61
Variabel Sub
Variabel Indikator
Sub Indikator No. Item
Jml. Item
No. Soal Positif
Negatif
Motivasi Belajar
Memasak Motivasi
Intrinsik Kebutuhan
12. Timbulnya kesadaran akan
kebutuhan keterampilan
memasak 1
1 2
46, 47
13. Tuntutan hidup mandiri
1 1
2 48,
49 Kesenangan 14. Senang memasak 2
1 3
50, 51, 52
15. Menikmati memasak
1 1
2 53,
54 16. Ketekunan
2 2
55, 56 17. Semangat
2 2
57, 58 Bawaan
dalam diri 18. Kesadaran dalam
diri 1
1 2
59, 60
Kepuasan 19. Merasa belum
cukup puas 1
1 2
61, 62
Motivasi Ekstrinsik
Fasilitas 20. Tersedianya alat
masak dan bahan 2
1 3
63, 64, 65
21. Tersedianya media informasi
yang mendukung 2
2 66, 67
Pengakuan dari orang
lain 22. Dukungan
1 1
68 23. Pujian
1 1
2 69,
70 Jumlah
46 24
70
Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert. Hal ini didasarkan karena variabel intensitas dan motivasi belajar memasak adalah
sebuah perilaku atau tindakan. Instrumen penelitian dibuat dengan menjabarkan variabel intensitas melihat tayangan kuliner di media televisi dan variabel motivasi
belajar memasak menjadi beberapa indikator. Dari indikator tersebut kemudian menjadi subindikator dimana dapat diukur dengan Skala Likert.
Subindikator tersebut kemudian diturunkan menjadi beberapa item pertanyaan yang
harus dijawab oleh responden. Terdapat kriteria penilaian dalam menilai data responden tersebut yaitu sebagai berikut:
62 Tabel 6. Kriteria Penilaian KuesionerAngket
Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif
Pertanyaan Nilai
Pertanyaan Niai
Sangat Setuju 4 Sangat Setuju
1 Setuju
3 Setuju 2
Tidak Setuju 2 Tidak Setuju
3 Sangat Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju 4
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Data sebuah peneilian harus memenuhi kriteria valid, reliabel dan objektif. Untuk menghasilkan data yang valid dan reliabel tersebut maka harus dilakukan terlebih
dahulu uji coba instrumen. Hal ini bertujuan agar intrumen penelitian layak digunakan, maka uji validitas dan reliabilitas instrumen perlu dilakukan. Uji coba
instrumen pada penelitian ini menggunakan responden 30 siswa kelas XI SMA Negeri 4 Yogyakarta non sampel yang memiliki kebiasaan melihat tayangan kuliner
di televisi. Dalam uji coba ini, butir soal yang gugur akan diganti dengan butir soal yang lain, namun apabila nilai butir soal dapat menutup nilai soal yang lain maka
butir soal tersebut tidak perlu diganti.
1. Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono 2012: 1. Data yang valid adalah data yang menunjukkan derajat ketepatan, yaitu ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada
objek dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Untuk mengetahui validitas instrumen tersebut, hasil uji coba instrumen yang telah
didapatkan kemudian dianalisis menggunakan validitas konstruk dan validitas isi.
63
a. Validitas Konstruk
Validitas konstruk adalah uji validitas instrumen menggunakan para ahli judgment expert yang akan mengaitkan instrumen dengan teori-teori tertentu.
Instrumen yang telah dibuat dikonsultasikan kepada para ahli kemudian para ahli akan memberikan saran-saran tertentu agar instrumen menjadi lebih layak lagi.
Pada penelitian ini, validitas konstruk dilakukan oleh dua validator dosen Pendidikan Teknik Boga yaitu Ibu Sutriyati Purwanti, M.Si dan Ibu Fitri Rahmawati, M.P.
Hasil validitas konstruk yang telah dilakukan menghasilkan bahwa instrumen penelitian ini valid dan layak untuk digunakan dalam penelitian dengan syarat
dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Perbaikan yang dilakukan adalah dengan menambah butir soal pada butir soal yang kurang detail. Meski demikian, tidak
terdapat butir soal yang perlu digugurkan. Hasil dari uji validitas ini, sebesar 60 butir soal berkembang menjadi 70 butir soal yang siap digunakan sebagai penelitian.
b. Validitas Isi
Setelah melakukan validitas konstruk, maka selanjutnya dilakukan validitas isi. Validitas isi adalah uji coba instrumen yang diterapkan kepada responden. Validitas
isi dilakukan agar mengetahui butir soal mana yang layak atau tidak layak menjadi soal.
Pada penelitian ini, uji coba instrumen dilakukan kepada 30 siswa kelas XI SMA Negeri 4 Yogyakarta non sampel yang memiliki kebiasaan melihat tayangan kuliner.
Dari hasil uji coba, selanjutnya dilakukan analisis butir soal menggunakan rumus Korelasi
Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
64 Keterangan:
r
xy
: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N
: Jumlah responden ƩX
: Jumlah Skor Item ƩY
: Jumlah Skor Total Sugiyono, 2012: 356
Berdasarkan nilai r yang diperoleh, instrumen akan dikatakan valid apabila nilai r yang dihasilkan lebih besar dari r tabel atau r
hitung
≥ r
tabel
dengan mengacu pada n responden dengan tingkat kesalahan 5, Sugiyono, 2012: 356. Dari uji coba
penelitian ini dibantu dengan program SPSS for Windows versi 16. Dalam sistem
SPSS, instrumen dapat dikatahui kevalidannya dengan membandingkan r
hitung
dan r
tabel
dengan n sebesar 30 responden. Apabila r
hitung
≥ dari 0,30, maka butir soal tersebut adalah valid. Sebaliknya, apabila r
hitung
≤ r 0,30, maka butir soal tersebut tidak valid dan harus digugurkan.
Hasil dari uji coba instrumen untuk menguji validitas instrumen yang telah diujicobakan kepada 30 responden yang memiliki kebiasaan melihat tayangan
kuliner non sampel adalah 12 butir pertanyaan gugur dan menyisakan 58 butir pertanyaan yang valid. Butir pertanyaan yang gugur adalah butir nomor 1, 2, 3, 6,
21, 22, 23, 36, 39, 47, 66 dan 67.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Sugiyono, 2012: 2 data yang reliabel adalah data yang menunjukkan derajat konsistensi keajegan. Untuk mengetahui instrumen data menghasilkan
65 data yang reliabel, maka hasil dari uji coba instrumen kemudian dihitung
menggunakan rumus Alpha Cornbrach yaitu sebagai berikut:
Sugiyono, 2012: 365 Penafsiran terhadap reabilitas instrumen dengan menganalisis besar kecilnya
koefisien korelasi. Penentuan besar kecilnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Pedoman Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien r Tingkat Hubungan
0,80 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi
0,60 sampai dengan 0,799 Tinggi
0,40 sampai dengan 0,599 Sedang
0,20 sampai dengan 0,399 Rendah
0,00 sampai dengan 0,199 Sangat rendah
Suharsimi Arikunto, 2013: 319 Dalam memberikan intrepetasi instrumen, instrumen dikatakan reliabel jika α
≥ r
tabel
. Namun apabila α ≤ r
tabe
l, maka instrumen tidak reliabel. Dalam penelitian ini analisis reabilitas instrumen dibantu menggunakan program SPSS
for Windows versi 16. Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan pada 30
responden non sampel siswa kelas XI SMA Negeri 4 Yogyakarta yang memiliki