Kecakapan Vokasional Vocational Skills

26 belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. b. Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren Berdasarkan tujuan pendiriannya, pesantren hadir dilandasi oleh beberapa alasan. Menurut Maunah 2009: 25 pesantren hadir dilandasi sekurang-kurangnya oleh dua alasan. Pertama, pesantren dilahirkan untuk menjadi sebuah agen perubahan agent of social changes yang selalu melakukan kerja-kerja pembebasan liberation pada masyarakat dari segala keburukan moral, penindasan politik, dan kemiskinan ekonomi. Kedua, tujuan didirikannya pesantren adalah untuk menyebarluaskan informasi ajaran tentang universalitas Islam ke seluruh pelosok nusantara yang berwatak pluralis, baik dalam dimensi kepercayaan, budaya maupun kondisi sosial masyarakat. Bila kita meninjau tujuan yang diungkapkan di atas, sangat jelas bahwa pesantren tidak hanya menitikberatkan pendidikannya kepada hal-hal yang berhubungan denga masalah ukhrawi semata, akan tetapi juga mementingkan kepentingan duniawi dengan anjuran yang keras bagi setiap santrinya untuk selalu menuntut ilmu agar di kemudian hari dapat mandiri dan berguna bagi masyarakat luas. Para santri harus dibekali dengan keterampilan, pesantren akan mendapat mencapai tujuan sampingan berupa pembekalan santri hidup terampil di masa mendatang. Proyek keterampilan ini meliputi pertanian, peternakan, perikanan, pertukangan, jahit-menjahit, menyulam, koperasi, elektronika, kaligrafi, karya tulis, dan sebagainya. 27 Proyek-Proyek keterampilan yang diberikan kepada santri akan membekali para santri tersebut agar dikemudian hari mereka bisa hidup mandiri dalam menjalani kehidupannya. Menurut Maunah 2009: 27 Pendidikan keterampilan yang diberikan kepada para santri sebenarnya dapat membekali mental mereka untuk belajar hidup mandiri dan berwiraswasta. Djamaluddin mengemukakan dalam Umiarso dan Nur Zazin 2011: 17 bahwa secara umum tujuan pesantren adalah membentuk manusia yang bertaqwa, yang mampu, baik rohaniah maupun jasmaniah, mengamalkan ajaran Islam bagi kepentingan kebahagiaan hidup diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa serta negara. Dari beberapa tujuan Pondok Pesantren tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan pesantren adalah membentuk kepribadian Muslim yang menguasai ajaran- ajaran Islam dan mengamalkannya, sehingga bermanfaat bagi agama, masyarakat, dan negara.

c. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren

Menurut Maunah 2009: 29-30 ada beberapa sistem pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren. Adapun diantaranya yaitu: 1 Sorogan; sistem pengajaran dengan pola sorogan dilakasanakan dengan jalan santri yang biasanya pandai menyorogkan sebuah kitab kepada Kiai untuk dibaca kepada Kiai itu. Dalam sistem pengajaran model ini, seorang santri harus betul-betul menguasai ilmu yang dipelajarinya sebelum kemudian mereka dinyatakan lulus. 28 2 Wetonan; sistem pengajaran dengan jalan wetonan dilaksanakan dengan jalan Kiai membaca suatu kitab dalam waktu tertentu dan santri dengan membawa kitab yang sama mendengarkan dan menyimak Kiai. 3 Bandongan; sistem pengajaran yang serangkaian dengan sistem sorogan dan wetonan adalah bandongan, yang dalam prakteknya dilakukan saling kait-mengkait dengan yang sebelumnya. Dalam sistem bandongan ini seorang santri tidak harus menunjukkan bahwa ia mengerti terhadap pelajaran yang dihadapi atau disampaikan, para Kiai biasanya membaca dan menterjemahkan kata-kata yang mudah. Ketiga pola pengajaran ini berlangsung semata-mata tergantung kepada Kiai sebab segala sesuatu yang berhubungan dengan waktu, tempat dan meteri pengajaran kurikulumnya terletak pada Kiai. Menurut Ghazali 2001: 30 dalam perkembangannya Pondok Pesantren tidaklah semata-mata tumbuh atas pola lama yang bersifat tradisional dengan ketiga