47
Reduksi data
merupakan proses
pemilihan, penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang didapat dari catatan di lapangan  dengan  tujuan  untuk  menggolongkan,  mengarahkan,  dan
membuang data yang tidak perlu sehingga ditarik suatu kesimpulan. 2.
Display Data Display Display data adalah hasil reduksi data kemudian disajikan dalam laporan
yang  sistematis  dan  mudah  dibaca  atau  dipahami  serta  memungkinkan adanya  penarikan  kesimpulan.  Sajian  data  merupakan  sekumpulan
informasi  yang  tersusun  dan  memberikan  kemungkinan  adanya penarikan  kesimpulan  dan  pengambilan  tindakan.  Melalui  sajian  data
peneliti  akan  dapat  memahami  apa  yang  sedang  terjadi  dan  apa  yang harus  dilakukan  yang  memungkinkan  untuk  menganalisis  dan
mengambil tindakan lain berdasarkan pemahaman. 3.
Penarikan Kesimpulan Penarikan  kesimpulan  yaitu  peneliti  mencari  makna  dari  data  yang
terkumpul  kemudian  menyusun  pola  hubungan  tertentu  ke  dalam  satu kesatuan informasi yang mudah dipahami dan ditafsirkan sesuai dengan
masalahnya.  Data  tersebut  dihubungkan  dan  dibandingkan  dengan lainnya  sehingga  muda  ditarik  kesimpulan  sebagai  jawaban  dari  setiap
permasalahan yang ada.
G. Keabsahan Data Validitas Data
Validitas merupakan derajad ketepatan anatara data yang tejadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data
48
yang valid adal ah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan peneliti
dengan data yang sesunguhnya terjadi pada obyek penelitian Sugiyono,2010:363. Dalam  penelitian  ini  validasi  data  yang  digunakan  adalah  data  triangulasi  yaitu
peneliti menggunakan sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sama.
Triangulasi  menurut  Wiersma  dalam  Sugiyono  2010:372  merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,dan berbagai waktu.
Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.
Triangulasi  yang  dipakai  dalam  penelitian  ini  adalah  triangulasi  sumber. Menurut  Imam  Gunawan  2013:  219  triangulasi  sumber  adalah  menggali
kebenaran  informasi  tertentu  melalui  berbagai  sumber  untuk  memperoleh  data. Dasar pertimbangannya adalah peneliti mengecek keabsahan data yang diperoleh
melalui cross chek yaitu membandingkan data yang diperoleh dari wawancara dan data  pengamatan,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  ada  permasalahan  yang  perlu
ditinjau kembali atau diadakan cek ulang.
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Deskripsi Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem
a. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem
Berdirinya Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem merupakan tonggak sejarah dari  kronologis  perjuangan  dan  jerih  payah  KH.  Nawawi  Abdul  Aziz.  Beliau
berasal dari daerah  sebelah barat kota Yogyakarta tepatnya di Kutoarjo, Purworejo, Jawa  Tengah.  Di  kalangan  penghafal  Al-
Qur’an  ia termasuk ulama  yang paling disegani  dalam  hal  hifds  Al-
Qur’an  dan  Qiro’ah  Sab’ah.  Berdirinya  Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem melewati beberapa periode.
1 Periode Perintisian
Perintisan  Pondok  Pesantren  An-Nur  Ngrukem  mengalami  proses  yang sangat  panjang  yang  dimulai  pada  tahun  1960  M.  Beliau  Bapak  KH.  Nawawi
Abdul  Aziz  dipercaya  untuk  menjabat  ketua  pengadilan  Agama  Kab.  Bantul, kemudian sejak bertugas di  Pengadilan Agama Bantul, beliau mengetahui secara
persis tentang kehidupan keagamaan di wilayah Bantul, dimana kondisi pada masa itu masih memprihatinkan. Melihat kenyataan yang demikian, beliau merasa sudah
saatnyalah mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang pernah didapat dari tempat pondok  pesantren  yang  pernah  beliau  terima  kepada  masyarakat,  sehingga  pada
tahun  1964  M,  dengan  tekat  yang  bulat  dan  mantab  beliau  pindah  ke  Dusun Ngrukem  Pendowoharjo  Sewon  Bantul  Yogyakarta  yang  didampingi  oleh  istri
beliau Ibu Nyai Walidah Munawwir dan putra pertama beliau Ashim Nawawi,