Keseluruhan Program Tayang Intensitas Melihat Tayangan Kuliner di Media Televisi

92 mendapat pengaruh yang positif setelah melihat tayangan kuliner di televisi. Pengaruh positif tersebut seperti menjadikan siswa menyukai hal-hal yang berkaitan dengan dunia kuliner, membuka wawasan, semangat, juga persepsi positif pada dunia kuliner dalam dirinya. Adapun siswa pada katagori sedang, melihat tayangan kuliner dari berbagai satasiun televisi cukup memberi pengaruh yang baik dalam dirinya meskipun pengaruh itu tidak sebesar pengaruh yang didapatkan siswa berintensitas tinggi.

2. Motivasi Belajar Memasak

Data pada variabel motivasi belajar siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta diperoleh melalu instrumen penelitian berupa angket. Responden atau sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 89 siswa kelas XI SMA Negeri 4 Yogyakarta yang memiliki- kebiasaan melihat tayangan kuliner di televisi. Butir pertanyaan mengenai motivasi belajar memasak siswa adalah sebanyak 22 item pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban yaitu sangat setuju dengan skor sebesar 4, setuju dengan skor sebesar 3, tidak setuju dengan skor sebesar 2, dan sangat tidak setuju dengan skor sebesar 1. Dalam mengolah data motivasi belajar memasak ini dibantu dengan program SPSS for Windows versi 16. Data mengenai motivasi belajar memasak siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta adalah sebagai berikut: 93 Tabel 27. Deskripsi Data Motivasi Belajar Memasak Siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta Statistics Motivasi Belajar Memasak N Valid 89 Missing Mean 69.2360 Median 70.0000 Mode 67.00 a Std. Deviation 9.11296 Variance 83.046 Range 36.00 Minimum 48.00 Maximum 84.00 Sum 6162.00 Berdasarkan tabel 27 di atas, dapat diketahui bahwa motivasi belajar memasak siswa kelas XI SMA Negeri 4 Yogayakarta memiliki rerata Mean sebesar 69,2360. Adapun median Me sebesar 70,00 dan modus Mode sebesar 67,00. Standar deviasi SD motivasi belajar memasak siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta sebesar 9,11296, dengan varians sebesar 83,046, range sebesar 36, nilai minimal Minimum sebesar 48, nilai maksimal Maximum sebesar 84, dan Sum sebesar 6162,00. Setelah data-data tersebut diketahui, maka selanjutnya perlu dilakukan perhitungan panjang interval kelas. Panjang interval kelas dapat dihitung dengan rumus K= 1+3,3 log n, dengan n adalah jumlah responden atau sampel. Sehingga mengacu dengan rumus tersebut, panjang kelas interval variabel motivasi belajar memasak adalah K= 1+log 89, K= 7. Adapun rentang data dapat diketahui dengan menghitung skor maksimal dan minimal. Skor maksimal pada variabel motivasi belajar diketahui dengan mengalikan jumlah butir soal dengan skor maksimal yang didapatkan yaitu 22 dikali 4 sehingga didapat skor maksimal 88. Adapun skor minimal pada variabel motivasi belajar 94 memasak ini didapatkan dengan mengalikan jumlah butir skor dengan skor minimal yang didapatkan yaitu 22 dikali 1 sehingga didapat skor minimal variabel motivasi belar memasak adalah 22. Apabila skor maksimal dan minimal telah diketahui, langkah selanjutnya yaitu menentukan rentang data dengan cara mengurangkan nilai skor maksimal dengan nilai skor minimal, sehingga didapat hasil 88 dikurang 22 ditambah 1 adalah 67. Adapun lebar interval diperoleh dari 67 dibagi 7 yaitu 9,5. Tabel 28. Distribusi Data Variabel Motivasi Belajar Memasak No. Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif Frekuansi Kumulatif 1 48-54 9 10,1 10,1 2 55-61 11 12,3 22,5 3 62-68 20 22,4 44,9 4 69-75 25 28 73,0 5 76-82 20 22,5 95,5 6 83-84 4 4,5 100,0 7 85-88 Setelah distribusi data diketahui, maka selanjutnya dapat diketahui kecenderungan variabel Y yaitu motivasi belajar memasak dengan terlebih dahulu menghitung nilai mean ideal Mi dan standar deviasi ideal SDi. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Mean Ideal Mi = ½ nilai maksimal ideal + nilai minimal ideal Standar Deviasi SDi = 16 nilai maksimal ideal – nilai minimal ideal Berdasarkan rumus di atas, nilai maksimal ideal diperoleh dari jumlah butir soal variabel intensitas yaitu sebanyak 22 butir dikalikan dengan skor jawaban tertinggi yaitu 4, sehingga diperoleh nilai maksimal adalah 88. Adapaun nilai minimal ideal pada variabel intensitas melihat tayangan kuliner diperoleh dari jumlah butir soal 95 variabel intensitas yaitu 22 butir dikalikan dengan skor jawaban terendah yaitu 1 sehingga diperoleh nilai minimal ideal adalah 22. Setelah itu, dapat dilakukan penghitungan mean ideal Mi dan standar deviasi ideal SDi yaitu sebagai berikut: Mean Ideal Mi = ½ 88 + 22 = 55 Standar Deviasi SDi = 16 88 – 22 = 11 Dengan mengacu pada tabel kecenderungan variabel pada bab sebelumnya, maka dapat diketahui nilai kecenderungan variabel motivasi belajar memasak adalah sebagai berikut: Tabel 29. Kecenderungan Skor Motivasi Belajar Memasak

Dokumen yang terkait

Implikatur Percakapan Iklan Produk Kosmetik di Televisi: Tinjauan Pragmatik

43 285 101

Tayangan Jejak Petulang Dan Minat Berpetualang Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Jejak Petualang di Trans 7 terhadap Minat Berpetualang Siswa SMA Negeri 1 Berastagi)

6 41 118

Pengaruh Iklan Sampo Pantene di Televisi Terhadap Preferensi Konsumen (Studi Kasus Mahasiswi AMIK MBP Medan)

4 60 103

Tayangan otomotif SmartDrive dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Otomotif SmartDrive di Metro TV terhadap Minat menonton di Kalangan Masyarakat Lingkungan VI Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan)

2 40 97

Pengaruh Penayangan Iklan simPATI freedom Di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Siswa SMA Santo Thomas 1 Medan

2 36 99

PENGARUH MEDIA EXPOSURE IKLAN TELEVISI MIZONE DAN INTENSITAS MELIHAT TELEVISI TERHADAP PEMBENTUKAN Pengaruh Media Exposure Iklan Televisi Mizone Dan Intensitas Melihat Televisi Terhadap Pembentukan Brand Equity di Kalangan Mahasiswa Universitas Muhammadi

0 0 16

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TAYANGAN ACARA MEMASAK DI TELEVISI TERHADAP PENGETAHUAN BIDANG BOGA PADA SISWA KELAS XII JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

3 10 121

PENGARUH INTENSITAS MELIHAT TAYANGAN KULINER PADA PROGRAM TELEVISI TERHADAP MINAT BELAJAR MEMASAK SISWA SMK PI AMBARRUKMO 1 SLEMAN.

0 1 121

HUBUNGAN INTENSITAS MELIHAT TAYANGAN MEMASAK DI TELEVISI TERHADAP MINAT MEMASUKI SMK JURUSAN BOGA PADA SISWA KELAS 9 SMP NEGERI 3 DEPOK DIY.

0 0 191

PENGARUH INTENSITAS MELIHAT TAYANGAN KULINER DI TELEVISI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK BIDANG BOGA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 92