Tanya: Bolehkan dalam memutus perkara tentang hadhanah hakim menyimpangi
Halaman 4 dari 21 hal, Putusan Nomor : 184Pdt.G2011PA.Dpk Bahwa terhadap permohonan Pemohon berikut keterangan tambahannya tersebut,
Termohon memberikan jawaban secara lisan sebagai berikut; 1.
Bahwa benar Pemohon adalah suami sah Termohon yang menikah tanggal TANGGAL;
2. Bahwa benar selama berumah tangga kami telah bergaul sebagaimana layaknya
suami isteri, benar waktu nikah Termohon dalam keadaan hamil sekitar 3 tiga bulan dan telah dikaruniai anak 2 dua orang yang bernama
a. NAMA ANAK , perempuan tgl lahir TANGGAL LAHIR; b. NAMA ANAK , laki-laki, lahir TANGGAL LAHIR;
3. Bahwa benar semula rumah tangga kami rukun dan harmonis dan sejak Desember
2004 mulai adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus; a. Bahwa tidak benar Termohon pergi tanpa izin dari Pemohon karena Termohon
menta izin dengan Pemohon terkadang diizinkan dan terkadang tidak ketika pulangnya jadi bertengkar;
b. Bahwa benar uang tabungan anak sekitar Rp. 8.000.000,- delapan juta rupiah diambil digunakan untuk modal dagang, keperluan Termohon, dipinjam teman,
benar motor juga dijual seharga Rp.5.000.000,- lima juta rupiah uangnya digunakan untuk nambah modal dagang dan keperluan Termohon serta dipakai
untuk membantu berobat orangtua; c. Tidak benar karena Termohon tidak bergaul dengan tetangga;
d. Tidak benar Pemohon menasihati Termohon tetapi Pemohon bicaranya kurang baik, tangan melayang dan benar saya suka minta cerai;
e. Tidak benar
Termohon tidak
bertangungjawab, karena
Termohon bertanggungjawab dengan keluarga;
4. Bahwa benar Desember 2008 merupakan puncak perselisihan dan pertengkaran di
antara kami; 5.
Bahwa benar sejak Desember 2008 kami telah berpisah rumah karena Termohon diantarkan oleh Pemohon ke rumah orangtua, dan benar sejak berpisah beberapa kali
pulang dan menginap; 6.
Bahwa benar Pemohon dengan Termohon telah bersabar tetapi tidak dapat rukun kembali;
7. Bahwa benar keluarga juga telah berupaya merukunkan kami tetapi tidak berhasil;
8. Bahwa Termohon tidak keberatan atas permohonan cerai dari Pemohon ;
9. Bahwa Termohon menerima mut’ah yang akan diberikan Pemohon tersebut tetapi
untuk nafkah iddah mohon agar Pemohon memberikan setiap harinya sebanyak Rp 200.000,- dua ratus ribu rupiah karena sesuai dengan penghasilannya;