Pengawasan Obat dan Makanan Di Indonesia Sebelum Tahun Berdirinya

peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia. BPOM merupakan lembaga pemerintah Non Departemen, yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan. Koordinasi yang dimaksud meliputi koordinasi dalam perumusan kebijakan yang berkaitan dengan instansi pemerintah yang lainnya serta penyelesaian permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan yang dimaksud. BPOM memiliki tugas pokok melaksanakan Pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berfungsi sebagai unsur yang melakukan subsistem pengawasan pemerintahan dalam Sistem Pengawasan Obat dan Makanan SisPOM . Berdasarkan Peraturan Kepala BPOM RI No. HK.00.05.21.3529 Tahun 2007 Menetapkan bahwa dalam melaksanakan tugas teknisnya BPOM dibantu oleh Unit Pelaksanaan Teknis UPT yang terdiri Balai Besar POM dan Balai POM. Bidang kerja yang dilakukan oleh BBPOM atau sebagai UPT BPOM meliputi pengujian produk terapeutik, narkotika, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen, pangan dan bahan berbahaya serta mikrobiologi, pemeriksaan dan penyelidikan kepada kasus pelanggaran hukum dibidang pengadaan serta distribusi obat dan makanan serta sertifikasi dan layanan informasi konsumen.

C. Tugas Pokok dan Fungsi Badan POM

Badan Pengawas Obat dan Makanan mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Mengacu pada model suatu lembaga yang efektif ditingkat internasional, maka dalam melaksanakan tugas sebagaimana disebut di atas Badan Pengawas Obat dan Makanan menyelengarakan fungsinya yang mencakup pengawasan full spectrum, melalui berbagai kegiatan sebagai berikut : 1. Penyusunan kebijakan, regulasi, dan standardisasi. Regulasi adalah peraturan. Semua obyek yang di teliti atau dalam pengawasan BPOM itu berdasarkan pada peraturan perundang-undangan, misalnya dalam pengawasan kosmetik itu pada Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.03.1.23.04.11.03724 Tahun 2011 tentang Pengawasan Pemasukan Kosmetika. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.03.1.23.07.11.6662 tahun 2011 tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam Berat dalam Kosmetika. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.03.1.23.12.11.10052 tahun 2011 tentang Pengawasan Produksi dan Pewredaran Kosmetika. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.03.1.23.12.11.10719 tahun 2011 tentang Tata Cara Pemusnahan Kosmetika. Standardisasi merupakan suatu alat kebijakan pemerintah dalam menata struktur ekonomi secara lebih baik dan memberikan perlindungan terhadap konsumen.