dan keadilan harus memenuhi harapan dari para pencari keadilan yang. selalu  menghendaki  peradilan  yang sederhana, cepat, tepat, dan biaya
ringan, hal mana Pengadilan Agama Depok sebagai pelaksana Visi dan Misi  Mahkamah  Agung  RI  yang  dijabarkan  oleh  Direktorat  Jenderal
Badan  Peradilan  Agama,  yaitu: Visi  “Terwujudnya  putusan  yang  adil
dan berwibawa, sehingga kehidupan masyarakat menjadi tenang, tertib
dan  damai  di  bawah  lindungan  Allah  SWT” dan Misi  :  “Menerima,
memeriksa,  mengadili  dan  menyelesaikan  perkara-perkara  yang diajukan oleh umat islam Indonesia di bidang perkawinan, warisan dan
wasiat,  wakaf,  zakat,  infak,  hibah,  shodaqoh  dan  ekonomi  syari’ah, secara cepat, sederhana dan biaya ringan”.
68
1.  Visi dan Misi Pengadilan Agama Depok
Pengadilan Agama Depok sebagai underbow Mahkamah Agung RI memiliki  komitmen  dan  kewajiban  yang  sama  untuk  mengusung
terwujudnya  peradilan  yang  baik  dan  benar  serta  dicintai  masyarakat. Atas dasar  itu  maka Pengadilan  Agama depok telah  menjabarkan  visi
dan  misi  tersebut  dalam visi  dan  misi  Pengadilan  Agama  Depok,
yaitu :Visi Pengadilan Agama depok adalah Terwujudnya Pengadilan Agama Depok Yang Agung.
Hal  ini  mengandung  makna  bahwa  Pengadilan  Agama  Depok  siap bersama-sama peradilan lainnya meningkatkan kinerja yang lebih baik
68
Di akses yang bersumber dari www.pa-depok.go.id
pada tanggal 14 september 2015
demi  menjaga  kehormatan  dan  martabat  serta  wibawa  peradilan  yang didedikasikan dalam bentuk misi Pengadilan Agama Depok, yaitu :
1.  Meningkatkan pelayanan penerimaan perkara. 2.  Membuka akses publik seluas-luasnya.
3.  Mewujudkan  proses  pemeriksaan  perkara  yang  sederhana,  cepat dan dengan biaya ringan;
4.  Mewujudkan  putusanpenetapan  yang  memenuhi  rasa  keadilan, kepastian hukum dan dapat dilaksanakan eksekutabel.
5.  Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. 6.  Meningkatkan  pelaksanaan  pengawasan  terhadap  kinerja  dan
perilaku aparat Pengadilan agar berlaku jujur dan berwibawa serta agar Peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya.
69
2. Tugas Pokok Dan Fungsi Pengadilan Agama Depok
Pengadilan  Agama,  yang  merupakan  Pengadilan  Tingkat  Pertama bertugas  dan  berwenang  memeriksa,  memutus,  dan  menyelesaikan
perkara-perkara  ditingkat  pertama  antara  orang-orang  yang  beragama Islam  dibidang  perkawinan,  kewarisan,  wasiat  dan  hibah  yang
dilakukan  berdasarkan  hukum  Islam,  serta  wakaf  dan  shadaqah, sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Undang-undang Nomor 50 Tahun
2010 tentang Peradilan Agama. Untuk  melaksanakan  tugas  pokok  tersebut,  Pengadilan  Agama
mempunyai fungsi sebagai berikut :
69
Di akses yang bersumber dari www.pa-depok.go.id pada tanggal 14 september 2015
1.  Memberikan pelayanan
teknis yustisial
dan administrasi
kepaniteraan  bagi  perkara  tingkat  pertama  serta  penyitaan  dan eksekusi;
2.  Memberikan  pelayanan  dibidang  administrasi  perkara  banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya;
3.  Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama umum, kepegawaian dan keuangan
kecuali biaya perkara; 4.  Memberikan  Keterangan,  pertimbangan  dan  nasehat  tentang
Hukum  Islam  pada  Instansi  Pemerintah  di  daerah  hukumnya, apabila  diminta  sebagaimana  diatur  dalam  Pasal  52  Undang-
Undang  Nomor  50   Tahun  2010  tentang  Perubahan  Kedua  Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
5.  Memberikan  pelayanan  penyelesaian  permohonan  pertolongan pembagian  harta  peninggalan  diluar  sengketa  antara  orang-orang
yang  beragama  Islam  yang  dilakukan  berdasarkan  hukum  Islam sebagaimana  diatur  dalam  Pasal  107  ayat  2  Undang-Undang
Nomor  3   Tahun  2006  tentang  Perubahan  Atas  Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
6.  Waarmerking  Akta  Keahliwarisan  di  bawah  tangan  untuk pengambilan deposito tabungan, pensiunan dan sebagainya;
7.  Pelaksanakan  tugas-tugas  pelayanan  lainnya  seperti  penyuluhan hukum,  pelaksanaan  hisab  rukyat,  pelayanan  risetpenelitian  dan
sebagainya.
