Tatto Hal-Hal Yang Dilarang Dalam Berhias dan Kosmetik
akhir berkabung pada seorang mayit lebih dari tiga hari, kecuali pada suaminya yaitu selama empat bulan sepuluh hari
” Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy Maksudnya, Ummu Habiibah sebenarnya masih sedih atas kematian ayahnya,
namun syari‟at melarangnya untuk berkabung lebih dari tiga hari. Oleh karena itu,
pada hari ketiga ia meminta wangi-wangian untuk ia pakai berhias di hadapan suaminya Rasulullah
shallallaahu „alaihi wa sallam, karena masa berkabung telah habis.
Hal-hal yang dilarang dalam kosmetik 1.
Berbahan Haram dan Najis
Bahan-bahan yang berpeluang berasal dari hewan merupakan jenis bahan yang harus diwaspadai dalam memilih kosmetika. Jika kosmetika yang mengandung
bahan hewani yang tidak halal, maka penggunaan luar menyebabkan menjadi tergolong bahan najis, sedangkan jika penggunaan kosmetika ini secara oral maka
bahan tersebut menjadi haram. Bahan-bahan turunan lemak merupakan bahan yang sangat umum digunakan
dalam kosmetika untuk berbagai tujuan. Asal usul lemak yang digunakan harus menjadi perhatian karena mungkin berasal dari tumbuhan dan berpeluang berasal dari
hewan. Contoh bahan turunan lemak yang sering ditemukan adalah gliserin dan asam-asam lemak.
Selain dalam bentuk turunannya, lemak juga digunakan dalam pebuatan sabun. Bahkan lemak hewan yang berasal dari sapi atau kambing yang dikenal
dengan istilah tallow serta lemak babi yang dikenal dengan istilah lard masih digunakan oleh beberapa pprodusen untuk membuat sabun.
Bahan hewani yang saat ini sangat populer digunakan dalam kosmetika dengan tujuan mencegah keriput sehingga dapat mencegah penuaan dini adalah
kolagen, elestin, dan plasenta. Ketiganya dapat ditemukan sebagai bahan kosmetika kuloit maupun yang dikonsumsi secara oral. Kolagen dan elestin merupakan jaringan
ikat kulit, otot, dan tulang, yang tentunya berasal dari hewan. Sumbernya bisa berasal dari hewan apa saja, sehingga kehalalanya perlu dipertranyakan. Sedangkan plasenta
merupakan organ yang mensuplai kebutuhan nutrisi bayi selama dalam kandungan. Plasenta akan keluar bersamaan dengan lahirnya sang bayi, saat ini plasenta banyak
digunakan sebagai bahan kosmetika. Asalnya tentunya dari hewan, akan tetapi tidak tertutup kemungkian adanya produsen yang menggunakan plasenta manusia. Bahkan
beberapa informasi terakhir menyebutkan bahawa penggunaan organ manusia unntuk obat kecantikan tidak hanya terbatas pada plasenta, melainkan ada produk yang
secara ilegal sudah masuk ke Indonesia yang diproduksi dari embrio manusia. Obat ini disebut life essence of whole embryo yang dipercaya dapat membuat awer muda,
mengobatik pemyakit-penyakit degeneratif dan memperbaiki fungsi seksual. Produk ini masuk secara ilegal dan dipasarkan secara tertutup pula. Rupanya keinginan untuk
tetap cantik, sehat dan awet muda telah menutup rasa kemanusiaan dan mengiring manusia kearah kanibalisme. Bagaimana hukum penggunaan organ manusia dalam
kosmetika? MUI melalui fatwa No. 2MunasVIMUI2000 telah memutuskan bahwa penggunaaan kosmetika yang mengandung atau berasal dari bagian organ manusia
hukumnya adalah Haram.
20
20
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika, Majelis Ulama Indonesia, Halal