4 bagi siswa. Apalagi dengan kebiasaan siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta yang
menyukai tayangan kuliner di televisi, hal ini tentunya akan memberikan pengaruh- pengaruh tertentu dalam diri siswa. John Hoffman 2012: 44 menyampaikan bahwa
usia remaja merupakan usia dimana mudah terpengaruh dari lingkungan-lingkungan sekitarnya. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti apakah dengan kebiasaan siswa
melihat tayangan kuliner di televisi memberikan pengaruh pada motivasi belajar memasak. Karena, motivasi belajar memasak dapat timbul dipengaruhi faktor
internal dan eksternal Myron H. Dembo 2004: 53. Siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta merupakan siswa yang cukup sibuk pada hari
Senin hingga Sabtu. Adapun pada Hari Minggu, siswa cenderung menghabiskan waktu luang untuk bersantai di rumah dengan melihat berbagai tayangan televisi
diantaranya yaitu tayangan kuliner. Televisi merupakan media massa yang cukup kuat dalam memberi pengaruh dalam diri penonton Christel Antonia Russel, dkk
2004: 154-155. Pada penelitian Muhammad Yusuf Arifianto 2010: 56 mengenai pengaruh
tayangan “Wisata Kuliner” terhadap pengetahuan mahasiswa AMPTA Yogyakarta diketahui bahwa dengan melihat tayangan “Wisata Kuliner” tersebut mampu
memberi kepuasan akan kebutuhan informasi pada mahasiswa AMPTA mengenai dunia kuliner di Indonesia. Dengan mengacu hasil survei bahwa salah satu
kebiasaan siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta adalah melihat tayangan kuliner di waktu senggang, maka hal ini menjadi cukup menarik untuk mengetahui apakah dengan
5 melihat tayangan kuliner di televisi juga memberikan pengaruh yang sama bagi
siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta, terutama dalam motivasi belajar memasak. Saat ini memasak merupakan hal yang diminati oleh siapapun, baik laki-laki
maupun perempuan. Hasil survei juga menunjukkan input mahasiswa yang masuk pada Program Studi Pendidikan Teknik Boga yang berasal dari siswa Sekolah
Menengah Atas baik laki-laki maupun perempuan juga mengalami pengingkatan. Ini berarti dunia kuliner saat ini sudah jauh berkembang. Oleh karena itu, penelitian
yang b erjudul “Pengaruh Intensitas Melihat Tayangan Kuliner di Media Televisi
Terhadap Motivasi Belajar Memasak Siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta” perlu dilakukan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Belum adanya persiapan yang matang pada penerapan kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta.
2. Adanya mata pelajaran baru pada penerapan kurikulum 2013 di SMA yaitu Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan membutuhkan adanya guru
pengampu yang berkompeten dan fasilitas pendukung yang memadai yang saat ini belum tersedia di SMA Negeri 4 Yogyakarta.
3. Pada Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan belum diterapkan sistem pembelajaran yang tepat pengajar yang berkompeten padahal akan sangat
berpengaruh pada efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.
6 4. Peranan televisi mayoritas dijadikan sebagai sarana informasi dan hiburan,
adapun menjadikannya sebagai sumber pembelajaran masih kurang. 5. Tayangan kuliner di televisi belum digunakan sebagai sumber belajar pada
Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan padahal tayangan kuliner tersebut mempresentasikan keadaan pangsa pasar dan peluang usaha di
bidang kuliner saat ini. 6. Memasak merupakan hal yang berkaitan erat pada tayangan kuliner di
televisi namun belum diketahui apakah tayangan tersebut dapat menumbuhkan motivasi belajar memasak dalam diri siswa SMA Negeri 4
Yogyakarta.
C. Batasan Masalah
Media televisi memberikan banyak pengaruh pada penonton. Salah satunya disebabkan oleh intensitas melihat tayangan dari televisi tersebut. Saat ini banyak
tayangan-tayangan menarik yang ada di televisi. Tayangan tersebut disajikan dari berbagai stasiun televisi, namun pada penelitian kali ini akan mengkhususkan pada
tayangan kuliner saja yang disajikan di stasiun televisi seperti Trans TV, Trans 7, RCTI, Kompas TV, Global TV, MNC TV dan ANTV.
Pengaruh yang diakibatkan dari intensitas melihat tayangan kuliner juga beraneka ragam. Intensitas melihat tayangan kuliner dapat mempengaruhi minat,
bakat, pengetahuan, maupun motivasi seseorang dalam belajar memasak. Namun dalam penelitian ini akan dikhususkan pada motivasi belajar memasak pada diri
7 siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta kelas XI, khususnya pada masakan Indonesia,
masakan Asia, dan masakan Barat.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana intensitas melihat tayangan kuliner di televisi pada siswa SMA
Negeri 4 Yogyakarta? 2. Bagaimana motivasi belajar memasak siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta?
3. Bagaimana pengaruh intensitas melihat tayangan kuliner di televisi terhadap motivasi belajar memasak siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui intensitas melihat tayangan kuliner di televisi siswa SMA Negeri 4
Yogyakarta. 2. Mengetahui motivasi belajar memasak siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta.
3. Mengetahui pengaruh intensitas melihat tayangan kuliner di televisi terhadap motivasi siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta belajar memasak.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Jurusan
a. Sebagai sumber referensi mengenai pengaruh tayangan kuliner di televisi terhadap motivasi siswa belajar memasak siswa SMA.
8 b. Sebagai pembanding antara motivasi siswa SMA dan SMK dalam
motivasinya belajar memasak.
2. Bagi SMA Negeri 4 Yogyakarta
a. Sebagai sumber referensi baru mengenai ada ataupun tidakmya motivasi belajar memasak dalam diri sisiwa SMA N 4 Yogyakarta.
b. Sebagai sumber informasi baru mengenai seberapa besar pengaruh tayangan kuliner di televisi terhadap motivasi siswa belajar memasak.
3. Bagi Mahasiswa
1. Sebagai bahan pengetahuan baru mengenai pentingnya sumber belajar dan pentingnya memanfaatkan sumber belajar yang ada untuk
menambah wawasan dan menunjang keahlian. 2. Sebagai sumber referensi bagi mahasiswa mengenai seberapa besar
pengaruh tayangan kuliner di televisi terhadap motivasi siswa belajar memasak.
3. Sebagai sumber informasi baru bagi siswa terkait motivasi siswa SMA Negeri untuk belajar memasak.