BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Penelitian ini tergolong tipe penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu keadaan subjek atau objek. Penelitian
deskriptif dalam pelaksanaannya lebih terstruktur, sistematis, dan terkontrol, penulis memulai dengan subjek yang telah jelas dan mengadakan penelitian atas populasi
dari subjek tersebut untuk menggambarkan secara akurat Silalahi, 2009:28. Melalui penelitian deskriptif, penulis ingin membuat gambaran menyeluruh
tentang bagaimana respon keluarga terhadap orang dengan HIV dan AIDS Odha perempuan dampingan Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan yang terletak di Jalan Sei Asahan No. 42 Tanjung Rejo, Medan
Sunggal. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena ingin mengetahui bagaimana respon keluarga terhadap Odha perempuan dampingan Rumah Singgah
Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan, apakah mereka mendapat respon yang positif atau tidak dari keluarganya. Inilah alasan yang membuat peneliti tertarik
untuk meneliti Respon Keluarga Terhadap Odha perempuan di Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai sekumpulan obyek, benda, peristiwa ataupun individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian Siagian,
2011:155. Berdasarkan pengertian ini dapat dipahami bahwa mengenal populasi termasuk langkah awal dan penting dalam proses penelitian. Secara umum populasi
merujuk pada sekumpulan individu atau obyek yang memiliki ciri atau sifat yang sama. Tidak harus seragam namun diantara mereka harus ada persamaan.
Populasi adalah orang dengan HIV dan AIDS yang berjenis kelamin perempuan yang berusia 20-49 tahun dan merupakan dampingan atau klien dari
Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi, berjumlah 196 orang, dan terdata mulai dari tahun 2010 sampai Mei 2013.
3.3.2 Sampel
Secara umum sampel adalah contoh. Dalam kaitannya dengan penelitian, sampel adalah sebagian dari objek, kejadian, atau individu yang terpilih dari populasi
yang akan diambil datanya atau yang akan diteliti Siagian, 2011:156. Suharsimi Arikunto mengatakan, jika populasi lebih dari 100, maka dianjurkan untuk
menentukan jumlah sampel antara 10–15 dan 20–25 dari jumlah populasi dan ini telah dianggap representatif dalam Arikunto, 1993:149. Maka peneliti menetapkan
besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 10 dari jumlah populasi, yaitu 10 x 196 = 19,6 dibulatkan menjadi 20 orang dengan HIV dan AIDS Odha yang berjenis
kelamin perempuan dan berusia produktif yaitu umur 20-49 tahun.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data atau informasi yang
menyangkut masalah yang akan diteliti melalui penelaahan buku, jurnal dan karya tulis lainnya.
2. Studi lapangan, yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan
turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun alat-alat yang digunakan dalam
rangka studi lapangan ini, yaitu : a.
Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian.
b. Wawancara, yaitu percakapan atau tanya jawab yang dilakukan
pengumpul data dengan responden sehingga responden memberikan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian.
c. Kuesioner, yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara menyebar
daftar pertanyaan untuk dijawab atau diisi dengan responden sehingga peneliti memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data