Ketekunan Pengamatan Triangulasi Teknik Penentuan Keabsahan Data

F. Teknik Penentuan Keabsahan Data

Menurut Moleong 2014: 320 yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi acuan sebagai berikut: mendemonstrasikan nilai yang benar, menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan- keputusannya. Lebih lanjut Moleong 2014: 344 berpendapat pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas kriteria tertentu. Kriteria itu terdiri atas derajat kepercayaan kredibilitas, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian. Kriteria derajat pemeriksaan datanya dilakukan dengan teknik perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan referensial, kajian kasus negatif, dan pengecekan anggota. Melihat banyaknya teknik pemeriksaan keabsahan data tersebut, maka dalam penelitian ini guna mendapatkan data yang valid dipilihlah teknik ketekunan pengamatan dan triangulasi, karena melihat situasi dan kondisi yang ada dilapangan serta kemampuan peneliti.

1. Ketekunan Pengamatan

Burhan Bungin 2008: 256 mengatakan bahwa pengamatan bukanlah suatu teknik pengumpulan data yang hanya mengandalkan kemampuan panca indera, namun juga menggunakan semua panca indera termasuk adalah pendengaran, perasaan, dan insting peneliti. Dengan meningkatkan ketekunan pengamatan di lapangan maka, derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula. Ketekunan pengamatan yang dilakukan peneliti bermaksud untuk menemukan unsur-unsur dan fenomena-fenomena dalam situasi yang sangat relevan dengan permasalahan yang diteliti serta untuk mengkaji kebenaran dan ketekunan informasi yang diperoleh dengan kenyataan yang sebenarnya. Pada langkah ini peneliti melakukan pengecekan kembali data-data yang disajikan untuk meminimalisir kesalahan dalam penyajian data. Sehingga didapatkan data yang lebih jelas dan lebih akurat tentang pembelajaran menggambar kriya tekstil di SMK Negeri 2 Sewon.

2. Triangulasi

Menurut Burhan Bungin 2008: 252 teknis triangulasi lebih mengutamakan efektifitas proses dan hasil. Triangulasi lebih banyak menggunaakan metode alam level mikro. Seperti bagaimana menggunakan beberapa metode pengumpulan data dan analisis data sekaligus dalam sebuah penelitian. Triangulasi juga dapat dilakukan dengan menguji pemahaman peneliti dengan pemahaman informan tentang hal-hal yang diinformasikan informan kepada peneliti. Sedangkan menurut Moleong 2014: 330 triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Triangulasi di sini difungsikan untuk pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Teknik triangulasi dalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data dari kegiatan pembelajaran menggambar kriya tekstil dan dari sumber data yang diperoleh dengan melakukan wawancara kepada peserta didik dan guru mata pelajaran menggambar kriya tekstil di SMK Negeri 2 Sewon. Lebih lanjut Burhan Bungin 2008: 256 teknik triangulasi terdiri dari triangulasi kejujuran peneliti, triangulasi dengan sumber data, triangulasi dengan metode, dan triangulasi dengan teori. Dalam penelitian jenis triangulasi yang digunakan adalah: a. Triangulasi dengan Sumber Data Menurut Patton dalam Moleong 2014: 330 triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Tringulasi sumber untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dengan wawancara beberapa sumber seperti peserta didik, guru utama serta guru pendamping mata pelajaran menggambar kriya tekstil. Data yang didapat dari sumber data yang berbeda tersebut dibandingkan dan hasilnya peneliti mendapatkan data yang sama. b. Triangulasi dengan Metode Burhan Bungin 2008: 257 berpendapat triangulasi ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan metode interview sama dengan metode observasi. Begitu pula teknik ini dilakukan untuk menguji sumber data, apakah sumber data ketika di interview dan diobservasi akan memberikan informasi akan memberikan informasi yang sama atau berbeda. Apabila berbeda maka peneliti harus dapat menjelaskan perbedaan itu, tujuannya adalah untuk mencari kesamaan data dengan metode yang berbeda. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengecek data dari sumber yang sama dengan beberapa teknik seperti observasi, wawancara, dan dokumen.

G. Teknik Analisis Data