manipulasi atau pengubahan pada variable-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Peneliti akan mendeskripsikan hasil
dari penelitian mengenai proses pembelajaran menggambar kriya tekstil. Tujuanya ialah untuk mengetahuai bagaiman proses pembelajaran menggambar
kriya tekstil di SMK Negeri 2 Sewon.
B. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini adalah data yang berupa kata-kata yang nantinya akan disusun secara naratif deskriptif. Selain data dalam bentuk kata-kata, dalam
penelitian ini data juga berupa gambar dimana hal ini sejalan dengan sifat dari penelitian kualitatif. Data tersebut diambil dengan metode wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Data berupa kata-kata ditunjukkan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menggambar kriya tekstil di SMK Negeri
2 Sewon dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Sedangkan data yang berupa gambar digunakan untuk memperjelas dan memperkuat data yang berupa kata-
kata tersebut.
C. Sumber Data
Menurut Lofland dalam Moleong 2014: 157 sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis,
foto dan statistik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi
maka, sumber datanya dapat berupa benda gerak dan proses sesuatu. Data dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil
wawancara dan observasi supaya data yang diperoleh menjadi valid dan lengkap. Sumber kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai
merupakan sumber data utama dengan melalui catatan tertulis atau melalui pengambilan foto. Sumber utama data berasal dari guru utama dan pendamping
kelas X T2 pengampu pelajaran menggambar kriya tekstil selain itu peserta didik kelas X T2 program keahlian kriya tekstil, Kepala Sekolah SMK Negeri 2
Sewon dan Wakil kepala Kurikulum SMK Negeri 2 Sewon. Sedangkan data dokumen berasal dari RPP, silabus, lembar penilaian dan evaluasi, dan lainnya
yang dapat menjadi bahan referensi dan kajian tentang pembelajaran menggambar kriya tekstil di kelas X T2 program keahlian kriya tekstil SMK
Negeri 2 Sewon.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan bagian salah satu aspek yang terpenting dalam pelaksanaan penelitian, melalui berbagai sumber diharapakan
dapat diperoleh informasi atau data mengenai proses pembelajaran menggambar kriya tekstil. Menurut Moleong 2014: 5 dalam penelitian kualitatif metode
yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen. Begitu pula dengan penelitian ini, guna mendapatkan data yang valid
dari sumber, maka teknik pengumpulan data dilakukan sebagai berikut:
1. Teknik Observasi Burhan Bungin 2008: 115 menyatakan bahwa observasi atau pengamatan
adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indera mata atau alat bantu utamanya selain panca indera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut
dan kulit. Karena itu, observasi adalah kemampuan sseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indera mata serta dibantu panca indera
lainnya. Dalam melakukan observasi pengamat harus selalu ingat dan memahami betul apa yang hendak direkam. Sedangkan Menurut Sukmadinata 2013: 220
observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung.
Metode observasi yang terdapat dalam penelitian ini yaitu dengan melihat, mengamati dan mencermati kegiatan pembelajaran menggambar kriya tekstil di
kelas X program keahlian kriya tekstil 2 SMK Negeri 2 Sewon. Dengan demikian, peneliti dapat mengungkapkan interaksi sosial dari pandangan subjek
penelitian, sehingga peneliti dapat merasakan langsung apa yang dilakukan dan dialami oleh subjek penelitian yaitu guru dan peserta didik pada saat
pembelajaran berlangsung. 2. Teknik Wawancara
Salah satu cara untuk mengumpulkan data ialah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada subjek penelitian. Menurut Sukmadinata 2013:
216 wawancara atau interviu interview merupakan wawancara yang
dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual. Sedangkan menurut Burhan Bungin 2008: 108 wawancara mendalam adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informasi atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatife
lama. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara yang berkaitan dengan proses pembelajaran menggambar kriya tekstil. Kepada beberapa pihak agar dapat
diketahui responden secara langsung mengenain pembelajaran menggambar kriya tekstil. Adapun subjek penelitian yang diwawancarai yaitu: Drs. Pii
Kusharbugiadi, M.T. selaku kepala sekolah, Damar Budianto, S.Pd. selaku wakil kepala kurikulum, Antonius Ruli Nandra, S. Sn. Selaku guru utama mata
pelajaran menggambar kriya tekstil, Drs. Sudjit Daryanto selaku guru pendamping mata pelajaran menggambar kriya tekstil, dan beberapa peserta
didik kelas X program keahlian Kriya Tekstil SMK Negeri 2 Sewon. 3. Teknik Dokumentasi
Moleong 2014: 216 menyatakan bahwa dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya
permintaan seorang pendidik. Burhan Bungin 2008: 122 menyebutkan bahan dokumenter terbagi menjadi 2 yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi. Yang
termasuk kedalam dokumen pribadi berupa buku harian, surat pribadi, dan otobiografi. Sedangkan dokumen resmi berupa memo, pengumuman, instruksi,
aturan lembaga untuk lapangan teknik dokumentasi ini dilakukan untuk
mendokumentasikan proses pembelajaran menggambar kriya tekstil di SMK Negeri 2 Sewon. Data dalam penelitian ini berupa dokumen pembelajaran
seperti silabus dan RPP, dokumen hasil wawancara, hasil karya siswa, foto, video serta dokumen hasil pembelajaran menggambar kriya tekstil kelas X T2.
E. Instrumen Penelitian