Pengertian Kesiapan Kesiapan Kerja

15 b. Pengalaman sebelumnya Pengalaman sebelumnya merupakan pengalaman-pengalaman yang diperoleh berkaitan dengan lingkungan, kesempatan-kesempatan yang tersedia, dan pengaruh dari luar yang tidak sengaja. Pengalaman merupakan salah satu faktor penentu kesiapan karena dapat menciptakan suatu lingkungan yang dapat dipengaruhi perkembangan kesiapan seseorang. c. Keadaan mental dan emosi yang serasi Keadaan mental dan emosi yang serasi meliputi keadaan kritis, memiliki pertimbangan-pertimbangan yang logis, obyektif, bersikap dewasa dan emosi terkendali, kemauan untuk bekerja dengan orang lain, menpunyai kemampuan untuk menerima, kemauan untuk maju serta mengembangkan keahlian yang dimiliki. Kesiapan kerja seseorang dalam melakukan sesuatu juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman. Jika ditinjau dari segi pengalaman dan keterampilan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan SMK telah mempunyai kesiapan kerja, karena pada saat proses belajar-mengajar mereka telah diberi pengalaman, keterampilan, serta stimulasi yang mengarah pada dunia kerja. Berdasarkan uraian di atas kesiapan kerja banyak dipengaruhi oleh tiga hal: a. Faktor psikologis yang meliputi mental, emosi, keinginan atau minat, semangat atau motivasi. b. Faktor fisiologis yang meliputi panca indera, sistem syaraf pusat dan otot-otot yang berfungsi dengan baik. c. Faktor pengalaman yang berupa pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam bekerja. Siswa yang mempunyai kesiapan kerja menurut Sukirin seperti yang dikutip oleh Ana Fitri Yaningsih 2005: 10 maka siswa tersebut harus memiliki pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: 16 a. Mempunyai pertimbangan yang logis dan obyektif Setelah menyelesaikan pendidikan maka siswa dihadapkan dengan banyak pilihan diantaranya yaitu memasuki dunia kerja. Dalam menentukan pilihan pekerjaan yang akan dilakukan diperlukan pertimbangan logis dan obyektif yang berdasarkan akal sehat, penalaran yang matang dan rasional. b. Mempunyai kemauan dan kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain Salah satu unsur seseorang dalam bekerja yaitu adanya kemauan untuk bekerjasama dengan orang lain sehingga dapat menghasilkan kerja yang maksimal. Kesediaan dan kemauan untuk bekerjasama haruslah diutamakan, selain itu kemauan untuk bekerjasama haruslah didukung dengan kemampuan bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan. c. Memiliki sikap kritis Sikap kritis sangat diperlukan dalam bekerja karena dapat mengembangkan inisiatif dan ide-ide kreatif untuk meningkatkan kualitas kerja. d. Mempunyai kemampuan adaptasi dengan lingkungan Lingkungan pekerjaan merupakan lingkungan yang baru bagi lulusan lembaga pendidikan, oleh karena itu diperlukan penyesuaian atau adaptasi terhadap lingkungan yang baru. Adaptasi dan lingkungan kerja akan lebih mudah dan cepat dilakukan apabila seseorang sudah mengenal kondisi lingkungan yang baru tersebut sebelum mulai bekerja. e. Memiliki keberanian untuk menerima tanggung jawab Dalam menjalankan pekerjaan yang dilakukan sikap bertanggung jawab harus dimiliki oleh setiap pekerja karena secara individual keberanian untuk menerima tanggung jawab merupakan indikasi kesiapan mental kerja. f. Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan sesuai bidang keahlian yang dimiliki Salah satu sifat yang menunjukkan ciri-ciri tenaga kerja yang berkualitas adalah keterbukaan terhadap perubahan. Lulusan sekolah kejuruan adalah tenaga terdidik yang diharapkan menjadi tenaga yang berkualitas. Mereka haruslah mempunyai keinginan untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan di bidang keahlian yang dimiliki. Tanpa hal tersebut mereka tidak pernah menjadi tenaga kerja yang maju dan berkembang. Kesiapan adalah segala sesuatu yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan, Harjono 1990: 23 mengemukakan bahwa kesiapan kerja mempunyai pengertian yang kompleks, 17 terdiri dari sejumlah aspek yang berhubungan satu sama lain. Aspek kesiapan kerja tidak hanya menyangkut karakteristik dan kondisi lingkungan pribadi individu, melainkan juga meliputi karakteristik pekerjaan seperti wawasan. Sempitnya wawasan tentang kesiapan kerja bukan semata-mata dikarenakan oleh kurangnya informasi tentang pekerjaan, tetapi juga dipengaruhi oleh sikap individu yang cepat merasa puas dan tidak kreatif. Pada proses selanjutnya dipengaruhi juga oleh sistem nilai dan filsafat hidup yang berlaku di masyarakat. Terbatasnya pengalaman untuk dapat menyesuaikan pendapat, sikap dan tindakan dengan kenyataan yang berlaku merupakan tantangan tersendiri bagi individu dalam menyiapkan suatu pekerjaan. Sebagian individu memandang pekerjaan sebagai lingkungan atau kondisi yang sulit dan penuh persaingan. Kesempatan kerja hanya dapat diperoleh melalui koneksi yang tidak wajar. Tentu saja hal ini tidak seluruhnya benar apabila ada sikap kesiapan mental dan kesiapan kerja yang kondusif. Hal ini dapat dicapai apabila dalam memilih dan menentukan suatu pekerjaan melalui proses pengetahuan dan wawasan tentang pekerjaan tersebut. Individu mampu mencari dan menggali potensi yang dimiliki. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kesiapan kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental, dan pengalaman sehingga mampu melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan.

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesiapan Kerja

Kesiapan kerja seseorang berhubungan dengan banyak faktor, baik dari dalam diri siswa intern maupun dari luar diri siswa extern. Faktor intern