Frekuensi Intensitas Melihat Tayangan Kuliner di Media Televisi

80 kriteria tinggi dan sedang kemudian dapat dilihat dari jawaban yang telah dijawab oleh responden. siswa dengan kriteria frekuensi yang tinggi melihat tayangan kuliner dengan tingkat keseringan lebih dari 4 kali dalam satu bulan dan melihatnya secara kontinyu dari satu episode ke episode. Sebaliknya, siswa dengan frekuensi yang sedang memiliki frekuensi lebih sedikit dari siswa berkriteria tinggi yaitu melihat tayangan kuliner kurang dari 4 kali dalam satu bulan. Adapun tingkat kontinuitas siswa kriteria sedang dapat dilihat dari jawaban pada instrumen yang telah dijawab. Siswa dengan kriteria sedang melihat tayangan kuliner dengan kontinuitas yang sedang pula sehingga mengikuti tayangan kuliner tersebut tidak selalu episode per episode.

b. Durasi

Berdasarkan data yang diperoleh dari angket intensitas melihat tayangan kuliner di televisi, jumlah soal pada indikator durasi adalah sebanyak 7 butir soal. Hasil yang diperoleh yaitu skor tertinggi adalah 24, skor terendah adalah 13, rerata- atau mean adalah 16,66, modus Mo adalah 16, median Me adalah 16, adapun standar deviasi SD adalah 2,79. Jumlah kelas interval pada indikator durasi dapat diketahui dengan rumus K= 1+ 3,3 log n, dengan n adalah jumlah responden atau sampel yaitu 89 siswa. Sehingga didapat K= 1+3,3 log 89, K= 7,4 dibulatkan menjadi 7. Adapun range atau rentang skor pada indikator durasi diperoleh dengan skor tertinggi dikurang skor terendah + 1, sehingga didapat range atau rentang data = 24-13 + 1, yaitu 12. 81 Adapun lebar kelas didapat dari range atau rentang data dibagi jumlah kelas interval sehingga lebar kelas adalah 12 dibagi 7 = 1,7. Distribusi frekuensi indikator durasi pada variabel X intensitas melihat tayangan kuliner di televisi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 19. Distribusi Frekuensi Indikator Durasi No. Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 1. 13 – 14,7 23 25,84 2. 14,8 – 16,5 24 26,96 3. 16,6 – 18,3 19 21,34 4. 18,4 – 20,1 11 12,35 5. 20,2 – 21,9 8 8,98 6. 22 – 23,7 3 3,37 7. 23,8 -24 1 1,12 Jumlah 89 100 Berdasarkan tabel 19 di atas, diketahui bahwa pada interval 13 hingga 14,7 sebanyak 23 siswa 25,84, interval 14,8 hingga 16,5 sebanyak 24 siswa 26,96, interval 16,6 hingga 18,3 sebanyak 19 siswa 21,34, interval 18,4 hingga 20,1 sebanyak 11 siswa 12,35, interval 20,2 hingga 21,9 sebanyak 8 siswa 8,98, interval 22 hingga 23,7 sebanyak 3 siswa 3,3 dan pada interval 23,8 hingga 24 sebanyak 1 siswa atau 1,12. Setelah mengetahui distribusi frekuensi pada indikator durasi, selanjutnya adalah menghitung kecenderungan skor pada indikator durasi. Tabel kecenderungan skor pada indikator durasi dapat dilihat sebagai berikut: 82 Gambar 7. Kecenderungan Skor Indikator Durasi Berdasarkan diagram pada gambar 7 di atas, diketahui bahwa kecenderungan skor pada indikator durasi dalam variabel intensitas melihat tayangan kuliner di televisi yaitu 3 pada katagori tinggi, 97 pada katagori sedang, dan 0 pada katagori rendah. Untuk lebih jelasnya perbedaan pada masing-masing katagori dapat diketahui pada rerata jawaban yang telah dijawab oleh responden. Hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 20. Rerata Jawaban Indikator Durasi Indikator Sub Indikator Rerata Jawaban Sedang Tinggi Durasi Lamanya waktu 2 3 Ikut Acara dari awal-selesai 2 3 Rerata 2 3 Dalam segi durasi, siswa dengan kriteria tinggi memiliki durasi yang lebih lama dibandingkan dengan siswa berkriteria sedang. Durasi siswa pada kriteria tinggi dapat dilihat dari jawaban pada insrumen yang telah dijawab. Hasil dari 83 perhitungan nilai instrumen menghasilkan bahwa siswa dengan durasi tinggi melihat tayangan kuliner dengan durasi 30 menit, dan 2 jam khusus pada tayangan Master Chef Junior. Dengan kata lain, siswa dengan durasi tinggi melihat tayangan kuliner dari awal hingga selesai. Adapun pada siswa dengan durasi sedang, melihat tayangan kuliner tersebut kurang dari 30 menit atau kurang dari 2 jam khusus pada tayangan Master Chef Junior. Dengan kata lain, siswa dengan durasi sedang tidak melihat tayangan kuiner dari awal hingga selesai.

