena jika dari dalam diri peserta didik sudah ada kesiapan, maka hasilnya akan memuaskan. Menurut kamus psikologi Chaplin dalam Kartini Kartono 2002: 418 “Kesiapan adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktikkan sesuatu”. Pengertian ini mengacu pada pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang dimiliki seseorang berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Apabila seseorang sudah mencapai tingkat kematangan atau kedewasaan maka ia akan mampu untuk mempraktikkan sesuatu agar tercapai tujuan yang diinginkannya. 13 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 934, “Kata siap diartikan sudah sedia atau sudah bersedia”. Jadi kesiapan berarti kondisi atau keadaan yang sudah siap. Sedangkan menurut pendapat S. Nasution 2003: 179 menyatakan bahwa “Kesiapan adalah kondisi yang mendahului kegiatan itu sendiri, tanpa kesiapan atau kesediaan ini proses mental tidak terjadi”. Mengacu pada pendapat di atas maka dapat diartikan kesiapan merupakan awal mula terjadinya suatu kegiatan. Apabila tidak ada kesiapan maka kegiatan tidak akan terlaksana. Slameto 2010: 113 menyatakan bahwa “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”. Ada beberapa prinsip-prinsip kesiapan menurut Slameto 2010: 115, antara lain: 1. Semua aspek perkembangan berinteraksi saling pengaruh memengaruhi. 2. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman. 3. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan. 4. Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan. Dari berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kesiapan adalah kondisi seseorang yang sudah siap berdasarkan tingkat perkembangan kedewasaan untuk melakukan aktivitas dan mampu memberikan tanggapan dengan cara tertentu dalam suatu situasi tertentu. Dalam hal ini yaitu kesiapan mental dan fisik. Seseorang dapat memberikan respon atau jawaban terhadap suatu situasi apabila orang tersebut memiliki kesiapan. Kesiapan juga merupakan dasar dari