106 Intensitas melihat tayangan kuliner memberikan pengaruh yang cukup signifikan
terhadap tingginya motivasi belajar memasak siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta. Akibat melihat tayangan kuliner di televisi, siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta
menunjukkan adanya keinginan, semangat, niat dan kemauan dalam diri untuk belajar memasak. Adanya fasilitas alat, bahan dan informasi dan juga adanya-
dukungan serta pujian yang didapatkan dari orang lain cukup mempengaruhi motivasi mereka belajar memasak.
Dari hasil penelitian, sebesar 17, 97 siswa memiliki intensitas melihat tayangan kuliner yang tinggi, sedangkan 82,02 siswa memiliki intensitas melihat tayangan
kuliner yang sedang. Adapun dalam segi motivasi belajar memasak, sebesar 44,943 siswa memiliki motivasi belajar memasak yang tinggi, sedangkan sebesar
55,056 siswa memiliki motivasi belajar memasak yang sedang. Pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya intensitas melihat tayangan kuliner
terhadap motivasi belajar memasak siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta adalah sebesar 63. Hal ini menggambarkan bahwa tayangan kuliner di media televisi merupakan
media yang cukup efektif memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar memasak seseorang yang dapat dikatakan memiliki pengetahuan minim mengenai dunia
memasak. Adapun sisanya yaitu 37 dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar memasak salah satunya
yaitu sistem pembelajaran. SMA Negeri 4 Yogyakarta adalah sekolah umum dimana keterampilan memasak bukan menjadi sebuah mata pelajaran wajib, sehingga
kesadaran untuk belajar memasak adalah sesuatu naluri dalam diri. Karen Wistoft,
107 2012: 14 dalam
Journal of Adventure Education and Outdoor Learning. The Desire to Learn as a Kind of Love: Gardening, Cooking and Passion in Outdoor Education
menghasilkan bahwa anak-anak pada sekolah khusus alam “Garden for Bellies”
sangat bersemangat dalam belajar bercocok tanam, memasak, atau kegiatan lainnya dikarenakan sistem pendidikan sekolah alam yang sangat mendukung yang dikemas
secara menyenangkan. Penelitian Nanik Kristiana yang berjudul “Pengaruh
Game online Sara’s Cooking Class terhadap minat dan motivasi belajar siswa kelas X Jasa Boga pada Mata
Pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental di SMK 1 Sewon menunjukkan bahwa terdapat peningkatan minat dan motivasi belajar memasak pada Mata Pelajaran
Kontinental setelah diberlakukannya game Online Sara’s Cooking Class. Hal ini
membuktikan bahwa pada pembelajaran yang dikemas secara menyenangkan akan meningkatkan minat dan motivasi belajar pada diri seseorang, itu berarti bahwa
sistem pembelajaran merupakan sebuah sistem yang ada di bawah sistem pendidikan. Artinya, faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar memasak
seseorang salah satunya adalah dengan adanya sistem pendidikan yang mendukung.
108
BAB 5 SIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian melalui analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Intensitas melihat tayangan kuliner di media televisi siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta pada katagori tinggi sebanyak 16 siswa 17,97, katagori
sedang sebanyak 73 siswa 82,02 adapun katagori rendah sebanyak 0 siswa 0.
2. Motivasi belajar memasak siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta pada katagori tinggi sebanyak 40 siswa 44,94, katagori sedang sebanyak siswa 49
55,05, dan katagori rendah sebanyak 0 siswa 0. 3. Terdapat pengaruh intensitas melihat tayangan kuliner di media televisi
terhadap motivasi belajar memasak siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta dengan korelasi sebesar 63; R
xy
=0,412 dengan R
2
= 0,639. Adapun nilai probabilitas p = 0,000 p 0,05 sedangkan R
tabel
= 0,207.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh intensitas melihat tayangan kuliner di media televisi terhadap motivasi belajar memasak siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta ini
memiliki beberapa keterbatasan yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian ini terbatas pada populasi yaitu 120 siswa kelas XI SMA Negeri 4
Yogyakarta yang memiliki kebiasaan melihat tayangan kuliner di televisi.
109 2. Teknik pengumpulan data penelitian ini terbatas pada angketkuesioner
dengan validasi instrumen berupa validasi konstruk dari expert judgement,
validasi isi, dan reabilitas instrumen. Peneliti tidak melakukan observasi secara lansung kegiatan melihat tayangan kuliner sehingga mengandalkan
penuh pada kejujuran responden. 3. Penelitian ini bukan merupakan penelitian yang berkesinambungan sehingga
hanya terbatas pada waktu penelitian yang relatif singkat sehingga dimungkinkan data kurang objektif.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas adalah sebagai berikut:
1. Siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta cukup antusias pada bidang kuliner sehingga apabila perlu SMA Negeri 4 Yogyakarta dapat memberikan wadah bagi para
siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang kulinernya seperti dengan diadakannya program keterampilan memasak.
2. Tayangan kuliner di media televisi merupakan media yang sangat berpengaruh bagi para penontonnya dalam meningkatkan wawasan dan
motivasinya dalam bidang kuliner sehingga kualitas tayangan perlu ditingkatkan.
3. Motivasi belajar memasak dapat tumbuh dalam diri siapapun juga bukan hanya dalam diri siswa SMK namun dapat juga tumbuh dalam diri siswa SMA
110 sehingga hendaknya para akademisi dan pemerhati dunia kuliner menjadikan
hal ini sebagai sebuah wawasan. 4. Pengaruh intensitas melihat tayangan kuliner di media televsi terhadap
motivasi belajar memasak siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta adalah sebesar 63. Adapun 37 sisanya berasal dari faktor lain yang perlu diteliti.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Cholid Nabruko Abu Achmadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara. Christel Antonia Russel. 2004. The Consumpstion of Television Programming:
Development and Validation of Connectedness Scale. Journal of Consummer
Research. Vol. 31 June 2004. Cristina Blakey. 2011. Consuming Place: Tourism’s Gastronomy Connection.
Journal of University of Hawaii. Vol.I. No.10 Hlm. 51-53. Endang Mulyatiningsih. 2011.
Riset Terapan Bidang Pendidikan dan Teknik. Yogyakarta: UNY Press.
Ervi Virna N. 2007. Wisata Kuliner, Bukan Sekedar Wisata Pemuas Nafsu Perut. Warta Pariwisata. Hlm. 1-4.
Haidir Ahmad. 2012. Hubungan Intensitas Menonton Tayangan Acara Memasak di Televisi Terhadap Pengetahuan Bidang Boga Pada Siswa Kelas XII Jasa Boga
SMK Negeri 6 Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartini Retnaningsih. 2012. Masalah Kurikulum Baru Tahun 2013. Jurnal. Vol. 1V,
No. 24IIP3DIDesember2012. Heru Effendy. 2008.
Industri Pertelevisian Indonesia. Jakarta: Erlangga. Imam Sukamto. 2013. Acara TV ini Paling Digemari Penonton Indonesia. Diakses
dari http:www.tempo.coreadnews20130306090465467Acara-TV-Ini-
Paling-Digemari-Penonton-Indonesia . Pada tanggal 26 Februari 2014 pukul
08.26 WIB. Istanto Wahyu Djatmiko. 2013.
Pedoman Penyusunan Tugas Akhir Skipsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
John Hoffman. 2012. Straight Talk About Teens. The Psychology Foundation of
Canada. John. P. Houston. 1985.
Motivation. New York: Macmillan Publishing Company.