Validitas Konstruk Validitas Isi

66 kebiasaan melihat tayangan kuliner di TV menghasilkan reabilitas instrumen adalah sebagai berikut: Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian Variabel Koefisien Alpha Tingkat Reabilitas Intensitas melihat tayangan kuliner di media televisi X 0,870 Sangat Tinggi Motivasi belajar memasak Y 0,913 Sangat Tinggi Uji coba instrumen yang telah dilakukan kepada 30 responden non sampel siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Yogyakarta yang memiliki kebiasaan melihat tayangan kuliner menghasilkan data bahwa pada variabel X yaitu intensitas melihat tayangan kuliner memiliki reabilitas sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena pada variabel X menghasilkan nilai α sebesar 0,870. Adapun pada variabel Y yaitu motivasi belajar memasak siswa, juga memiliki reabilitas sangat tinggi dengan me nghasilkan nilai α sebesar 0,913. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen tersebut memiliki tingkat keterandalan atau reabilitas sangat tinggi sehingga layak untuk digunakan sebagai instrumen dalam penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data terdiri dari berbagai macam. Analisis data tergantung dengan data yang dihasilkan. Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau merupakan data kualitatif yang telah diberi angkaskor. Sedangkan data kualitatif merupakan data yang berbentuk kalimat atau gambar Endang Mulyatiningsih, 2011: 38. Pada penelitian kali ini, data merupakan data kuantitatif karena telah diberi nilai atau skor. Analisis data kuantitaif yang digunakan pada penelitian kali ini menggunakan dua jenis, yaitu analisis data kuantitatif dengan hipotesis dan analisis 67 data deskriptif, kemudian analisis data kuantitatif dengan hipotesis dan analisis korelasi maupun regresi linier sederhana.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif atau statistik deskriptif menurut Sugiyono 2012: 29 berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti. Data akan dikemukakan dengan penyajian data, dengan tabel atau dengan grafik garis maupun batang. Sedangkan penjelasan kelompok dijelaskan dengan menggunakan modus, median, mean dan variasi kelompok melalui rentang data dan simpangan baku. Sedangkan menurut Endang Mulyatiningsih, 2011: 39. Analisis data deskriptif adalah analisis yang menggunakan dugaan atau jawaban sementara terhadap variabel tunggal dari kelompok sampel. Pada penelitian ini, hipotesis pertama dan kedua yaitu intensitas melihat tayangan kuliner dan motivasi belajar memasak siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta dianalisis menggunakan analisis deskripstif dengan dibantu menggunakan program SPSS for Windows versi 16. Data yang diperoleh berupa modus Mo, median Me, rata-rata Mean, standar deviasi SD, nilai maksimum dan minimum disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Mengacu pada Sugiyono, 2012: 29 data yang diperoleh kemudian dilakukan tahapan sebagai berikut: a. Mentabulasi data tiap variabel Data yang telah diperoleh dengan Skala Likert dengan interval 1-4 yang menghasilkan data interval. Berdasarkan responden, data yang diperoleh kemudian-

Dokumen yang terkait

Implikatur Percakapan Iklan Produk Kosmetik di Televisi: Tinjauan Pragmatik

43 285 101

Tayangan Jejak Petulang Dan Minat Berpetualang Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Jejak Petualang di Trans 7 terhadap Minat Berpetualang Siswa SMA Negeri 1 Berastagi)

6 41 118

Pengaruh Iklan Sampo Pantene di Televisi Terhadap Preferensi Konsumen (Studi Kasus Mahasiswi AMIK MBP Medan)

4 60 103

Tayangan otomotif SmartDrive dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Otomotif SmartDrive di Metro TV terhadap Minat menonton di Kalangan Masyarakat Lingkungan VI Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan)

2 40 97

Pengaruh Penayangan Iklan simPATI freedom Di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Siswa SMA Santo Thomas 1 Medan

2 36 99

PENGARUH MEDIA EXPOSURE IKLAN TELEVISI MIZONE DAN INTENSITAS MELIHAT TELEVISI TERHADAP PEMBENTUKAN Pengaruh Media Exposure Iklan Televisi Mizone Dan Intensitas Melihat Televisi Terhadap Pembentukan Brand Equity di Kalangan Mahasiswa Universitas Muhammadi

0 0 16

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TAYANGAN ACARA MEMASAK DI TELEVISI TERHADAP PENGETAHUAN BIDANG BOGA PADA SISWA KELAS XII JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

3 10 121

PENGARUH INTENSITAS MELIHAT TAYANGAN KULINER PADA PROGRAM TELEVISI TERHADAP MINAT BELAJAR MEMASAK SISWA SMK PI AMBARRUKMO 1 SLEMAN.

0 1 121

HUBUNGAN INTENSITAS MELIHAT TAYANGAN MEMASAK DI TELEVISI TERHADAP MINAT MEMASUKI SMK JURUSAN BOGA PADA SISWA KELAS 9 SMP NEGERI 3 DEPOK DIY.

0 0 191

PENGARUH INTENSITAS MELIHAT TAYANGAN KULINER DI TELEVISI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK BIDANG BOGA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 92