BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Respon 2.1.1. Pengertian Respon
Respon berasal dari bahasa Inggris yaitu response yang berarti jawaban, reaksi atau tanggapan.Respon juga merupakan istilah yang digunakan dalam psikologi
untuk menamakan reaksi terhadap rangsang yang diterima oleh panca indera. Teori behaviorisme menggunakan istilah respon yang dipasangkan dengan ransang dalam
menjelaskan proses terbentuknya perilaku. Pusat perhatian psikologi seharusnya diarahkan pada pendeskripsian, penjelasan, pembuatan prediksi, serta pengontrolan
dari tingkah laku, dengan kata lain respon merupakan perilaku yang muncul karena adanya rangsangan dari lingkungan Adi, 1994:58.
Respon pada prosesnya didahului sikap seseorang, karena sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku jika ia menghadapi
suatu ransangan tertentu. Respon juga diartikan sebagai suatu tingkahlaku atau sikap yang berwujud, baik sebelum pemahaman yang mendetail, penelitian, pengaruh atau
penolakan, suka atau tidak suka serta pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu.
2.1.2. Proses Terjadinya Respon
Ada beberapa gejala terjadinya respon, mulai dari pengamatan sampai berpikir. Gejala tersebut menurut Suryabrata adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Pengamatan, yakni kesan-kesan yang diterima sewaktu perangsang mengenai
indera dan perangsangnya masih ada. Pengamatan ini merupakan bagian dari kesadaran dan pikiran yang merupakan abstraksi yang dikeluarkan dari arus
kesadaran. 2.
Bayangan pengiring, yaitu bayangan yang timbul setelah kita melihat sesuatu warna. Bayangan pengiring itu terbagi menjadi dua macam, yaitu bayangan
pengiring positif yakni bayangan pengiring yang sama dengan warna objeknya, serta bayangan pengiring negatif adalah bayanagn pengiring yang
tidak sama dengan warna objeknya. 3.
Bayangan eiditik, yaitu bayangan yang sangat jelas dan hidup sehingga menyerupai pengamatan. Respon, yakni bayangan yang menjadi kesan yang
dihasilkan dari pengamatan. Respon diperoleh dari penginderaan dan pengamatan.
Proses terjadinya respon tersebut adalah pertama-tama indera mengamati objek tertentu, setelah itu muncul bayangan pengiring yang berlangsung sangat singkat
sesaat sesudah perangsang berlalu. Setelah bayangan perangsang muncul kemudian bayangan editis, bayangan ini sifatnya lebih tahan lama, lebih jelas dari bayangan
perangsang. Setelah itu muncul tanggapan dan kemudian pengertian. http:a- research.upi.eduoperatoruploads_geo_0705816_chapter2x.psf diakses pada tanggal
23 September 2014 Pukul 21.00 wib.
2.1.3. Indikator Respon
Respon yang muncul ke dalam kesadaran, dapat memperoleh dukungan atau rintangan dari respon lain. Dukungan terhadap respon akan menimbulkan rasa
senang, sebaliknya respon yang mendapat rintangan akan menimbulkan rasa tidak
Universitas Sumatera Utara
senang. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa indikator respon terdiri dari respon yang positif yaitu kecendrungan tindakannya adalah mendekati, menyukai,
menyenangi, dan mengharapkan suatu objek. Respon yang negatif yaitu kecendrungan tindakannya menjauhi, menghindari
dan memberi objek tertentu.http:a-research.upi.eduoperatoruploads_geo_0705816_chapter2x.psf
diakses pada tanggal 23 September 2014 Pukul 21.00 wib. Respon dalam penelitian ini akan diukur dari tiga aspek, yaitu persepsi, sikap
dan partisipasi.Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagimanacara seseorang melihat sesuatu sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian yaitu
bagimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Menurut De Vito dalam Sobur, 2003: 445, persepsi adalah proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya
stimulus yang mempengaruhi indera kita. Pareek mengatakan bahwa persepsi adalah proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji dan
memberikan reaksi kepada rangsangan pancaindera atau data. Persepsi diperoleh dari pengelolaan ingatan memory kemudian diolah
kembali berdasarkan pengalaman yang kita miliki Adi, 1994:105.Menurut Morkowitz dan Orgel, persepsi merupakan proses yang terintegrasi dalam diri
individu terhadap stimulus yang diterimanya, dengan demikian persepsi merupakan suatu proses pengorganisasian dan penginterprestasian terhadap stimulus yang
diterima oleh individu, sehingga merupakan sesuatu yang berarti Walgito, 2007:26. Fenomena lain yang terpenting dalam kaitannya dengan persepsi adalah
atensi attention. Atensi merupakan suatu proses penyeleksian input yang akan diproses dalam kaitan dengan pengalaman. Atensi ini menjadi bagian yang penting
dalam proses persepsi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi atensi seseorang
Universitas Sumatera Utara
dapat dilihat dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi atensi adalah:
1. Motif dan kebutuhan.
2. Preparatory set, yaitu kesiapan seseorang untuk berespon terhadap
suatu input sensorik tertentu tetapi tidak pada input yang lain. 3.
Minat interest. Sedangkan, faktor eksternal yang mempengaruhi atensi adalah :
1. Intensitas dan ukuran.
2. Kontras dengan hal-hal yang baru.
3. Pengulangan.
4. Pergerakan. Adi, 1994: 107.
Mengenai sikap dalam bahasa Inggris disebut “attitude”. Orang atau individu didalam berhubungan dengan orang lain tidak hanya berbuat begitu saja, tetapi juga
menyadari perbuatan yang dilakukannya dan menyadari pula situasi yang ada sangkut pautnya dengan perbuatan itu. Kesadaran ini tidak hanya mengenai tingkah
laku yang mungkin akan terjadi, tetapi juga kesadaran individu yang menentukan perbuatannya yang mungkin akan terjadi itulah yang dinamakan sikap Ahmadi,
2009:161. Secord dan Backman dalam, Sobur 2003:358 mengatakan bahwa sikap
sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan afeksi, pemikiran kognisi dan tindakan konasi seseorang terhadap suatu objek di lingkungan sekitarnya. Sikap
adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu, artinya tidak ada
sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peristiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Sikap tercurah melalui tindakan yang dinyatakan dalam suatu perasaan suka atau ketidaksukaan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang sehingga
tindakan tersebut mampu memberikan hal yang positif atau negatif yang dianggap sebagai wujud dari tingkah laku manusia. Apabila individu memiliki sikap yang
positif terhadap suatu objek ia akan menunjukkan atau memperlihatkan, menerima, mengakui, menyetujui, siap membantu, atau berbuat sesuatu yang menguntungkan
objek itu, sebaliknya bila ia memiliki sikap yang negatif terhadap suatu objek, maka ia akan menunjukkan atau memperlihatkan penolakkan, mengecam, mencela,
menyerang bahkan membinasakan objek tersebut Ahmadi, 2009:153. Sikap sangat menentukan tindakan terhadap suatu objek itu positif atau negatif.
Sikap dapat dinyatakan sebagai hasil belajar, karena sikap dapat mengalami perubahan. Sesuai dengan yang dinyatakan Sherif Sherif dalam Dayakisni,
Hudaniah. 2003:98 bahwa sikap dapat berubah karena kondisi dan pengaruh yang diberikan. Sebagai hasil dari belajar sikap tidaklah terbentuk dengan sendirinya
karena pembentukan sikap senantiasa akan berlangsung dalam interaksi manusia berkenaan dengan objek tertentu.
Selain persepsi dan sikap, partisipasi juga menjadi hal yang sangat penting dalam mengukur suatu respon. Partisipasi adalah keikutsertaan masyarakat dalam
proses yang ada dalam amsyarakat, pemilihan dan pengambilan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah dan
keterlibatan masyarakat dalam mengevaluasi perubahan yang terjadi Adi, 2000: 27. Dapat dikatakan partisipasi tersebut sama dengan peran serta. Peran serta merupakan
proses komunikasi dua arah yang dilakukan terus menerus guna meningkatkan pengertian masyarakat atas suatu proses dimana masalah-masalah dan kebutuhan
lingkungan sedang dianalisa oleh badan yang bertanggung jawab.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa indikator dari respon itu adalah senang positif dan tidak senang negatif. Respon bermula dari
adanya suatu tindakan pengamatan yang menghasilkan suatu kesan sehingga menjadi kesadaran yang dapat dikembangkan pada masa sekarang ataupun menjadi antisipasi
pada masa yang akan datang.
2.2 Keluarga 2.2.1 Pengertian Keluarga