Pelatihan kerajinan tangan Foto

156 Apa faktor pendukung pemberdayaan santri melalui vocational skills ? MJ : “Pengurus di Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem sangat mendukung dan percaya dengan adanya kegiatan-kegiatan keterampilan tersebut. Kami senang ketika santri tidak hanya ahli dibidang agama saja. Ada perasaan tersendiri saat santri bi sa melakukan sesuatu yang beda” MS : “Semua pengurus mendukung kegiatan pemberdayaan santri melalui pengembangan keterampilan tersebut. Baik pelatihan karya tulis dan yang lainya. Kami sangat mendukung kalau nanti ada santri yang bisa berwirausaha, apalagi kalau berwirausaha sambil berdakwah” MJ : “Untuk menunjang kegiatan pelatihan seperti kegiatan pelatihan pengelolaan mini market pihak pondok sudah menyediakan mini market juga mas ” MS : “Dalam menunjang kegiatan pemberdayaan santri tersebut pihak pondok pesantren sangat mendukung. Bisa terlihat dimana pihak pondok juga memberikan subsidi untuk beberapa kegiatan santri. Pondok juga menyediakan ruang-ruang kelas, alat-alat hadroh dan qosidah seperti bass, terbang, keprak, ketipung, keyboard ” AH : “Setau saya pihak pondok memberikan subsidi mas buat pelaksanaan kegiatan-kegiatan pelatihan. Seperti menyediakan alat-alat buat pelatihan hadroh dan qosidah, juga membiayai pencetakan buletin, poster-poster, membuat mading , penyediaan alat-alat dasar buat pelatihan kaligrafi seperi kuas, kanfas, cat, dan lain-lain ” MJ : “Ada donatur yang memberikan perlengkapan untuk pelatihan perbengkelan. Alat-alat bisa mas lihat sendiri nanti. Kemarin sudah kami sosialisasikan kepada santri untuk kegiatan pelatihan perbengkelannya” AH : “Iya kemarin sudah ada sosialisasi untuk pelatihan perbengkelan. Iya cukup tertarik saya dan teman-teman. Infonya kemarin perlengkapan alat-alatnya itu berasal dari donatur ” MJ : “Dalam penyelenggaraan kegiatan pengelolaan sampah kami bekerjasama dengan BLH Kabupaten Bantul. Kami diberikan banyak fasilitas, seperti komposter, tempat sampah organik dan non organik. Dengan dukungan dan bantuan tersebut kegiatan inipun berjalan dengan baik” NA : “Kegiatan inikan dilaksanakan di bank sampah puya pondok. Disana udah lengkap alat-alatnya. Diantara alat-alat tersebut berasal dari dukungan dan bantuan yang diberikan BLH Kabupaten Bantul ” 157 Kesimpulan : Dari beberapa pernyataan diatas faktor pendukung dari pemberdayaan santri melalui vocational skills adalah adanya dukungan dari berbagai pihak seperti dukungan dari pengurus pondok maupun dari pihak yayasan Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem itu sendiri. Tersedianya sumberdaya dari BUMP dan subsidi yang diberikan pihak pondok juga sangat mendukung kegiatan-kegiatan pelatihan. Selain dukungan dari internal pondok juga ada dukungan dari luar, yaitu dari donatur-donatur yang ingin membantuk meningkatkan kualitas program pemberdayaan santri, dan bantuan dari instansi tertentu, seperti dari BLH Kabupaten Bantul. Apa faktor penghambat pemberdayaan santri melalui vocational skills ? MJ : “Dulu sempat ada kegiatan pelatihan menjahit, berhubung ada pengelolaan yang kurang maksimal akhirnya mesin jahit tersebut sekarang digunakan seperlunya saja oleh santri ” MS : “Disini ada beberapa mesin jahit, tapi sampai saat ini mesin jahitnya belum terpakai. Beberapa ada yang di letakkan di gudang, ada juga yang digunakan oleh santri untuk menjahit baju-baju mereka ” MS : “Ada beberapa kegiatan yang pelatihnya belum dibilang profesional dibidangnya, seperti pelatihan kaligrafi dan pengelolaan mini market itu masih dari senior saja yang dulunya ikut pelatihan kaligrafi juga. Tapi sudah cukuplah buat bisa melatih karena sudah berpengalaman ” MJ : “Berhubung tidak semua kegiatan ada pelatih yang profesional dibidangnya maka kami ambil dari para senior-senior yang dulunya juga mengikuti kegiatan tersebut ” MJ : “Sampai sekarang belum terlalu banyak yang mau mengikuti kegiatan- kegiatan ekstra yang ditawarkan oleh pengurus pondok. Dari beberapa kegiatan terlihat masih sedikitlah jika dibandingkan dengan jumlah santri yang ada” AH : “Teman saya belum banyak mau mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra. Kebanyakan dari mereka mau fokus untuk belajar agama saja atau belajar agama dan sekolah formal ” Kesimpulan : Berdasarkan peryataan di atas dapat disimpulkan faktor penghambat dalam pemberdayaan santri melalui vocational skills adalah adanya pengelolaan fasilitas yang kurang maksimal, masih kurangnya pelatih yang profesional dibidangnya untuk beberapa kegiatan pelatihan, dan masih belum terlalu banyak santri yang berminat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra yang di tawarkan oleh pihak pengurus Pondok Pesantren.