B. Perencanaan Pembelajaran
Pada tahap ini, guru memiliki andil besar dalam menyusun dan merencanakan proses pembelajaran yang akan berlangsung. Perencanaan ini akan mempengaruhi
kegiatan proses pembelajaran menggambar kriya tekstil yang akan dilaksanakan. Selain itu, tujuan perencanaan ini ialah agar guru mencapai tujuan pembelajaran
secara optimal. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan terjemahan dari ide kurikulum yang dituangkan dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP.
1. Silabus Pembelajaran Menggambar Kriya Tekstil
Silabus merupakan rancangan program pembelajaran satu mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh
peserta didik. Silabus dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran setiap kali melaksanakan pembelajaran dalam satu
semester. Dalam pelaksanaannya SMK Negeri 2 Sewon Selama 1 semester
menggunakan kurikulum 2013 untuk kelas X saja. Namun pada 20 Januari 2015 sekolah yang baru 1 semester menerapkan kurikulum 2013 kembali menggunakan
kurikulum KTSP 2006. SMK Negeri 2 Sewon baru tanggal 23 Januari kembali menggunakan Kurikulum KTSP 2006 untuk kelas X, XI, dan XII. wawancara
Damar Budianto, S. Pd selaku wakil kepala kurikulum pada 12 Maret 2015. Penyusunan silabus menggambar kriya tekstil lihat lampiran 3 yang
merupakan bagian dari komponen kurikulum KTSP 2006 di SMK Negeri 2 Sewon ini. Didasarkan pada dasar hukum yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia. Setiap peraturan tersebut dirumuskan agar dapat memberikan pedoman bagi guru untuk merancang pembelajarannya dan digunakan oleh sekolah
sebagai komponen untuk mengembangkan kurikulum di satuan pendidikan tersebut. Untuk itulah dalam menyusun silabus pembelajaran menggambar kriya tekstil
yang didapatkan dari pemerintah pusat, kemudian guru mengembangkannya sesuai dengan acuan yang tertera pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP,
dalam silabus yang disusun tersebut tertera beberapa komponen pembelajaran yang dirumuskan secara garis besar. Komponen yang dimaksud adalah kop surat, nama
sekolah, mata pelajaran, kelas atau semester, standar kompetensi, kode kompetensi, kompetensi dasar, karekter bangsa, indikator, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, KKM, alokasi waktu, dan sumber belajar. Isi perencanaan dalam silabus dibuat secara garis besar saja, agar dapat memberikan gambaran
ataupun arahan dalam proses pembelajaran. Materi-materi pembelajaran yang akan disampaikan ditulis secara singkat, jelas dan mampu mewakili semua pokok bahasan
yang nantinya akan disampaikan. Pada silabus tertera kolom yang memuat tentang karakter. Dengan penerapan
konsep pendidikan karakter tersebut akan memberikan manfaat tersendiri kepada pendidik untuk meningkatkan karakternya sendiri. Sebab pada dasarnya untuk
mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, ada baiknya guru bisa melakukannya terlebih dahulu. Begitu juga dengan pendidikan karakter, jika guru ingin
mengajarkan pendidikan karakter kepada peserta didik maka ada baiknya guru menunjukkannya kepada peserta didik. Sebab pendidikan karakter akan sulit
diberikan kepada peserta didik apabila hanya dalam bentuk teori semata, untuk itulah
cara terbaik untuk mengajarkan pendidikan karakter kepada peserta didik adalah dengan cara mencontohkannya.
Silabus yang digunakan pada pembelajaran menggambar kriya tekstil di kelas X T2 didapatkan dari pemerintah pusat. Setelah itu disusun kembali oleh guru utama
sesuai dengan kemampuan guru, peserta didik dan sekolah. Dalam pengembangan silabus dan materi pembelajaran menggambar kriya tekstil tersebut dikembangkan
dengan memperhatikan standar kompetensi yang didasarkan pada materi sebagai basis pengetahuan, dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik di SMK
Negeri 2 Sewon. Seperti yang dijelaskan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 yang merumuskan
bahwa standar kompetensi digunakan sebagai alat untuk mengkualifikasi kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada suatu mata pelajaran. Kemudian dari standar kompetensi tersebut dibagi ke dalam
beberapa kompetensi dasar yang merupakan sejumlah kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik. Kemudian dijadikan sebagai rujukan penyusunan
indikator pencapaian kompetensi dalam suatu pelajaran. Standar kompetensi mata pelajaran menggambar kriya tekstil dirancang untuk dilaksanakan dalam kurun
waktu 2 semester untuk smua kelas X program keahlian kriya tekstil. Standar kompetensi pembelajaran menggambar kriya tekstil pada semester
gasal terdapat 3 standar kompetensi yaitu sebagai berikut.
a Menggambar Nirmana Kompetensi dasar dari standar kompetensi menggambar nirmana adalah
menyusun elemen seni rupa garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur. Membuat eksperimen warna primer, tersier, dan gradasi warna. Membuat nirmana datar dan
nirmana ruang. b Menggambar Huruf
Kompetensi dasar dari standar kompetensi menggambar huruf adalah mengidentifikasi jenis huruf. Membuat pola huruf. menggambar huruf, logo, inisial,
dan slogan. c Menggambar Bentuk.
Kompetensi dasar dari standar kompetensi menggambar bentuk adalah menggambar alam benda. Menggambar flora fauna, menggambar bentuk manusia.
Sedangkan standar kompetensi pada semester genap terdapat 2 standar kompetensi yaitu sebagai berikut.
a Menggambar Ornamen Kompetensi dasar dari standar kompetensi menggambar ornamen adalah
menjelaskan berbagai jenis ornamen. Menggambar ornamen primitif, menggambar ornamen tradisional atau klasik, dan menggambar ornamen modern.
b Menggambar Teknik. Kompetensi dasar dari standar kompetensi menggambar teknik adalah
menjelaskan konsep gambar teknik, menggambar proyeksi, menggambar prespektif, dan menggambar gambar kerja.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Menggambar Kriya Tekstil