3. Kekuasaan atau Yuridiksi
Tiap Pengadilan Agama mempnyai wilayah hukum tertentu. Dalam hal  ini  meliputi  satu  kota  madya  atau  satu  kabupaten,  atau  dalam
keadaan  tertentu  sebagai  pengecualian,  mungkin  lebih  atau  mungkin kurang.
70
Wilayah Hukum Pengadilan Agama Depok meliputi Wilayah Kota
Depok.
Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6o 19’ 00” – 6o 28’ 00” Lintang Selatan dan 106o 43’ 00” – 106o  55’ 30” Bujur
Timur.  Secara  geografis,  Kota  Depok  berbatasan  langsung  dengan Kota Jakarta atau berada dalam lingkungan wilayah Jabotabek.
Bentang alam Kota Depok dari Selatan ke Utara merupakan daerah dataran  rendah   perbukitan  bergelombang  lemah,  dengan  elevasi
antara  50  –  140  meter  diatas  permukaan  laut  dan  kemiringan lerengnya  kurang  dari  15.  Kota  Depok  sebagai  wilayah  termuda  di
Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar 200,29 km2. Kondisi geografisnya dialiri oleh sungai-sungai besar yaitu Sungai
Ciliwung  dan  Cisadane  serta  13  sub  Satuan  Wilayah  Aliran  Sungai. Disamping  itu  terdapat  pula  25  situ.  Data  luas  situ  pada  tahun  2005
70
A. Basiq Djalil, Peradilan Islam, Jakart a: Amzah, 2012, h. 203.
sebesar  169,68  Ha,  dengan   kualitas  air  rata-rata   buruk  akibat tercemar.
Kondisi  topografi  berupa  dataran  rendah  bergelombang  dengan kemiringan  lereng  yang  landai  menyebabkan  masalah  banjir  di
beberapa wilayah, terutama kawasan cekungan antara beberapa sungai yang  mengalir  dari  selatan  menuju  utara:  Kali  Angke,  Sungai
Ciliwung, Sungai Pesansggrahan dan Kali Cikeas.
2. Deskripsi Perkara Putusan No.184Pdt.G2011PA.Dpk
Pada  perkara  Nomor  184Pdt.G2011PA.Dpk  diketahui  bahwa  antara pemohon  dan  termohon  telah  melangsungkan  pernikahan  pada  bulam
Desember  tahun  2003  yang  dicatat  oleh  pegawai  pencatat  nikah  Kantor Urusan  Agama  kecamatan  pancoran  mas,  Kota  Depok.  Jadi  pernikahan
antara  pemohon  dan  termohon  itu  adalah  sah  menurut  Hukum  karena merupakan pernikahan yang dicatatkan oleh pegawai pencatat nikah. Dari
perkawinan  tersebut  pemohon  dan  termohon  telah  dikaruniai  dua  orang anak.
71
Rumah tangga antara pemohon dan termohon pada awalnya rukun dan harmonis  tetapi  sejak  bulan  desember  tahun  2004  sampai  tahun  2008
antara pemohon dan termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang  disebabkan  termohon  sering  meninggalkan  rumah  tangga  tanpa
seizin pemohon, dan anak-anak ditelantarkan  begitu saja. Termohon suka
71
Putusan Pengadilan Agama Depok No 184pdt.G2011PA.Dpk hal. 1
berbohong masalah keuangan seperti termohon mengambil tabungan anak- anak,  menggadaikan  motor  tanpa  seizin  Pemohon  dengan  alasan  untuk
operasi orang tuanya, akan tetapi setelah Pemohon mendesak menanyakan kepada  orang  tuanya  ternyata  tidak  benar  orang  tuanya  tidak  dioperasi,
Kemudian  Pemohon  bertanya  kepada  Termohon  dikemanakan  uangnya Termohon  diam  saja  malah  Termohon  minta  di  kembalikan  ke  rumah
orang  tuanyaminta  cerai.  Termohon  tidak  ada  tanggung  jawab  dalam rumah  tangga  dengan  pergi  meninggalkan  anak-anak  dan  tanpa  seizin
pemohon.
