lembaga-lembaga sosial kemanusiaan yang berada di KAM bertemu di kantor Keuskupan Agung Medan. Pada saat itulah diumumkan pendirian Caritas Keuskupan
Agung Medan, ketika itu belum disebut Cordia. Sementara Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi yang selanjutnya disebut komisi PSE Keuskupan Agung Medan
adalah organisasi yang merupakan kepanjangan dari Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi yang berada di KWI dan didirikan sejak tahun 1955 dan memfokuskan diri
mensejahterakan masayarakat Indonesia melalui jaminan sosial ekonomi yang layak. Seiring berjalannya waktu pelayanan sosial Cordia dan Komisi PSE
Keuskupan Agung Medan di masyarakat ternyata terdapat beberapa kesamaan bentuk pelyanan yang dilakukan, maka Uskup Agung Medan Mgr.Agnicetus B
Sinaga OFM Cap memutuskan untuk melakukan penggabungan dua organisasi tersebut dan dilembagakan sebagai Yayasan Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi
pada tanggal 14 November 2011 bertempat di Notaris Lindawani Girsang SH dengan nomor akta 16.
4.2 Identitas dan Nilai Pelayanan
Identitas : Jasa organisasi amal dari Gereja Katolik untuk membangun
kapasitas Nilai Pelayanan : Kemitraan, martabat perseorangan, dari akar rumput ke global,
solidaritas, subsidiaritas dan stewardship, transparansi, kapasitas penguatan, tujuan universal barang bumi.
4.2.1 Visi Pelayanan
Sebuah komunitas yang dipersiapkan untuk merespon pengembangan dan perubahan sosial dengan menghormati martabat manusia.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Misi Pelayanan
1. Untuk membangun kapasitas kaum miskin dan terpinggirkan dan
memfasilitasi mereka dari kemiskinan, pengucilan dan penindasan. 2.
Untuk mempromosikan partisipasi dalam menciptakan ketahanan masyarakat 3.
Untuk memfasilitasi jaringan akuntabel dan transparan
4.2.3 Kebijakan
1. Kerjasama merupakan sebuah aliansi yang mengungkapkan solidaritas antara
anggota-anggota gereja lokal, mengakui semua perempuan dan laki-laki sebagai bagian dari satu komunitas gereja global yang saling tergantung dan
menunjukkan komitmen terhadap keadilan sosial dan pilihan prefensial untuk kemitraan
2. Adminitrasi merupakan instrumen untuk membangun kepercayaan melalui
transparansi 3.
Koordinasi adalah proses dimana aktor yang berbeda dengan kebijakan yang berbeda mencoba untuk membangun sebuah identitas bersama
4.2.4 Strategi Program
Adapun strategi yang digunakan dalam pelaksanaan program Yayasan Caritas PSE Medan, antara lain :
1. Strategi jemput bola
Untuk melayani umat KAM yang tersebar di 50 paroki sesuai kebutuhan mereka, Yayasan Caritas PSE mengirimkan sejumlah daftar
kegiatanprogram dan jenis pelatihan yang bisa diadopsi oleh paroki dalam waktu tertentu. Dalam daftar itu kita tuliskan nama kegiatan, jumlah peserta,
berapa lama, dana, dan sumber pendanaan. Diharapkan dari masing-masing
Universitas Sumatera Utara
paroki adalah merespon kegiatanpelatihan mana yang sekiranya dibutuhkan. Dalam hal inilah diharapkan pro-aktif seksi PSE paroki dan komitmen pastor
paroki sendiri terhadap pelayanan sosial ekonomi. 2.
Peningkatan networking dan sumber dana Mengingat lembaga Yayasan caritas PSE merupakan lembaga baru yang amat
besar, maka sangat dibutuhkan jejaring yang lebih luas di tingkat lokal, nasional, maupun di berbagai mitra internasional, baik ke pemerintah
maupun non pemerintah. Sampai sekarang kita masih bermitra dengan Caritas Jerman, Miserior, Caritas Inggris, CRS, Karina, dan NGO lainnya.
Kita juga menjalin jaringan dengan lembaga-lembaga lokal pemerintahan: Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, BPBD, BP-DAS Asahan Barumun, Balai
Penelitian Kehutanan Aek Nauli, Dinas Parawisata, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.
3. Peningkatan fundrising
Keberlangsungan jangka panjang merupakan visi dari setiap lembaga. Yayasan Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi melaksanakan program
penggalangan dana Fundrising untuk mempersiapkan dana mandiri bagi lembaga demi rencana jangka panjang.
Dengan pemegeran serta perumusan strategi planning bisa mewujudkan visi dan misi Caritas PSE KAM. Yayasan sebagai yayasan adalah baru, namun organ
sosial yang ada di KAM sudah mencapai umur 50 tahun. Kendati tetap menghadapi segala kendala dan tantangan, namun dengan mengubah sistem pelayanan yang lebih
profesional dan berjejaring serta usaha fundrising, semua impian pasti bisa diwujudkan. Semangat dan dorongan yang selalu ditampakkan oleh pimpinan gereja
KAM yakni Mgr. Anicetus Sinaga, OFM Cap sungguh menjadi kegembiraan bagi
Universitas Sumatera Utara
semua pelaksana pelayanan Caritas PSE di KAM ini. Pelayanan Caritas PSE KAM belumlah sempurna masih banyak yang mesti dibenahi, namun dengan sistem yang
lama dianut di KAM yakni menjemaat, kami yakin pelayanan tetap berjalan dan lancar.
4.2.5 Deskripsi Kerja