25 Kesiapan Kerja siswa SMK yang telah terjun langsung ke dunia kerja yang
sesungguhnya.
4. Pelaksanaan Pratik Kerja Industri
Dalam pendidikan SMK proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peserta didik terjadi di dua tempat atau lebih, yaitu sekolah dan institusi
pasangannya. Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada institusi pasangan biasa disebut dengan istilah Pratik Kerja Industri Prakerin. Proses
pembelajaran ini dirancang sedemikian rupa oleh sekolah dan institusi pasangan sehingga dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa
mengenai kondisi di DUDI. Meski dilaksanakan di dua tempat namun proses pembelajaran ini merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi, sehingga
peserta didik tidak hanya memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan saja tetapi juga memiliki etos kerja yang sesuai dengan tuntutan DUDI.
Institusi pasangan dalam Praktik Kerja Industri di SMK adalah DUDI dan atau instansi pemerintah yang mengadakan kesepakatan dengan SMK baik
secara tertulis maupun lisan untuk bekerjasama dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri, dengan maksud meningkatkan kesesuaian program SMK
dengan kebutuhan dunia kerja serta memiliki kesepadanan kualitas yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oemar
Hamalik 2005: 20-21 mengungkapkan sembilan model dalam pelaksanaan praktik kerja yaitu:
1 Public Vocational Training Refreshing Course 2 Apprentice Training
3 Vestibule Training of the job training 4 On the Job Training Latihan Sambil Kerja
26 5 Pre Employment Training Pelatihan Sebelum Penempatan
6 Introduction Training Latihan Penempatan 7 Supervisory Training Latihan Pengawasan
8 Understudy Training 9 Sistem Kemagangan Internship Training
Adapun pelatihan untuk Praktik Kerja Industri yang dilaksanakan oleh peserta didik adalah pelatihan On the Job Training Latihan Sambil Kerja,
yaitu bentuk kegiatan pelatihan dengan melaksanakan kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa pekerjaan yang sesungguhnya di institusi
pasangan DUDI.
C. Motivasi Kerja
1. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi kerja menurut Hamzah B. Uno 2008: 71 adalah salah satu faktor yang menentukan kinerja seseorang. Besar kecilnya keterkaitan
motivasi pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan. Sedangkan motivasi kerja menurut Utami Munandar
1995: 34-35: Ciri-ciri keberadaan motivasi kerja dalam diri siswa SMK antara lain
dapat dilihat dari adanya sikap tekun mengerjakan tugas pekerjaan, tidak lekas putus asa dalam menghadapi kesulitan, memiliki keinginan untuk
mendalami bidang pengetahuan yang dimiliki, bersemangat untuk meraih prestasi sebaik mungkin, dan selalu mengejar tujuan-tujuan jangka
panjang.
Motivasi memasuki dunia kerja berhubungan dengan jenis pekerjaan yang dapat dimasuki, gaji dan kesejahteraan lain yang dapat diperoleh dalam
kondisi sekarang maupun masa depan. Bagi siswa SMK, motivasi memasuki dunia kerja sangat penting karena kelak mereka harus memiliki kesiapan untuk