c. Sikap Saat Penayangan

Berdasarkan data yang diperolah melalui hasil penelitian pada angket intensitas melihat tayangan kuliner, jumlah soal yang digunakan pada indikator sikap saat penayangan adalah 9 butir soal. Skor tertinggi yang diperoleh adalah 34, sedangkan skor terendah yang diperoleh adalah 17. Rerata atau mean yang diperoleh adalah 26,29, median Me yang diperoleh yaitu 28 dan modus Mo yang diperoleh yaitu 29. Adapun standar deviasi SD yang diperoleh yaitu 5,40. Jumlah interval kelas dapat diketahui dengan rumus K= 1+ 3,3 log n dengan n adalah jumlah responden atau sampel. Sehingga diperoleh K yaitu 1+3,3 log 89, K= 7,4 dibulatkan menjadi 7. Adapun range atau rentang data yang diperoleh adalah skor tertinggi dikurang skor terendah +1, sehingga range atau rentang data yaitu 34-17 +1 = 18. Adapun lebar kelas diperoleh dari pembagian rentang data dengan jumlah interval kelas sehingga didapat 18 dibagi 7 adalah 2,5. Distribusi frekuensi pada indikator sikap saat penayangan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Implikatur Percakapan Iklan Produk Kosmetik di Televisi: Tinjauan Pragmatik

43 285 101

Tayangan Jejak Petulang Dan Minat Berpetualang Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Jejak Petualang di Trans 7 terhadap Minat Berpetualang Siswa SMA Negeri 1 Berastagi)

6 41 118

Pengaruh Iklan Sampo Pantene di Televisi Terhadap Preferensi Konsumen (Studi Kasus Mahasiswi AMIK MBP Medan)

4 60 103

Tayangan otomotif SmartDrive dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Otomotif SmartDrive di Metro TV terhadap Minat menonton di Kalangan Masyarakat Lingkungan VI Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan)

2 40 97

Pengaruh Penayangan Iklan simPATI freedom Di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Siswa SMA Santo Thomas 1 Medan

2 36 99

PENGARUH MEDIA EXPOSURE IKLAN TELEVISI MIZONE DAN INTENSITAS MELIHAT TELEVISI TERHADAP PEMBENTUKAN Pengaruh Media Exposure Iklan Televisi Mizone Dan Intensitas Melihat Televisi Terhadap Pembentukan Brand Equity di Kalangan Mahasiswa Universitas Muhammadi

0 0 16

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TAYANGAN ACARA MEMASAK DI TELEVISI TERHADAP PENGETAHUAN BIDANG BOGA PADA SISWA KELAS XII JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

3 10 121

PENGARUH INTENSITAS MELIHAT TAYANGAN KULINER PADA PROGRAM TELEVISI TERHADAP MINAT BELAJAR MEMASAK SISWA SMK PI AMBARRUKMO 1 SLEMAN.

0 1 121

HUBUNGAN INTENSITAS MELIHAT TAYANGAN MEMASAK DI TELEVISI TERHADAP MINAT MEMASUKI SMK JURUSAN BOGA PADA SISWA KELAS 9 SMP NEGERI 3 DEPOK DIY.

0 0 191

PENGARUH INTENSITAS MELIHAT TAYANGAN KULINER DI TELEVISI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK BIDANG BOGA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 92