34
BAB III PROFIL UST KHOLILI DAN GAMBARAN UMUM MADRASAH DINIYAH
TAKMILIYAHPESANTREN TARBIYATUS SHIBYAN
A. Profil Ust. Kholili
1. Latar belakang keluarga
Nama l engkapnya Kholili bin H. Ridho’i. Beliau dilahirkan pada hari
Rabu tanggal 17 Agustus 1973 di desa Kampao, Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur. Belia
u lahir dari pasangan H. Ridho’i dan Hj. Juhairiyah. Kholili adalah anak ke 5 dari 10 bersaudara.
Konon menurut cerita keluarga terdekat, saat bendera merah putih dikibarkan di atas tiang dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan
oleh semua santri dan siswa yang belajar di lembaga yang diasuh oleh Kh. Muchlis Nawawi kakak kandung pada saat itulah Kholili kecil lahir.
1
H. Ridho’i adalah orang kampung yang aslinya dari daerah Madura dan
ia dikenal sebagai sosok yang berjiwa dermawan. Dan pekerjaannya sebagaimana layaknya orang kampung, adalah sebagai petani, dan terkadang
juga merantau dengan cara berdagang ke kota-kota besar, seperti Surabaya, Bali dan Jakarta.
Sejak beliau menyelesaikan studynya di SD Daarul Rahman Jakarta pada tahun 1986, dan pada saat itulah ibunda tercinta meninggal dunia dengan
kesedihan yang mendalam akhirnya beliau memutuskan untuk kembali ke Bangkalan Madura Jawa Timur tempat kelahiran beliau. Sejak itu Ustad
1
Wawancara Pribadi dengan H. Syafi’ih
35 Kholili tinggal bersama kakanya Kh. Muchlis Nawawi. Kehidupan yang
terkadang kurangnya rasa kasih sayang dan belainya dari seorang ayah, tetapi tidak membuat beliau putus asa. Setelah ibunda meninggalkan nya beliau
melanjutkan bidang study SLTP Negeri Sampang Madura dan juga beliau menimba ilmunya di Pesantren Raudlotul Ulum Arrahmaniyyah.
Beliau tidak pernah putus asa dalam keadaan yang sulit dalam menjalani kehidupan beliau tetap optimis untuk mencapai keinginannya dan cita-
citanya. Walaupun terkadang rasa sedih datang menghampiri, ketika melihat teman-teman yang lainnya dikunjungi oleh kedua orang tua, dan sanak
saudara mereka. Hidup dalam kekurangan, hanya memiliki beberapa stel pakaian, jika ingin membeli buku beliau harus rela mengorbankan uang
sakunya, semua itu tidak membuat beliau patah arah. Justru dengan keadaan yang seperti inilah beliau terus berusaha keras untuk dapat terus meraih
pretasi demi kelangsungan hidupnya dimasa yang akan datang.
2
Setelah dewasa beliau merantau ke ibu kota Jakarta. Di Jakarta beliau menjalani kehidupan yang tidak jauh dari kehidupan saat beliau kecil, yaitu
kehidupan yang sulit dan penuh dengan pengorbanan namun dengan semua ini beliau tidak penah putus asa dalam mengarungi bahtera kehidupan.
Dan sampai pada akhirnya beliau menemukan jodohnya yang tak lain adalah adik kelasnya sewaktu dipesantren, beliau bertemu dalam suatu acara
buka puasa bersama yang diadakan IRMAS Ikatan Remaja Santri Madura. Singkat cerita setelah mendapat restu dari kedua orang tua, beliau
bertunangan pada tahun 1998. Ketika dua tahun berjalan akhirnya ustad
2
Wawancara Pribadi dengan H. Syafi’ih
36 Kholili menikahi seorang wanita yang merupakan adik kelasnya di Pesantren
Daarul Rahman yang bernama Kholilah Nasir tepatnya pada tahun 2000. Setelah menikahinya beliau pun dikarunia seorang anak perempuan yang
diberi nama Najmatul Ulya Kholili. Hari-hari beliau menjadi lebih bahagia dengan kelahiran sang buah hati. Dua tahun kemudian, kebahagian beliau
semakin bertambah dengan kelahiran buah hatinya yang kedua yang diberi nama Zahwa Kholili. Saat ini kedua putrinya masih duduk di bangku sekolah
dasar.
3
2. Latar Belakang Pendidikan
Ustad Kholili merupakan orang yang bekerja keras untuk merahai cita-cita dan keinginannya. Sejak kecil Kholili ia dididik untuk menjadi orang yang
mencintai agamanya dan siap membangun bangsa dan agama. Hal ini terlihat dalam dunia pendidikan yang beliau tempuh. Ustad Kholili menempuh SD dari
tahun 1981 sampai 1986. Prestasi selalu didapatkan beliau dalam mengarungi dunia pendidikan. Walaupun kehidupan ekonomi keluarga yang minim namun
semua itu tidak membuat beliau patah semangat, tak mengherankan kalau beliau adalah anak kebanggan orang tuanya.
4
Setelah lulus, Ustad Kholili pun melanjutkan pendidikannya di Madura Jawa Timur, karena pada saat itu ibunda beliau meninggal dunia, akhir nya beliau
melanjutkan pendidikannya di tanah kelahirannya. Beliau sekolah di SMPN Negeri Sampang Madura. Pada tahun 1986 sampai 1989.
5
3
Wawancara Pribadi dengan Kholili Pemimpin Pesantren Tarbiyatus Shibyan 12 Juli 2012
4
Wawancara Pribadi dengan Kholili
5
Wawancara Pribadi dengan Kholili
37 Kemudian Pada saat itu beliau melanjutkan studynya di Madrasah Aliyah Al-
Mas’udiyah dan sekaligus Lembaga Pendidikan Ma’rif Sampang Madura sehingga lulus pada tahun 1993. karena beliau masuk kedunia pesantren ketika ia
masuk ke sekolah SMP beliau mempelajari kitab-kitab kuning bukan itu saja pendidikan berbasis modern, yaitu perpaduan antara pelajaran umum dan dengan
agama dan ditambah dengan adanya komunikasi dua bahasa, yaitu Arab dan Inggris.
6
Niat tekad Beliau, tidak cukup hanya dibangku Madrasah Aliyah saja akan tetapi ia melanjutkan keperguruan tinggi S1 yaitu disebuah Institut Islam Daarul
Rahman IID Djakarta pada tahun 1994. Dan melanjutkan S2 di Universitas Islam Djakarta UID. Beliau merupakan seorang aktivis yang berkecimpung
diberbagai organisasi. Baik dari organisasi mahasiswa maupun organisasi yang ada di sampang Madura.
7
Beliau pernah menjabat ketua umum Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab HIMMAH PBA Fakultas Tarbiyah UID priode 1994-1995.
Setahun kemudian beliau menjadi ketua umum senat mahasiswa Fakultas Tarbiyah, UID periode 1995-1997. Dan organisasi mahasiswa lainnya, sedangkan
dalam organisasi pesantren menjabat menjadi Wakil Ketua Umum Yayasan Mubarokatul Imanah Jakarta dan setelah itu menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif
Ikatan Kerabat Santri dan Alumni Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Arrahmaniya Pramian, Sampang IQBAL RUM Pimpinan Daerah DKI Jakarta,
periode 2000-2004.
8
6
Wawancara Pribadi dengan Kholili
7
Wawancara Pribadi dengan Kholili
8
Wawancara Pribadi dengan Kholili