3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data atau informasi yang
menyangkut masalah yang akan diteliti melalui penelaahan buku, jurnal dan karya tulis lainnya.
2. Studi lapangan, yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan
turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun alat-alat yang digunakan dalam
rangka studi lapangan ini, yaitu : a.
Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian.
b. Wawancara, yaitu percakapan atau tanya jawab yang dilakukan
pengumpul data dengan responden sehingga responden memberikan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian.
c. Kuesioner, yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara menyebar
daftar pertanyaan untuk dijawab atau diisi dengan responden sehingga peneliti memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menjabarkan hasil
penelitian dan ntuk menganalisa data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Untuk menganalisa data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan mentabulasi data
Universitas Sumatera Utara
yang didapat melalui keterangan responden, kemudian dicari frekuensi dan persentasenya Idrus, 2009:163. Setelah itu disusun dalam bentuk tabel tunggal dan
dijelaskan dengan menggunakan pengukuran skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur persepsi, sikap dan partisipasi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah:
1. Pengkodingan, yaitu mengklarifikasi jawaban-jawaban menurut jenisnya
2. Membuat kategori untuk mengklasifikasikan agar data mudah dianalisa
dan disimpulkan serta untuk menjawab masalah yang ditemukan dalam penelitian sehingga jawaban yang beraneka ragam dapat disingkat
3. Tabulasi, disini data dalam keadaan ringkas dan tersusun dalam suatu
tabel sehingga dapat dibaca dengan mudah Untuk merumuskan kesimpulan hasil penelitian, khususnya mengidentifikasi
respon, penulis menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, persepsi dan partisipasi seseorang tentang dirinya atau kelompoknya, atau
sekelompok orang yang berhubungan dengan suatu hal. Subjek penelitian ini dihadapkan pada pernyataan positif dan negatif melalui pernyataan setuju, kurang
setuju, dan tidak setuju. Pemberian skor data dilakukan mulai respon yang negatif menuju respon
yang positif, yakni : a.
Skor negatif adalah -1 b.
Skor netral adalah 0 c.
Skor positif adalah 1 Sebelum menentukan klasifikasi persepsi, sikap dan partisipasi, maka
ditentukanlah interval kelas sebagai pengukuran, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Interval kelas i = nilai tertinggi H - nilai terendah L Banyak kelas K
= 1--1 3
= 2 3
= 0.66
Maka untuk menentukan kategori respon positif , netral maupun respon negatif dengan adanya nilai batasan sebagai berikut :
1. -1.00 sampai dengan -0.33 = respon negatif
2. -0.33 sampai dengan 0.33
= respon netral 3.
0.33 sampai dengan 1 = respon positif
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Latar Belakang Pendirian Lembaga
Yayasan Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Medan selanjutnya disebut Yayasan Caritas PSE KAM merupakan sebuah lembaga sosial
kemanusiaan yang didirikan oleh Uskup Agung Medan, merupakan penggabungan dua lembaga sosial dibawah Keuskupan Agung Medan yaitu Cordia Caritas Medan
dan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Medan. Pada awalnya Cordia Caritas Medan adalah lembaga sosial kemanusiaan Caritas
Keuskupan Agung Medan yang didirikan pada tanggal 2 Februari 2005 atas rekomendasi Konfederasi Karitas Internasional selanjutnya disingkat: Caritas
Internazionalis di Roma. Pendirian Cordia Caritas Medan tidak terlepas dari bencana tsunami yang
melanda Aceh dan Nias pada bulan Desember 2004. Pada tanggal 14 January 2005, Caritas Internazionalis mengadakan pertemuan di San Calisto Vatikan untuk
membahas respons Gereja Universal atas bencana tsunami dan saat itulah disetujui pembentukan Special Operations Appeal SOA No. 22005 dan memberikan mandat
kepada Keuskupan Agung Medan KAM untuk menjadi payung organisasi Caritas yang bekerja untuk response tsunami. Untuk itu, Caritas Internazionalis
mensyaratkan pendirian Caritas local di Medan agar dapat menjalankan tugasnya sebagai “convener”.
Pada tanggal 2 Februari 2005, atas mandat dari Caritas Internazionalis Roma, seluruh organisasi Caritas Internasional yang bekerja di Aceh beserta
Universitas Sumatera Utara