72
Akibat  perselisihan  dan  pertengkaran  tersebut  yang  terus  berlanjut, kemudian  sekitar  bulan  desember  tahun  2008  sampai  tahun  2011  antara
pemohon dan termohon telah pisah rumah, hingga saat ini berjalan selama 3  tahun  lamanya  dan  selama  itu  pula  usaha  untuk  rukun  tidak
membuahkan  hasil  karena  termohon  tidak  berubah  sikapnya.  Kejadian diatas menuturkan bahwa antara pemohon dan termohon sudah tidak dapat
dibina  dengan  baik  lagi  sehingga  rumah  tangga  yang  sakinah  mawaddah dan  rahmah  tidak  dapat  tercapai.  Pemohon  merasa  menderita  lahir  dan
batin  dan  sudah  tidak  mungkin  lagi  untuk  meneruskan  rumah  tangga dengan pemohon  serta tidak ada  jalan terbaik kecuali perceraian. Dengan
kondisi  rumah  tangga  yang  sudah  tak  dapat  di  rukunkan  kembali  maka pemohon  memohon  kepada  majlis  hakim  untuk  dapat  bisa  mengucapkan
72
Put usan Pengadilan Agam a Depok No 184 pdt .G 2011 PA.Dpk hal.2
ikrar  talak  dan  memohon  agar  anak-anaknya  dapat  ditetapkan  kepada pemohon selaku ayah kandungnya.
Pada  hari  sidang  yang  telah  ditetapkan,  pemohon  dan  termohon  telah hadir  dipersidangan.  Sesuai  dengan  perma  nomor  1  tahun  2008  tentang
mediasi,  majelis  hakim  berusaha  mendamaikan  pemohon  dan  termohon akan  tetapi  tidak  berhasil  damai,  kemudian  dilakukan  upaya  perdamaian
melalui  mediasi  pada  tanggal  24  februri  2011  oleh  Drs.  H.A.  Baidhowi M.H.  Hakim  mediator  Pengadilan  Agama  Depok,  namun  gagal  karena
tidak tercapai kesepakatan damai.
73
Setelah  proses  mediasi  gagal,  maka  dibacakanlah  surat permohonan  pemohon    tersebut  dalam  persidangan  yang  tertutup  untuk
umum  yang  isinya  di  nyatakan  secara  lisan  dan  pemohon  menambahkan keterangan  dalam  surat  permohonanya  sebagai  berikut:  ketika  menikah
Termohon dalam keadaan hamil  sekitar 3  tiga  bulan, Termohon pergi ke  rumah  orangtuanya  lalu  termohon  tidak  bisa  menjaga  rahasia  rumah
tangga  Contohnya  Termohon  suka  berbicara  kepada  orang  lain  ketika pemohon  dan  termohon  sedang  bertengkar,  kemudian  pada  akhirnya
termohon  diantarkan  ke  rumah  orangtuanya  oleh  Pemohon,  dan  sejak berpisah  Termohon  beberapa  kali  pulang  dan  nginap  di  rumah,  atas
kejadian tersebut keluarga telah berupaya merukunkan tetapi tidak berhasil dan  jika  terjadi  perceraian  antara  pemohon  dan  termohon  sebagai  rasa
tanggung  jawab  Pemohon  akan  memberikan  nafkah  iddah  kepada
73
Put usan Pengadilan Agam a Depok No 184 pdt .G 2011 PA.Dpk hal. 3.
Termohon setiap  harinya sebanyak Rp 50.000,- lima puluh  ribu rupiah sehingga  jumlah  perbulan  sebanyak  Rp.1.500.000,-    satu  juta  lima  ratus
ribu rupiah  dan akan memberikan mut’ah berupa seperangkat alat shalat dan Al-qur’an.
74
Setelah  permohonan  disampaikan,  termohon  pun  menjawab:  Pemohon adalah  suami  sah  Termohon,  termohon  membenarkan  selama  berumah
tangga kami telah  bergaul sebagaimana  layaknya  suami  isteri, dan  benar, ketika nikah Termohon dalam keadaan hamil  sekitar 3  tiga  bulan dan
telah  dikaruniai  dua  orang  anak.  Termohon  membenarkan  pada  semula rumah  tangga  kami  rukun  dan  harmonis  dan  sejak  Desember  2004  mulai
adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus, Termohon pergi tanpa  izin  dari  Pemohon  itu  tidak  benar,  karena  Termohon  minta  izin
dengan  Pemohon  terkadang  diizinkan  dan  terkadang  tidak  diizinkan  dan ini  menimbulkan  pertengkaran,  dan  benar  uang  tabungan  anak  diambil
digunakan  untuk  modal  dagang,  keperluan  Termohon,  dipinjam  teman, dan  memang  benar  motor  juga  dijual  dan  uangnya  digunakan  untuk
menambah  modal  dagang  dan  keperluan  Termohon  serta  dipakai  untuk membantu berobat orangtua, kemudian tidak benar karena Termohon tidak
bergaul  dengan  tetangga,  pemohon  sering  memberikan  nasihat  itu  tidak benar,  justru pemohon sering bicara keras  sehingga  melakukan kekerasan
terhadap  termohon  sehingga  termohon  sering  meminta  cerai  kepada pemohon. Selanjutnya termohon tidak  membenarkan  bahwa dirinya tidak
74
Put usan Pengadilan Agam a Depok No 184 pdt .G 2011 PA.Dpk hal. 5.
