Halaman 1 dari 21 hal, Putusan Nomor : 184Pdt.G2011PA.Dpk
P U T U S A N
Nomor : NOMOR PERKARA
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Depok yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata tertentu cerai talak pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan seperti terurai di bawah ini
dalam perkara antara :
NAMA PEMOHON , umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan swasta,
tempat tinggal di ALAMAT Kota Depok, selanjutnya di
sebut Pemohon; M e l a w a n
NAMA TERMOHON , umur 29 tahun , agama Islam, pekerjaan - tempat tinggal di
ALAMAT , Kota Depok selanjutnya di sebut Termohon ;
Pengadilan Agama tersebut ; Telah memeriksa berkas perkara yang bersangkutan ;
Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon; Telah memeriksa bukti-bukti dalam persidangan ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Bahwa Pemohon dengan suratnya tertanggal TANGGAL telah mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon ke Pengadilan Agama Depok, yang kemudian
terdaftar dalam register sebagai perkara Nomor : NOMOR PERKARA , tanggal TANGGAL dengan mengajukan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut ;
1. Bahwa pemohon adalah suami sah Termohon, yang pernikahanya dilaksanakan pada
tanggal
TANGGAL
, di Kantor KUA Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, kutipan akta nikah nomor : NOMOR tanggal TANGGAL , yang dikeluarkan oleh Kantor
urusan Agama KUA Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok;
2. Bahwa selama berumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah bergaul bagai
mana layaknya suami istri ba’dadukhul da telah dikaruniai 2Dua orang anak bernama :
a. NAMA ANAK , perempuan lahir tanggal 8 Mei 2004; b. NAMA ANAK , laki-laki lahir tanggal 02 Juni 2005;
Halaman 2 dari 21 hal, Putusan Nomor : 184Pdt.G2011PA.Dpk
3. Bahwa semula rumah tangga antara Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis,
tetapi sejak bulan Desember 2004 sampai sekarang antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus, disebabkan:
a. Termohon sering meninggalkan rumah tangga tanpa seizin pemohon dan anak-anak ditelantarkan begitu saja ;
b. Termohon suka berbohong masalah keuangan, seperti Termohon mengambil tabungan anak-anak menggadaikan motor tanpa seijin Pemohon dengan alasan
untuk operasi orang tuanya, akan tetapi setelah Pemohon mendesak menanyakan kepada orang tuanya ternyata tidak benar orang tuanya tidak dioperasi, Kemudian
Pemohon bertanya kepada Termohon dikemanakan uangnya Termohon diam saja malah Termohon minta di kembalikan ke rumah orang tuanyaminta cerai ;
c. Apabila ada masalah Termohon suka berbicara kepada orang tuanya bahkan kepada teman-temannya, artinya Termohon tidak bisa menjaga rahasia
rumahtangga ; d. Apabila Pemohon menasehati Termohon tidak mau menerima malah Termohon
suka minta cerai ; e. Termohon tidak ada tanggung jawab terhadap rumah tangga dengan terbukti suka
meninggalkan pergi anak-anak dan tanpa sepengetahuan Pemohon ;
4. Bahwa bulan Desember 2008 merupakan puncak perselisihan dan pertengkaran dalam
rumah tangga Pemohon dan Termohon, hal ini disebabkan Pemohon memberi nasehat kepada Termohon malah Termohon marah-marah dan minta pulang ke rumah orang
tuanya, akhirnya Termohon pulang kerumah orang tuanya: 5.
Bahwa sejak bulan Desember 2008 sampai sekarang antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah:
6. Bahwa Pemohon telah berupaya bersabar selama lebih kurang 3tiga tahun agar rumah
tangga Pemohon dan Termohon kembali rukun, namun upaya tersebut tidak
membuahkan hasil karena Termohon tidak berubah sikapnya: 7.
Bahwa anak Termohon dan Pemohon Bernama : NAMA ANAK tgl lahir TANGGAL
LAHIR dan NAMA ANAK , laki-laki, lahir TANGGAL LAHIR sekarang tinggal bersama Pemohon untuk itu mohon hak asuhnya di tetapkan berada pada Pemohon
sebagai ayah kandungnya ; 8.
Bahwa dengan beberapa kejadian tersebut di atas, rumah tangga antara Pemohon dan
Termohon sudah tidak dapat dibina dengan baik lagi, sehingga rumah tangga yang sakinah, mawaddah,dan rahma,tidak tercapai,pemohon merasa menderita lahir bathin
da sudah tidak mungkin lagi untuk meneruskan rumah tangga dengan Termohon serta
tidak ada jalan terbaik kecuali perceraian;