BAB V ANALISIS DATA
5.1 Pengantar
Pada bab ini akan dibahas data-data yang diperoleh dari lapangan, data tersebut diperoleh dari hasil penelitian melalui observasi, wawancara dan melalui
kuesioner. Analisis data adalah proses menjadikan data memberikan pesan kepada pembaca. Melalui analisis data, maka data yang diperoleh tidak lagi diam, melainkan
“berbicara”. Analisis data menjadikan data itu mengeluarkan maknanya, sehingga para pembaca tidak hanya mengetahui data itu, melainkan juga mengetahui apa yang
ada di balik data itu. Di bagian ini penulis mencoba menganalisis data-data yang diperoleh dari
hasil kuesioner yang diajukan kepada responden yakni keluarga Orang dengan HIV dan AIDS Odha yang merupakan dampingan Rumah Singgah Caritas
Pengembangan Sosial Ekonomi Medan,yang jumlah keseluruhannya adalah 20 orang.
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan cara: 1.
Terlebih dahulu peneliti meminta ijin kepada pihak lembaga yang bertanggung jawab dan menjelaskan maksud kedatangan kemari.
2. Peneliti cukup terbantu dengan bantuan staff yang memberi keleluasaan
untuk bisa ikut menjangkau ke hot spot dimana para Odha bisa dijangkau dan diwawancara.
3. Peneliti memperkenalkan diri kepada responden dan menjelaskan mengapa
mereka yang dipilih sebagai responden dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
4. Memberikan pengarahan dan menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya
wawancara dan hasil dari wawancara. 5.
Peneliti menjelaskan bahwa menjamin kerahasiaan identitas para responden yang telah diwawancara
Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan data dalam dua sub bab, agar penelitian tersusun secara sistematis, yaitu:
1. Analisis identitas responden
2. Analisis data penelitian
5.2 Karakteristik Umum Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini menyangkut umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama dan suku bangsa. Adapun frekuensi jawaban responden
dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No. Umur
Frekuensi Persentase
1 2
3 4
23-27 Tahun 28-32 Tahun
33-37 Tahun 38-42 Tahun
2 8
6 4
10 40
30 20
Jumlah 20
100
Sumber : Data Primer, 2014
Umur sangat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak seseorang dalam kehidupannya. Data Tabel 5.1 menunjukkan bahwa keluarga Odha yang berusia 23-
Universitas Sumatera Utara
27 tahun, hanya sebanyak 2 responden 10, usia yang muda tidak menjamin bahwa mereka sudah mengerti mengenai HIV dan AIDS. Sebanyak 8 responden
40 berusia 28-32 tahun, hal ini disebabkan karena usia yang masih produktif dan muda, sehingga masih dapat menerima banyak informasi-informasi mengenai HIV
dan AIDS. Faktor mental dan kejiwaan juga menyebabkan mereka lebih mudah untuk menerima kenyataan diri anggota keluarganya yang sudah berstatus terinfeksi
HIV. Sebanyak 6 responden yang berusia kisaran 33-37tahun dengan jumlah
persentase 30, keluarga Odha yang berada dalam posisi seperti ini adalah keluarga Odha yang sudah memahami informasi tentang HIV dan AIDS, hanya saja ketika
peneliti berada di lapangan kelompok usia ini, masih sulit untuk diajak berkomunikasi. Mereka masih enggan untuk ditanyai mengenai anggota keluarganya
yang terinfeksi HIV tersebut. Sebanyak 4 responden 20 yang berusia 38-42 tahun, tidak banyak memang, namun kesediaan keluarga dalam menerima
keberadaan anaksaudari nya yang Odha tersebut membuat peneliti merasa terharu. Apa lagi ketika peneliti berada di lapangan, penelitimelihat juga beberapa orangtua
yang menemani anaknya untuk mengambil obat ARV di Rumah Sakit.
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis kelamin Frekuensi
Persentase
1 2
Laki-laki Perempuan
30 20
60 40
Jumlah 50
100
Sumber : Data Primer 2014
Universitas Sumatera Utara
Data Tabel 5.2 menunjukkan bahwa distribusi responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada jumlah responden berjenis kelamin laki-laki. Hal
ini disebabkan karena pada umumnya kaum perempuan lebih sabar, mudah prihatin dan lebih mudah menerima keadaan ketika mengetahui anak atau saudarinya
terinfeksi HIV dibandingkan ketika laki-laki. Ketika peneliti berada di lapangan, peneliti cenderung melihat Odha perempuan ditemani oleh ibu, kakak atau adiknya,
bahkan anaknya perempuan Odha itu sendiri. Hal ini cukup menyadarkan peneliti bahwa perempuan lebih bisa menerima keadaan yang ada dibandingkan laki-laki.
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Frekuensi
Persentase
1 2
3 4
Wiraswasta Ibu Rumah Tangga
Petani Mahasiswa
8 7
4 1
40 35
20 5
Jumlah 20
100
Sumber : Data Primer, 2014
Data Tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebanyak 8 responden 40 pekerjaan keluarga Odha adalah berwiraswasta, sehingga tidak jarang kebanyakan Odha
mendapat dukungan dana dari keluarganya. Posisi kedua ditempati oleh ibu rumah tangga yakni sebanyak 7 responden 35, walaupun keluarga dari Odha tersebut
hanya sebagai ibu rumah tangga, tidak menutup kemungkinan bahwa keluarga tersebut tidak memberikan dukungan kepada anggota keluarganya yang terinfeksi
HIV. Lalu sebanyak 4 responden 20 pekerjaan keluarga Odha sebagai petani yaitu 20 dan satu orang sebagai mahasiswa 5. Hal ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
keluarga Odha dampingan Rumah Singgah Caritas sangat memberikan dukungan kepada anggota keluarganya.
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Agama
No Agama
Frekuensi Persentase
1 2
3 Protestan
Islam Katholik
11 5
4 55
25 20
Jumlah 20
100
Sumber : Data Primer, 2014
Data Tabel 5.4 menunjukkanresponden yang beragama Protestan sebanyak 55. Posisi kedua responden yang beragama Islam persentasenya menunjukkan
25 biasanya mereka adalah orang pendatang atau berpindah agama. Bagi responden yang beragama Katholik persentasenya 20,jika dilihat dari segi rohani
keluarga Odha maka mereka sudah lebih aktif dalam kegiatan rohani. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur
tata keimanan kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya. Emile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang
suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang
sempurna.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa dan Etnis
No Suku Bangsa Frekuensi
Persentase 1
2 3
4 5
Batak Toba Batak Karo
Jawa Nias
Batak Mandailing 8
3 6
1 2
40 15
30 5
10 Jumlah
20 100
Sumber : Data Primer, 2014
Data Tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden yang saya wawancarai yang paling banyak adalah batak Toba ada sebanyak 8 orang 40. Batak Karo sebanyak
3 orang 15. Etnis Jawa sebanyak 6 orang 30. Nias ada 1 orang 5 dan Batak Mandailing 2 orang 10. Banyaknya variasi suku bangsa dan etnis keluarga
Odha tidak menghambat peneliti dalam mendapatkan data-data di lapangan karena keluarga Odha sudah terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari.
5.3 Respon Keluarga terhadap Orang Dengan HIV dan AIDS Odha Perempuan