bertanggung  jawab  terhadap  keluarga  dan  anak-anaknya,  dan  sejak Desember 2008  kami telah  berpisah rumah karena Termohon diantarkan
oleh Pemohon ke rumah orangtua, sejak berpisah termohon beberapa kali pulang  dan  menginap  dirumah  bersama  suami  dan  anak-anaknya  dan  ini
semua  dibenarkan  oleh  termohon,  Pemohon  dengan  Termohon  telah bersabar dan telah berusaha untuk merukunkan kembali tetapi tidak dapat
rukun kembali, keluarga juga telah berupaya merukunkan kami tetapi tidak berhasil,  dengan  kondisi  rumah  tangga  yang  sudah  tak  dapat  dirukunkan
kembali Termohon tidak keberatan atas permohonan cerai dari Pemohon, dan  Termohon  menerima  mut’ah  yang  akan  diberikan  Pemohon  berupa
alat  shalat  dan  kitab  Alquran  tersebut  akan  tetapi  untuk  nafkah  iddah mohon  diberikan  setiap  harinya  sebanyak  Rp  200.000,-  dua  ratus  ribu
rupiah  bukan  sebanyak  Rp  50.000,-  seperti  yang  akan  diberikan  oleh pemohon,  karena  sesuai  dengan  penghasilannya,  dan  jika  perceraian  itu
terjadi  mohon  agar  anak-anak  ditetapkan  pada  Termohon  sebagai  ibunya mengingat  anak  tersebut  masih  di  bawah  umur  dan  masih  memerlukan
kasih sayang  ibunya  meskipun  selama  ini Termohon  masih suka  bertemu dengan  anak-anak  dan  Pemohon  juga  tidak  mempersulit  untuk  bertemu
dengan anak-anak.
75
Untuk  menguatkan  dalil-dalil  permohonannya,  pemohon  telah mengajukan bukti tertulis berupa:  Fotokopi dari Kutipan Akta Nikah atas
nama Pemohon dengan Termohon  yang  aslinya dikeluarkan  oleh  Kantor
75
Putusan Pengadilan Agama Depok No 184pdt.G2011PA.Dpk hal. 6
urusan Agama KUA Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, yang telah bermateraikan  secukupnya  dan  telah  dicocokan  dengan  aslinya  ternyata
sesuai,  fotokopi  dari  Kutipan  Akta  kelahiran  atas  nama  kedua  anak pemohon dan termohon.
76
Begitupun  Termohon  juga  untuk  memperkuat  dalil-dalil  nya mengajukan bukti tertulis berupa: Fotokopi  dari Kutipan Akta Nikah atas
nama  Termohon  dengan Pemohon yang aslinya dikeluarkan  oleh Kantor urusan  Agama KUA Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok yang telah
bermateraikan  secukupnya  dan  telah  dicocokan  dengan  aslinya  ternyata sesuai,
selanjutnya fotokopi
dari Surat
Tanda Penerimaan
LaporanPengaduan  yang  dikeluarkan  oleh    Polsek  Pancoran  Mas  kota Depok  yang  telah  bermateraikan  secukupnya  telah  dicocokan  dengan
aslinya  ternyata  sesuai,  bukti  ini  membuktikan  bahwa  Pemohon  pernah menjambak rambut dan mengangkat serta menendang kaki kiri Termohon
sampai memar dan bengkak. Kemudian adanya bukti berupa fotokopi dari kwitansi  rawat  jalan  dan  kwitansi  penebusan  obat  atas  nama  Termohon
tertanggal 26 Desember 2005, yang aslinya dikeluarkan oleh Rumah Sakit Bhakti  yudha  Depok,  bukti  ini  menunjukan  bahwa  Termohon  pernah
berobat  akibat  Pemohon    menendang  bagian  kaki  kiri  Termohon  sampai memar
dan bengkak.
Fotokopi dari
Surat Tanda
Terima LaporanPengaduan dari nama termohon No. pol.nomor restro depok yang
aslinya dikeluarkan oleh  polri daerah metro jaya dan sekitarnya. bukti ini
76
Put usan Pengadilan Agam a Depok No 184 pdt .G 2011 PA.Dpk hal. 4.
membuktikan bahwa  tanggal 1 Agustus 2008 pukul 11.30 WIB Pemohon memukul Termohon dengan tangan kosong dan  luka pada leher dan sakit
pada dada sebelah kanan. Fotokopi Dari Surat Tanda Penerimaan 1 Satu Potong  Baju  Kaos  Warna  Merah  Dari  Nama  Termohon  Yang  Aslinya
Dikeluarkan  Oleh  Polri  Daerah  Metro  Jaya  Dan  Sekitarya  Resort  Metro Depok  Tanggal  1  Agustus  2008.  bukti  ini  membuktikan  bahwa  barang
tersebut  merupakan  bukti  dalam  perkara  yang  diduga  tindak  pidana penganiayaan dalam rumah tangga.
77
Selain  mengajukan  bukti-bukti  tertulis  seperti  surat-surat  autentik. Pemohon  dan  termohon  diperintahkan  untuk  memanggil  saksi  dalam
persidangan dari pihak keluarganya atau orang terdekat untuk didengarkan dalam persidangan keteranganya. Untuk  itu pemohon telah  menghadirkan
saksi  di  persidangan.  saksi  adalah  kakak  seibu  Pemohon,  setelah bersumpah  dihadapan  majelis  hakim  saksi  memberikan  keteranganya
sebagai berikut:
Saksi kenal
baik dengan
Pemohon maupun
denganTermohon, Pemohon dengan Temohon adalah suami istri  dan telah mempunyai  anak  2  dua  orang,  setelah  menikah,  Pemohon  dengan
Termohon hidup berumah tangga  dirumah  yang di jalan Camar IV, pada awalnya  rumah  tangga  Pemohon  dengan  Termohon  baik  dan  rukun
kemudian tidak harmonis sejak satu tahun sebelum berpisah rumah karena Pemohon  dengan  Termohon  sering  bertengkar,  lalu  saksi  pernah  melihat
dan mendengar Pemohon dengan Termohon bertengkar 3 tiga kali waktu
77
Put usan Pengadilan Agam a Depok No 184 pdt .G 2011 PA.Dpk hal. 7.
saksi  berkunjung  ke  rumah  Pemohon  dan  Termohon  tetapi  saksi  tidak mengetahui  sebabnya  bertengkar,  dan  pada  akhirnya  Pemohon  dengan
Termohon  telah  berpisah  rumah  dari  akhir  tahun  2008  disebabkan Termohon  diantarkan  kepada  orangtuanya  oleh  Pemohon,  dan  sejak
diantarkan  kerumah  orang  tuanya  Termohon  masih  sering  datang  untuk menengok  anaknya,  dan  saksi  telah  menyarankan  baik  kepada  Pemohon
maupun kepada Termohon agar rukun kembali tetapi tidak berhasil karena sudah  sama-sama  mau  berpisah,  kemudian  anak-anak  Pemohon  dengan
Termohon sekarang bersama dengan Pemohon, karena pemohon orangnya sayang,  perhatian  dan  sanggup  untuk  merawat  anak-anaknya,  kemudian
Pemohon  tidak  pernah  mempersulit  Termohon  jika  akan  bertemu  dengan anak-anaknya,  masalah  kesehatan,  kondisi  anak-anaknya  sehat  seperti
anak-anak  seusianya,  dalam  konflik  rumah  tangga  yang  terjadi  antara pemohon dan termohon, saksi sudah tidak mampu merukunkan kembali.
78
Selanjutnya  saksi  kedua  dari  pemohon  berumur  57  tahun,  agama Islam, saksi adalah tetangga Pemohon dan Termohon di bawah sumpahnya
dihadapan  majelis  hakim  yang  akan  memberikan  keteranganya  sebagai berikut:  Saksi  kenal  baik  dengan  Pemohon  maupun  dengan  Termohon
karena  sudah  bertetangga  lebih  dari  5  lima  tahun,  menurut  kesaksian pada  awalnya  rumah  tangga  Pemohon  dengan  Termohon  baik  kemudian
tidak  harmonis  dari  1  satu  tahun  sebelum  berpisah  kemudian  saksi melihat  Pemohon  dengan  Termohon  tidak  harmonis  karena  Pemohon
78
Put usan Pengadilan Agam a Depok No 184 pdt .G 2011 PA.Dpk hal. 7.
kalau  jalan  pagi  bersama  anak-anaknya  dan  tidak  pernah  bareng  dengan Termohon,  saksi  belum  pernah  melihat  dan  mendengar  Pemohon  dengan
Termohon  bertengkar  tetapi  saksi  mengetahui  dari  informasi  Pemohon kepada  saksi  jika  Pemohon  dengan  Termohon  sering  bertengkar
disebabkan  Termohon  sering  pergi  tanpa  izin  kepda  Pemohon,  begitupun sebab yang lainnya saksi tidak mendapatkan informasi dari Pemohon, lalu
Pemohon  dengan  Termohon  telah  berpisah  rumah  dari  akhir  tahun  2008 dan sejak  itu saksi tidak  mengetahui sebab  berpisahnya Pemohon dengan
Termohon diusir atau tidak diantarkan atau pulang sendiri, sejak  berpisah Termohon  masih  suka  datang  untuk  melihat  anak-anaknya.  Saat  itu  saksi
telah menyarankan baik kepada Pemohon maupun kepada Termohon agar rukun kembali tetapi tidak berhasil karena sudah sama-sama mau berpisah,
begitupun dengan anak-anak  Pemohon dan Termohon  sekarang bersama dengan  Pemohon,  anak  itu  tinggal  bersama  Pemohon  karena  Pemohon
orangnya  sayang,  perhatian  dan  sanggup  untuk  merawat  anak-anaknya, untuk  masalah  kesehatan  saksi  mengemukakan  kondisi  anak-anaknya
sehat  seperti  anak-anak  seusianya.  Bahwa  saksi  tidak  tahu  Pemohon  di mana  bekerja  dan  berapa  gajinya,  dan  pada  akhirnya  saksi  tidak  sanggup
lagi merukunkan Pemohon dan Termohon danPemohon dengan Termohon sulit untuk dirukunkan kembali.
79
Selanjutnya  termohon  juga  menghadirkan  saksi  dari  pihak keluarganya. saksi adalah ayah kandung Termohon, di bawah sumpahnya
79
Put usan Pengadilan Agam a Depok No 184 pdt .G 2011 PA.Dpk hal. 8.
dihadapan  Mejelis  Hakim,  saksi  memberikan  keterangan  sebagai  berikut: saksi  kenal  baik  dengan  dengan  Termohon  maupun  dengan  Pemohon
karena  saksi  adalah  ayah  kandung  dari  termohon,  baik  Pemohon  dengan Temohon  adalah  suami  istri    dan  telah  mempunyai  anak  2  dua  orang,
setelah  menikah  Pemohon  dengan  Termohon  hidup  berumah  tangga dirumah    yang  di  jalan  Camar  IV,  dari  awal    pernikahan    rumah  tangga
Pemohon  dengan  Termohon  sudah  ada  masalah  karena  Termohon  waktu nikah  dalam  keadaan  hamil  kemudian  berlanjut  sampai  sekarang  tidak
harmonis  bahkan  telah  berpisah  rumah  sudah  beberapa  bulan  terakhir  ini tetapi  saksi  tidak  mengetahui  persisnya  Pemohon  dengan  Termohon
berpisah,  lalu  Termohon  yang  keluar  dari  rumah  disebabkan  Termohon trauma  karena  kasus  KDRT  yang  beberapa  kali  terjadi  yang  dilakukan
Pemohon  kepada  Termohon  dan  sudah  dilaporkan  baik  kepada  Polsek maupun  ke  Polres,  karena  disebabkan  adanya  KDRT  dikarenakan
Pemohon  dengan  Termohon  orangnya  sama-sama  berwatak  keras. kemudian  saksi  belum  pernah  melihat  langsung  Pemohon  dengan
Termohon bertengkar tetapi dari informasi Termohon kepada saksi bahwa Pemohon  dengan  Termohon  sering  bertengkar  dan  tidak  menyebutkan
sebabnya,  lalu  saksi  telah  menyarankan  baik  kepada  Pemohon  maupun kepada  Termohon  agar  rukun  kembali  tetapi  tidak  berhasil  karena  sudah
sama-sama  mau berpisah. Dan pada saat ini anak-anak  Pemohon dengan Termohon  sekarang  bersama  dengan  Pemohon,  lalu  saksi  tidak  tahu
Pemohon  orangnya  sayang  atau  tidak  perhatian  dan  sanggup  untuk
merawat  anak-anaknya  atau  tidak  meskipun  Pemohon  tidak  pernah mempersulit Termohon jika akan bertemu dengan anak-anaknya. Menurut
informasi, kondisi anak-anaknya  sehat seperti anak-anak seusianya.Utnuk masalah pekerjaan, saksi tidak tahu di mana Pemohon bekerja dan berapa
penghasilannya,  dengan  keadaan  seperti  ini  saksi  tidak  sanggup  lagi merukunkan  Pemohon  dan  Termohon  sehingga  Pemohon  dengan
Termohon sulit untuk dirukunkan kembali.
80
Adapun saksi kedua dari pihak termohon, saksi adalah ibu kandung Termohon  di  bawah  sumpahnya  memberikan  keterangan  sebagai  berikut:
Dari  awal  saksi  kenal  baik  dengan  Termohon    maupun  dengan  Pemohon karena  saksi  adalah  ibu  kandung  dari  termohon,  Pemohon  dengan
Temohon  adalah  suami  istri    dan  telah  mempunyai  anak  2  dua  orang. Pemohon  dengan  Termohon  hidup  berumah  tangga  terakhir  di  rumah  di
jalan Camar IV. Pada awalnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis  kemudian tidak harmonis dari tahun 2006 disebabkan
adanya  pertengkaran  karena  saksi  ditelephon  oleh  Termohon  yang menyebutkan  telah  bertengkar  dan  Pemohon  mukul    kaki  Termohon
sehingga  Termohon  tidak  bisa  berjalan  kemudian  saksi  kerumahnya  dan ternyata Termohon tidak bisa berjalan kemudian di bawa oleh saksi untuk
berobat.  Karena  adanya  masalah  KDRT  yang  saksi  ketahui  sering dilakukan  oleh  Pemohon  kepada  Termohon  bahkan  telah  dilaporkan  oleh
Termohon  kepada  pihak  yang  berwajib,  dan  saksi  sering  mendengar
80
Put usan Pengadilan Agam a Depok No 184 pdt .G 2011 PA.Dpk hal. 9.
keluhan dari Termohon jika Pemohon dengan Termohon sering bertengkar begitu  juga  informasi  dari  tetangganya    kepada  saksi,  selanjutnya
Pemohon  dengan  Termohon  telah  berpisah  rumah  dari  akhir  tahun  2008 karena  Termohon  diantarkan  oleh  Pemohon  kepada  saksi,  maka  sejak
berpisah Termohon masih suka datang untuk melihat anak-anaknya, dalam keadaan  seperti  ini  saksi  telah  mendamaikan    dan  merukunkan  Pemohon
dengan  Termohon  tetapi  tidak  berhasil  karena  sudah  sama-sama  mau berpisah,  dan  pada  saat  ini  anak-anak  Pemohon  dengan  Termohon
sekarang  bersama  dengan  Pemohon.  Menrurut  saksi  pula  Pemohon orangnya  sayang,  perhatian  dan  sanggup  untuk  merawat  anak-anaknya,
dan  kondisi  anak-anaknya  pun  sehat  seperti  anak-anak  seusianya.  Untuk masalah  pekerjaan  saksi  tidak  mengetahui  Pemohon  bekerja  dimana  dan
berapa penghasilannya. Dalam kondisi seperti ini saksi tidak sanggup lagi merukunkan  Pemohon  dan  Termohon  sehingga  Pemohon  dengan
Termohon sulit untuk dirukunkan kembali.
81
Setelah  mendengarkan  keterangan  saksi  tersebut  pemohon  memohon agar  dikabulkan  izin  perceraiannya,  Jika  dikabulkan  perceraiannya  akan
memberikan  nafkah  iddah kepada Termohon setiap harinya  sebanyak Rp. 50.000,-  lima  puluh  ribu  rupiah  sehingga  jumlah  setiap  bulannya
sebanyak  Rp 1.500.000,- satu  juta rupiah dan akan  memberikan  mut’ah berupa  seperangkat  alat  shalat  dan  Al-qur’an,  lalu  Mohon  agar  hak  asuh
anak-anak  Pemohon  dengan  Termohon  ditetapkan  pada  Pemohon,
81
Put usan Pengadilan Agam a Depok No 184 pdt .G 2011 PA.Dpk hal. 10.
Menetapkan  biaya  perkara  menurut  hukum,  dan  jika  Majelis  Hakim berpendapat lain mohon putusan yang adil.
Sedangkan  termohon  perihal  permohonan  cerai  dari  Pemohon Termohon tidak keberatan dan mohon supaya dikabulkan, adapun Nafkah
iddah  mohon  setiap  harinya  sebanyak  Rp.  200.000,  dan  di  mohon  agar anak-anak  agar  ditetapkan  hak  asuhnya  pada  Termohon  sebagai  ibunya,
karena  anak-anak  tersebut  masih  membutuhkan  kasih  saying  dari  ibu kandungnya,  dan  jika  Majelis  Hakim  berpendapat  lain  mohon  putusan
yang adil.
82
82
Putusan Pengadilan Agama Depok No 184pdt.G2011PA.Dpk hal. 11.
BAB IV TINJAUAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA DEPOK
TERHADAP  HADHANAH BAGI ANAK BELUM MUMAYYIZ A.
Pertimbangan Hakim Dalam Memutuskan Perkara
Berdasarkan  Hasil  gambaran  perkara  diatas,  dan  segala pertimbangan  yang  bersumber  baik  dari  fiqh,  KHI,  dan  Undang-Undang
kemudian  majlis  hakim  memutus  perkara  ini  dengan  berbagai pertimbangan.
Melihat dari sudut pandang kitab-kitab fiqih yang begitu hebatnya dengan  berbagai  pendapat  dari  para  imam  mazhab,  perbedaan  pendapat
dalam hal apakah hadhanah ini menjadi hak orang tua terutama ibu atau hak  anak.  Sayyid  Sabiq  berpendapat  bahwa  pengasuhan  adalah  hak  anak
kecil  karena  ia  sangat  bergantung  kepada  orang  yang  dapat  memberinya perhatian  dan  perlindungan,  memenuhi  kebutuhan-kebutuhanya,  dan
mendidiknya.
83
Tetapi  menurut  jumhur  ulama,  hadhanah  itu  menjadi  hak bersama  antara  orang  tua  dan  anak.
84
Dalam  Kompilasi  Hukum  Islam dalam  pasal  105  huruf  a  yang  menegaskan  bahwa  anak  yang  belum
mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya.
85
Dalam KHI ini  terlihat  bahwa  ibu  yang  lebih  diprioritaskan  sebagai  pengasuh  anak
yang  paling  utama  sebelum  kepada  orang  lain,  didalam  undang-undang
83
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah Terjemahan jilid II, Jakarta: Al-I’tishom, 2008. h. 527.
84
Adul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoepe, 1999, h. 415.
85
Abdurrahman,  Kompilasi  Hukum  Islam  Di  Indonesia,  Jakarta:  Akademika pressindo,2007,hal.151.
57
Nomor  1 tahun  1974  tentang  perkawinan  pada  pasal  41,  45-49  pun  tidak dijelaskan secara rinci bagi siapa yang paling berhak mengasuh anak pasca
perceraian,  akan  tetapi  baik  suami  atau  istri  yang  telah  bercerai berkewajiban  memelihara  dan  mendidik  anak-anaknya  berdasarkan
kepentingan anak. Suami dan istri bersama bertanggung jawab atas segala biaya  pemeliharaan  dan  pendidikan  anak-anaknya.
86
Kendati  demikian, secara global sebenarnya undang-undang pekawinan telah memberi aturan
pemeliharaan anak tersebut yang dirangkai dengan akibat putusnya sebuah perkawinan dan kewajiban orang tua terhadap anak.
87
Ketentuan yang sudah termaktub baik dari fikih, Kompilasi Hukum Islam dan undang-undang Nomor 1 tahun 1974 ternyata dalam perkara ini
Hakim memiliki pertimbangan hukum yang lain. Sesuai  dengan  pasal  105  huruf  a  Kompilasi  Hukum  Islam
disebutkan  bahwa  anak  yang  belum  mumayyiz  atau  belum  berumur  12 tahun  adalah  hak  ibunya.  Meskipun  Kompilasi  Hukum  Islam  telah
menjelaskan  secara  detail  tentang  hak  asuh  anak  yang  belum  mumayyiz, namun hakim bisa Contra Legem dengan memiliki pertimbangan lain yang
berlandaskan  dengan  Yurisprudensi  Mahkamah  Agung  Nomor:  110 KAG2007 tanggal 7 Desember 2007  menyatakan  bahwa  masalah utama
86
MR  Martiman  Prodjohamidjojo,  MM,  MA,  Hukum  Perkawinan  Indonesia,  Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing. 2011 hal. 45
87
Amiur  Nuruddin  dan  Azhari  Akmal  Tarigan,  Hukum  perdata  islam  di  Indonesia, Jakarta: Kencana, 2012. h. 209
dalam  hadhanah  adalah  kemaslahatan  dan  kepentingan  anak  bukan semata-mata yang secara normatif paling berhak.
88
Mengingat  karena  anak-anak  Pemohon  dan  Termohon  sekarang bersama dengan Pemohon  maka sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah
Agung  Nomor  :  110  KAG2007  tanggal  7  Desember  2007  menyatakan bahwa  masalah  utama  dalam  hadlanah  pemeliharaan  anak  adalah
kemaslahatan  dan  kepentingan  anak  bukan  semata-mata  yang  secara normatif paling berhak dan sesuai pula  dengan Undang-Undang Nomor :
23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Berdasarkan  pertimbangan-pertimbangan  tersebut  telah  cukup
alasan bagi Majelis Hakim untuk mengabulkan gugatan Pemohon dengan menetapkan kedua anaknya berada di bawah hadhanah Pemohon.
Meskipun  anak  Pemohon  dan  Termohon  hak  asuhnya  telah ditetapkan kepada Pemohon tetapi Majlis Hakim melarang Pemohon untuk
mempersulit jika Termohon ingin bertemu, menyalurkan kasih sayangnya, membawa  nya  berlibur  dengan  anak  tersebut  dan  mengembalikannya
dengan  Pemohon  dengan  catatan  tidak  mengganggu  kesehatan  dan pendidikannya dan semuanya harus seizin dengan Pemohon.
89
88
Agus Abdullah, Wawancara Pribadi, Jakarta, 21 September 2015.
89
Agus Abdullah, Wawancara Pribadi, Jakarta, 21 September 2015.