Bab ini membahas akanTinjauan Terhadap Putusan merupakan penutup, yang terdiri dari kesimpulan terhadap

perceraian dapat diminta oleh salah satu pihak atau kedua belah pihak untuk mengakomodasi realitas-realitas tentang perkawinan yang gagal. 17 Meskipun begitu, perceraian merupakan sesuatu hal yang sangat dibenci dalam Islam meskipun kebolehannya sangat jelas dan hanya boleh dilakukan ketika tidak ada jalan lain yang dapat ditempuh oleh kedua belah pihak. 18 Ada beberapa bentuk perceraian yang diakui dalam Islam: a perceraian karena kematian suami atau istri; b talak, yang berasal dari pihak suami; c al-ila’; d khuluk, dan; e mubara’ah, yang berasal dari pihak istri; f li’an; g fasakh. 19 Suatu Perkawinan dapat putus dan berakhir karena berbagai hal, antara lain karena terjadinya talak yang dijatuhkan oleh suami terhadap istrinya, atau karena perceraian yang terjadi antara keduanya, baik cerai talak maupun cerai gugat atau karena sebab-sebab lain. Talak sendiri merupakan metode perceraian yang paling sederhana, dan secara hukum hanya bisa dilaksanakan oleh suami karena alasan tertentu atau tanpa alasan sama sekali, pada prinsipnya seorang suami bisa menceraikan istrinya melalui pernyataan sederhana: “Saya menceraikan kamu” sebaliknya, istri juga bisa mengakhiri perkawinan melalui khuluk dengan kerelaan suami, atau dengan fasakh melalui putusan pengadilan. 20 17 Haifah A. Jawad, Otentisitas Hak-hak Perempuan, hlm. 232. 18 Seperti dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh ibnu umar.Lihat dalam sulayman ibn Asy’ats Abu Dawud al-Sijistani, Sunan Abu Dawud, Beirut: Dar al Fikr, tt, juz I, h. 661. 19 Asaf A.A. fyzee, Outline of Muhammad Law, London:Oxford University Press, 1995, cet. II, h. 139. 20 Mashood A. Baderin, Hukum International dan HAM, h. 152. Menurut ketentuan Undang-undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan pasal 38, bahwa perkawinan dapat putus karena kematian, perceraian, dan atas keputusan pengadilan. Putusannya perkawinan karena kematian sering disebut oleh masyarakat dengan sebutan cerai mati. Sedangkan putusannya perkawinan karena perceraian ada dua sebutan yaitu cerai gugat dan cerai talak. 21

1. Cerai Talak

Cerai talak biasanya hanya berlaku bagi mereka yang melangsungkan perkawinan menurut agama Islam, Islam menetapkan hak talak itu berada di tangan suami, yakni memiliki hak mentalak tiga kali talak. Namun demikian hak itu tidak dapat digunakan suami begitu saja dengan sewenang-wenang. Suami yang hendak melakukan talak terhadap istrinya harus didepan pengadilan agama yang berwenang. Berikut penjelasan talak lebih rinci: Talak berasal dari bahasa Arab yaitu kata “Thalak” artinya lepasnya suatu ikatan perkawinan dan berakhirnya hubungan perkawinan. 22 menurut istilah syarak talak adalah: “Melepas tali perkawinan dan mengakhiri hubungan suami istri”. 23 Jadi talak ialah menghilangkan ikatan perkawinan sehingga setelah hilangnya ikatan perkawinan itu istri tidak lagi halal bagi suaminya. Ini 21 Abd.Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, Jakarta, Kencana, 2006, h.192. 22 H.S.A. Al-Hamdani, Risalah Nikah Hukum Perkawinan Islam. Jakarta, Pustaka Amani, 2002. hlm. 202 . 23 H. Abd. Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, Jakarta, Kencana, 2006 h. 191.