70
b. Uji Linieritas Data
Salah satu syarat analisis regresi adalah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linier. Garis linier yang ditimbulkan menandakan bahwa data tiap
variabel saling berhubungan atau mempengaruhi. Oleh karena itu, sebelum melakukan uji regresi, terlebih dahulu dilakukan uji linieritas regresi, Sugiyono.
2012: 265. Uji linieritas data pada penelitian ini dibantu dengan program SPSS
for Windows versi 16. Data yang diperoleh akan menghasilkan nilai yang akan
dibandingkan dengan P 0,05. Apabila data yang diperoleh menghasilkan- signifikansi
deviation from linierity ≥ P 0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat
hubunganpengaruh antar variebel tersebut. Sebaliknya, apabila data yang diperoleh menghasilkan signifikansi
deviation from linierity ≤ P 0,05 maka dapat dikatakan
bahwa tidak terjadi hubunganpengaruh antara tiap variabel. Data yang telah menghasilkan kondisi linier maka dapat dilanjutkan pada analisis hipotesis. Adapun
hasil Uji linieritas data adalah sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Uji Linieritas Data
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig. Motivasi Belajar
Memasak Intensitas Melihat
Tayangan Kuliner Between
Groups Combi
ned 5853.445
38 154.038 5.295
.000 Linearit
y 4671.375
1 4671.375
160.57 2
.000 Deviatio
n from Linearit
y 1182.070
37 31.948 1.098
.375 Within Groups
1454.600 50
29.092 Total
7308.045 88
71 Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Linieritas Data
Hubungan Variabel X-Y
df F
Taraf Signifikansi α
Keterangan
Deviation from linierity 37
1,098 0,375 Linier
Dari tabel 39 di atas, dapat diketahui bahwa variabel menunjukkan nilai F sebesar 1,098 dan nilai signifikansi sebesar 0,375. Hal ini menunjukkan bahwa
signifikansi 0,375 adalah lebih besar dari p 0,05. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel X yaitu intensitas melihat
tayangan kuliner dengan variabel Y yaitu motivasi belajar memasak.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan melihat hasil perhitungan uji linieritas dan kemudian mengaitkannya dengan hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya.
Apabila F hitung yang dihasilkan dari perhitungan regresi linier lebih kecil dari F tabel dengan taraf kesalahan 5, maka kesimpulannya regresi tersebut linier.
Bersadarkan Sugiyono, 2012: 260, koefisien korelasi yang dihasilkan apabila menghasilkan koefisien korelasi dengan harga mendekati minus satu atau lebih dari
satu, berarti terdapat hubungan variabel tersebut sempurna negatif atau sempurna positif. Dari sini dapat disimpulkan apakah hasil dari analisis regresi memberi
keputusan naik turunnya intensitas melihat tayangan kuliner memberi pengaruh pada motivasi belajar memasak siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta ataukah tidak
memberi pengaruh. Pada penelitian ini, perumusan hipotesis alternatif Ha dan hipotesis nol H0
adalah sebagai berikut: