menunjuk pada gerakan-gerakan jasmani dan kontrol jasmaniah. Kecakapan fisik dapat berupa pola-pola gerakan atau ketrampilan fisik yang khusus atau urutan
ketrampilan. Adapun tujuan psikomotor yang dikembangkan oleh Elizabeth Simpson dalam Oemar Hamalik, 2014: 82 adalah: Persepsi perception,
Kesiapan set, Respons terbimbing guided response, Mekanisme, Respons yang unik complex overt resonse, Adaption dan Orginasi.
Persepsi perception penggunaan lima organ indera untuk memperoleh kesadaran tentang tujuan dan untuk menerjemahkannya menjadi tindakan
action. Kesiapan set dalam kadaan siap untuk merespon secara mental, fisik, emosional. Respons terbimbing guided response batuan yang diberikan kepada
siswa melalui pertunjukan peran model. Mekanisme respons fisik yang telah dipelajari menjadi kebiasaan. Respons yang unik complex overt resonse
tindakan motorik yang rumit dipertunjukan dengan terampil dan efesien. Adaption respons dalam situasi yang baru. Orginasi menciptakan tindakan-
tindakan baru.
b. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang dilakukan guru sebagai pemberi pengetahuan dan peserta didik yang menerima pengetahuan,
dimana dari proses pembelajaran ini terjadi interaksi antara guru dan peserta didik. Melalui proses pembelajaran peserta didik dapat memperoleh pengetahuan
dan memiliki perubahan sikap ke arah yang jauh lebih baik sebagaimana tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
Abdul Majid 2013: 5 berpendapat bahwa pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi dimensi kegiatan belajar dan mengajar yang harus
direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran hasil
belajar. Pada dasarnya pembelajaran merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdiri dari komponen-komponen instruksional yaitu komponen pesan, orang,
bahan, peralatan, teknik, dan latar atau lingkungan. Lebih lanjut Abdul Majid 2013: 6 menyatakan bahwa pembelajaran adalah upaya pendidik untuk
membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai seperangkat tindakan yang
dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian
interen yang berlangsung dialami oleh siswa Winkel dalam Siregar dan Nara, 2014: 12.
Siregar dan Nara 2014: 14 menyatakan bahwa, pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus dilakukan suatu perencanaan
sistematis. Atau dengan kata lain pembelajaran adalah merencanakan kegiatan- kegiatan yang orientasinya kepada siswa agar terjadi belajar dalam dirinya.
Demikian juga dalam PP No.103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah menyatakan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Sedangkan menurut Rusman 2012: 118 Pelaksanaan pembelajaran merupakan hasil integrasi dari beberapa komponen yang memiliki fungsi
tersendiri dengan maksud agar pembelajaran dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya. Ciri utama dari kegiatan pembelajaran adalah adanya interaksi. Interaksi
yang terjadi antara siswa dengan lingkungan belajaranya, baik itu guru, teman, alat, media pembelajaran, dan sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-
ciri lainnya dari pembelajaran itu sendiri.
c. Perencanaan Pembelajaran