5.3.1 Persepsi Responden Terhadap Odha Perempuan
Persepsi keluarga terhadap anggota keluarganya yang merupakan Odha dampingan Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi adalah suatu
proses kognitif dalam memahami informasi tentang pendampingan, melalui pengetahuan, penghayatan dan perasaan.
5.3.1.1 Pengetahuan Responden Mengenai Orang Dengan HIV dan AIDS Odha Perempuan
5.3.1.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Responden MengenaiOrang Dengan HIV dan AIDS Odha Perempuan
Berdasarkan data yang diperoleh, seluruh responden mengetahui Odha perempuan itu apa.Responden menjawab bahwa Odha Perempuan adalah orang yang
terinfeksi HIV dan AIDS yang berjenis kelamin perempuan, dimana sistem kekebalan tubuh sel darah putih orang tersebut sudah diserang oleh virus HIV,
sehingga segala jenis penyakit dapat menyerang tubuh mereka dengan mudah.HIV itu sendiri merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virusyaitu virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit yang datang Yayasan Spiritia, 2008: 4.
5.3.1.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Odha Perempuan Dapat Menikah
Berdasarkan data yang diperoleh, seluruh responden memahami bahwa Odha perempuan dapat menikah. Hal ini disebabkan adanya pengetahuan keluarga bahwa
Odha perempuan sama seperti perempuan yang lainnya, yang memiliki hak untuk
Universitas Sumatera Utara
mencintai dan dicintai,sehingga keluarga mengetahui bahwa Odha perempuan dapat menikah. Keluarga juga mengetahui bahwa Odha perempuan dapat menikah dengan
laki-laki yang normal tidak berstatus Odha dan Odha perempuan juga dapat menikah dengan laki-laki yang berstatus sebagai Odha, tergantung pada bagaimana
rasa kasih sayang dimiliki oleh keduanya.
5.3.1.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Odha Perempuan Dapat Melahirkan
Berdasarkan data yang diperoleh, seluruh responden mengetahui bahwa Odha perempuan dapat melahirkan. Perempuan yang sudah dinyatakan positif HIV atau
sebagai Odha masih memiliki hak untuk menikah dan mempunyai anak. Hanya saja, Odha perempuan mengalami kesulitan didalam memutuskan apakah akan hamil atau
tidak hamil. Langkah penting untuk memutuskan tersebut adalah berkomunikasi dengan dokter untuk mendapat informasi terkini dan nasehat yang diperlukan.
Pencegahan dan penularan dari ibu ke anak yang efektif meliputi beberapa komponen, yaitu:
1. Jika Odha perempuan hamil, maka ia harus menerima perawatan kehamilan
dari layanan kesehatan berkualitas tinggi. Kebanyakan dokter kandungan akan menawarkan tes HIV, jika tidak, maka ia harus memintanya.
2. Jika hasil tes ternyata positif, maka yang bersangkutan memerlukan konseling
tentang pilihan reproduktif. Dokter biasanya menyarankan bagi Odha perempuan agar tidak melahirkan secara normal, melainkan harus melahirkan
secara caesar atau operasi, untuk menghidari resiko penularan dari ibu ke anak. Apabila Odha perempuan ingin melahirkan secara normal, maka Odha
Universitas Sumatera Utara
tersebut harus memiliki CD4 minimal 500 agar virus yang dimiliki si ibu tidak tertular kepada anaknya UNAIDS, 2004: 40-41.
5.3.1.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Odha Perempuan Tidak Dapat Menyusui
Berdasarkan data yang diperoleh, seluruh responden mengetahui bahwa Odha perempuan tidak dapat menyusui anaknya. Odha perempuan yang memutuskan
untuk mempunyai anak, dokter akan memberikan informasi tentang peraturan perawatan yang dapat mengurangi resiko menularkan virus tersebut dari ibu kepada
bayi, yaitu meliputi: 1.
Odha perempuan harus menjalani pengobatan antiretroviral oral dalam 28 minggu kehamilan dan melalui pembuluh darah selama melahirkan, dan bayi
juga mendapat pengobatan oral segera setelah dilahirkan. 2.
Aturan kedua, kombinasi zidovudine AZT dalam 28 minggu kehamilan, diikuti dosis tunggal nevirapine dan zidovudine selama satu minggu untuk si
bayi, karena menyusui bisa menularkan HIV kepada bayi, maka Odha perempuan harus mendapat konseling tentang pilihan-pilihan memberikan
makanan kepada bayi. Idelnya, Odha perempuan akan memberikan susu formula kepada bayi, untuk menghindari resiko penularan lewat pemberian
ASI UNAIDS, 2004: 40-41.
5.3.1.1.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Statusyang dimiliki Odha Perempuan
Tabel 5.6 Sumber Informasi Tentang Status Odha
Universitas Sumatera Utara
No. Sumber Informasi Frekuensi
Persentase
1
2 Odha Perempuan sendiri yang
memberitahukan Tahu dari teman dekatnya atau
pasangannya 15
5 75
25
Jumlah 20
100
Sumber : Data Primer, 2014
Tidaklah mudah bagi Odha untuk membuka status keadaannya kepada orang terdekatnya, khususnya bagi keluarganya sendiri. Berdasarkan tabel 5.6 dapat
diketahui bahwa sebanyak 15 responden 75 mengetahui status yang dimiliki saudara atau anaknya tersebut dari Odha perempuan itu sendiri. Ketika peneliti
berada di lapangan, peneliti mendengarkan beberapa kisah yang cukup menarik saat Odha membuka statusnya kepada keluarganya. Dimana ada beberapa Odha yang
mengatakan bahwa ia membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menceritakan keadaan yang dimilikinya kepada keluarganya sendiri. Demikian pula dari pihak
keluarga, dimana mereka butuh waktu yang lama untuk dapat menerima status yang dimiliki oleh anak atau saudarinya yang berstatus sebagai Odha tersebut.
Sebanyak 5 responden 25 yang mengetahui status yang dimiliki anak atau saudarinya dari teman dekatnya atau pasangannya. Sulit bagi Odha untuk
memberitahukan kepada keluarganya akan status keadaan yang dia miliki, sehingga beberapa Odha meminta tolong kepada teman dekatnya atau kepada pasangannya
sendiri untuk memberitahukan keadaannya kepada keluarga besar mereka. Namun ada juga pasangan Odha yang berinisiatif untuk menceritakan tentang status yang
dimiliki Odha tersebut kepada keluarganya dengan berbagai alasan.
Universitas Sumatera Utara
Bagi Odha memberitahu kepada orang lain mengenai status kesehatannya bukanlah hal yang mudah. Odha harus memutuskan apakah atau kapan, ia akan
memberitahu orang lain tentang statusnya. Odha juga harus mempersiapkan mentalnya saat memberitahu kepada keluarga, teman atau mungkin pasangannya
sendiri tentang status keadaannya. Sehingga apabila Odha membuka status dirinya kepada orang lain, itu adalah suatu hal yang luar biasa.
5.3.1.1.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Responden mengenaiterapi pengobatan