Berdasarkan perhitungan-perhitungan di atas, maka dapat
disusun tabel distribusi frekuensi kepatuhan wajib pajak sebagai berikut:
Tabel 9. Tabel Distribusi Frekuensi Kepatuhan Wajib Pajak Kelas Interval
Frekuensi Persentase
1 21-23 3 3,16
2 23-26 4 4,21
3 26-29 4 4,21
4 29-32 25 26,31
5 32-35 23 24,21
6 35-38 9 9,47
7 38-41 6 6,31
8 41-44 21 22,11
Jumlah 95 100
Sumber: data yang diolah 2016 Berdasarkan tabel 9 di atas, maka dapat digambarkan
histogram distribusi frekuensi kepatuhan wajib pajak sebagai berikut:
3 4
4 25
23
9 6
21
5 10
15 20
25 30
Kepatuhan Wajib Pajak
21 ‐23
23 ‐26
26 ‐29
29 ‐32
32 ‐35
35 ‐38
38 ‐41
41 ‐44
Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Kepatuhan Wajib Pajak
2. Persepsi Wajib Pajak tentang Penerapan PP No. 46 Tahun 2013
Persepsi Wajib Pajak Tentang Penerapan PP No. 46 Tahun 2013 merupakan variabel bebas atau independen. Tabel 8 di atas
menunjukkan bahwa variabel kepatuhan wajib pajak dari 95 wajib pajak yang diteliti memiliki nilai minimum sebesar 24, nilai
maksimum sebesar 37, nilai mean rata-rata sebesar 30,90, dan nilai standar deviasi sebesar 3,068.
Menurut Sugiyono 2007: 36 distribusi frekuensi dari variabel Persepsi Wajib Pajak Tentang Penerapan PP No. 46 Tahun 2013 dapat
dihitung dengan menggunakan rumus Sturges: a. Menghitung Jumlah Kelas Interval
Jumlah n dalam penelitian ini yaitu sejumlah sampel yang berjumlah 95.
Kelas interval = 1+ 3,3 log n = 1+ 3,3 log 95
= 7,53 dibulatkan 8 Jadi jumlah kelas interval variabel Persepsi Wajib Pajak Tentang
Penerapan PP No. 46 Tahun 2013sebesar 8. b. Menghitung Rentang Data
Nilai maksimum variabel kepatuhan wajib pajak sebesar 37 dan nilai minimum variabel Persepsi Wajib Pajak Tentang Penerapan
PP No. 46 Tahun 2013 sebesar 24. Rentang data = Nilai Maksimum – Nilai Minimum + 1
= 37 – 24 +1 = 14
Jadi rentang data variabel Persepsi Wajib Pajak Tentang Penerapan PP No. 46 Tahun 2013 sebesar 14.
c. Menghitung Panjang Kelas Rentang data variabel kepatuhan wajib pajak sebesar 14 dan
jumlah kelas variabel Persepsi Wajib Pajak Tentang Penerapan PP No. 46 Tahun 2013 sebesar 8.
Panjang Kelas = Rentang Data Jumlah Kelas Interval = 14 8
= 1,75
Jadi panjang kelas variabel Persepsi Wajib Pajak Tentang Penerapan PP No. 46 Tahun 2013 sebesar 1,75.
Berdasarkan perhitungan-perhitungan di atas, maka dapat
disusun tabel distribusi frekuensi Persepsi Wajib Pajak Tentang Penerapan PP No. 46 Tahun 2013 sebagai berikut:
Tabel 10. Tabel Distribusi Frekuensi Persepsi Wajib Pajak Tentang Penerapan PP No. 46 Tahun 2013
Kelas Interval Frekuensi
Persentase 1 24-25,75
4 4,21
2 25,76-27,50 13
13,68 3 27,51-29,26
30 31,58
4 29,27-31,05 13
13,68 5 31,06-32,81
7 7,37
6 32,82-34,54 17
17.90 7 34,55-36,30
7 7,37
8 36,31-38,06 4
4,21 Jumlah 95
100 Sumber: data yang diolah 2016
Berdasarkan tabel 10 di atas, maka dapat digambarkan histogram distribusi frekuensi Persepsi Wajib Pajak Tentang
Penerapan PP No. 46 Tahun 2013 sebagai berikut:
4 13
30
13 7
17
7 4
5 10
15 20
25 30
35
Persepsi Wajib Pajak Tentang
Penerapan PP No. 46 Tahun 2013
24 ‐25,75
25,76 ‐27,50
27,51 ‐29,26
29,27 ‐31,05
31,06 ‐32,81
32,82 ‐34,54
34,55 ‐36,30
36,31 ‐38,06
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Wajib Pajak Tentang Penerapan PP No. 46 Tahun 2013
3. Pemahaman Perpajakan
Pemahaman Perpajakan merupakan variabel bebas atau independen. Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa variabel Pemahaman
Perpajakan dari 95 wajib pajak yang diteliti memiliki nilai minimum sebesar 20, nilai maksimum sebesar 40, nilai mean rata-rata sebesar
30,58, dan nilai standar deviasi sebesar 4,333. Menurut Sugiyono 2007: 36 distribusi frekuensi dari variabel
Pemahaman Perpajakan dapat dihitung dengan menggunakan rumus Sturges: